Sosok Mu
Banyak rupa kala aku mengingatmu,
Tawa, luka, bahagia, tangis, dan penyesalan
Yang entah kenapa menjadi begitu menyenangkan
Saat aku kembali memutar waktuMesin waktu merekam jelas sosokmu
Yang tak banyak bicara,
Yang paling bungkam dikala membaca
Dan yang paling paham membuatku berbahagiaKau manusia dengan logika yang tak terkalahkan
Sedangkan aku tak pernah suka caramu berfikir
Aku seperti melihat sosok baru yang berambisi
Tak kukenali...Kau benar, kita sering kali asing
Tapi kisah milik kita,
Aku tahu tak akan pernah menjadi usang
Karena kita padu dalam garis waktu yang tak satuTak apa,
Kita sering kali mempersiapkan diri
Tentang luka yang mungkin saja terjadi
Aku sudah cukup berbahagia
Walau sosokmu kini tak lagi ada

KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA
Poetry"Ini tentang kamu dan mereka yang ingin kuabadikan dalam kata sederhana yang datang tanpa ku undang" Terlalu sederhana yang kutulis didalamnya, bukankah seorang puitis menulis hanya untuk jujur kepada dirinya sendiri? Dan itu yang sedang ku lakukan...