Lembar Hampa
Aku menulis banyak hal akan kau
Hingga tertulis titik titik hitam tanpa penyambung
Kita berdua mulai paham
Hubungan tak selalu bahagia pada akhirnyaBuku ini belum usang
Kita masih punya banyak waktu
Merangkai ruang dan waktu dalam satu dimensi tanpa penghalang
Sayang, kau tak mauLantas aku bisa apa,
Bahkan saat aku beranjak membuka lembar kertas rapuh ini
Didalamnya hanya kutemu lembar hampa
Tanpa bahagia, sedih, atau air mata bahagiaKarena kisah kita tak beri apapun
Kecuali keegoisan yang terus dipertontonkan
Tak apa,
Kita belajar untuk sosok lain agar tak sama beranjak pergi

KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA
Poetry"Ini tentang kamu dan mereka yang ingin kuabadikan dalam kata sederhana yang datang tanpa ku undang" Terlalu sederhana yang kutulis didalamnya, bukankah seorang puitis menulis hanya untuk jujur kepada dirinya sendiri? Dan itu yang sedang ku lakukan...