Jaehwan berhenti sejenak didepan coffee shop yang beberapa tahun lalu pernah memberinya banyak kebahagiaan.Tempat yang mempertemukannya dengan seseorang yang begitu istimewa dan tak tergantikan dengan apapun.
Ia seketika terharu.
Ingin menangis rasanya.
Kenangan masa lalu itu melintas seperti drama hitam putih yang berputar kembali dihadapannya.
Saat ia memandang Minhyun untuk yang kedua kalinya.
Saat ia melihat senyum manis Minhyun untuk yang pertama kalinya.
Saat Minhyun menawarkannya sepiring roti croisant dan secangkir kopi hangat pagi itu.
Saat Minhyun menawarkannya tempat tinggal yang lebih layak dan menarik tangannya untuk ikut melangkah bersamanya.
Saat Mereka berdua tertawa dan merasa bahagia karena hal-hal kecil setiap harinya.
Bahkan ..
Saat pria dari masa lalu Minhyun datang kembali dan membuatnya terpuruk karena kesalahpahaman.
Dan saat Minhyun kembali bangkit untuk berdamai dengan masa lalunya.
Semua itu terbayang begitu saja.
Begitu banyak kenangan yang ingin ia simpan hingga tutup usia nanti.
Menjaganya hingga ujung nafasnya berhenti nanti.
"Kenapa berhenti ? Tidak ingin masuk uh ?"
Suara lembut Minhyun membuat bayangan itu menghilang.
Jaehwan tersenyum lembut, mengencangkan genggamannya, lalu berkata ..
"Ayo masuk hyung .. Aku sudah rindu sekali dengan coffee shop ini"
...
"Jonghyun~ah"
"Halo Bos, akhirnya kau pulang dari London juga"
Kepala Jaehwan menyembul dari balik punggung Minhyun, memberi ekspresi lucu seraya memanggil barista muda dan berbakat itu.
"Jonghyun hyung", dengan tangan yang melambai kearahnya.
"Jaehwan~aaahh", pekik Jonghyun.
Ia seketika berlari setelah menaruh gelas kopi yang sedang ditatanya rapi.
Memeluk dan menggoyang tubuh Jaehwan dengan perasaan gemas.
"Hyung rindu aku tidak ??"
"Tentu saja rindu .. Sudah lama sekali tidak bertemu denganmu"
Hihihi~
Tawa lucu Jaehwan membuat Jonghyun semakin gemas."Sejak menikah, kau tidak pernah pulang ke Seoul lagi"
"Hyung juga tidak pernah mengunjungiku di Reykjavik"
Jaehwan memasang wajah manyun, membuat Jonghyun tidak tahan untuk tidak mengacak rambutnya yang halus.
"Kau ini .. Tambah manis saja"
Hehehe~ kekeh Jaehwan.
Dari jauh sudah terasa hawa panas yang hampir terbakar, hanya saja keduanya tak menyadari hal itu.
Minhyun mendekat dan menarik Jaehwan kedalam rangkulannya.
"Dia milikku Jonghyun~ssi .. Jangan terlalu dekat, jaga jarakmu"
Keduanya terdiam, saling melirik lalu berusaha menahan tawa yang ingin meledak karena kecemburuan Minhyun.
"Hyung .. Kami hanya melepas rindu", bujuk Jaehwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanfictionSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.