Woojin sedang mengelap kaca lobby sambil bersenandung ringan tatkala ponselnya berdering.
Ia menghentikan pekerjaannya lalu meronggoh kantong celana mengambil ponselnya.
Matanya melebar melihat nama yang muncul di layar, buru-buru diangkatnya.
"Halo CEO~nim"
Terdengar nada protes dari Daniel diujung sambungan telepon.
"Eiiiyy ... Jangan panggil aku begitu .. Seperti biasa saja"
Woojin mengangguk paham meskipun Daniel tak melihat ia melakukan itu.
"Baik CEO eh Niel hyung"
Terdengar suara tawa Daniel yang membuat Woojin ikut tertawa kecil.
"Woojin~ah .. Ke ruanganku sekarang .. Aku tunggu yah"
Mata Woojin melebar, dengan sigap ia berkata ..
"Tunggu hyung, sebentar lagi aku sampai"
"Hngg"
Pip.
Panggilan itu selesai.
Woojin segera berlari setelah membereskan peralatan bersih-bersihnya.
Menekan tombol lift yang akan membawanya ke ruangan CEO Kang Daniel.
...
...Tok tok
Terdengar suara pintu diketuk dari luar.
"Masuk saja"
Sahut Daniel dari dalam.
Woojin membuka pintunya pelan dan masuk takut-takut.
Bagaimanapun Daniel adalah pemilik perusahaan, walaupun Daniel menganggapnya sebagai seorang teman.
"Duduklah di sofa"
Hehehe
Ia tertawa setelah menyuruh Woojin untuk duduk, lalu bangkit berjalan menuju sofa untuk duduk santai bersama.
Sebuah kantong plastik kecil berisi permen jelly digenggamnya, sesekali Daniel tampak memasukkan jelly ke dalam mulutnya lalu mengunyahnya dengan riang.
Woojin yang melihat kelakuan Daniel hanya tertawa.
Baru kali ini ada seorang CEO muda dan berbakat mengunyah jelly seperti anak kecil, sungguh tidak terlihat aura kejam seorang pebisnis profesional yang terbiasa bersaing sengit dengan lawannya.
"Woojin~ah .. Apa kau punya paspor ?"
Woojin bingung dengan pertanyaan Daniel.
"Eiyy hyung .. Hidup saja sudah sulit, untuk apa aku membuat paspor"
Jawaban polos Woojin membuat Daniel terbahak.
"Kalau begitu besok pagi serahkan data dan surat-surat penting ke Sekretaris Yoon"
"Untuk apa hyung ?"
"Membuat paspor"
"Hah ?"
Woojin menatap bingung pada Daniel.
"Aku akan menikah di London minggu depan .. Kau harus datang, aku yang akan mengatur semuanya"
Daniel tersenyum senang setelah mengatakannya, membuat Woojin melongo.
"L-lon-don ?? A-aku ?? Waaahhhh .."
Wajah Woojin berubah senang, ia tidak pernah membayangkan akan melihat keindahan London dengan mata kepalanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURORA ~ [MINHWAN] -END-
FanficSaat kupikir berbeda itu adalah jalan keluar terbaik, namun mengapa malah menjerat lalu menarikku semakin dalam tanpa ingin berusaha untuk membebaskan diri.