PUISI

1.9K 27 0
                                    

Temu

Hujan selalu menang pada akhirnya
Menyudut akan ruang tentangmu
Aku selalu ingin berpaling,
Atau setidaknya saja...
Biarkan aku yang melumer

Bak mentega yang sering kau panaskan
Dulu..., sebelum perpisahan mengajarkan sebuah penyesalan
Aku tau itu bukan hanya perasaanku,
Namun ego mengubahmu

Bukan lagi sosok yang ku rindukan,
Bukan juga sosok yang tampil dengan tawa menggelegar
Namun hanya lelaki dewasa dengan tatapan bengis tanpa kasih
Itu hal pertama ketika aku berhasil membencimu

Kita tak ber takdir
Selalu ku yakinkan itu
Namun redup mata mu sore itu
Menggoyahkan kembali detak yang dulu selalu berpusat padamu

PROSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang