Senja
Senjaku menawarkan perpisahan
Terbelenggu oleh rasa kehilangan
Tak tersentuh oleh juta kebahagiaan
Juga tawa palsu sebagai tameng pertahananDuka akan tetap menjadi luka
Dan tawa selalu bisa menjadi bahagia
Walau tak pernah dibisikkan oleh rembulan
Fana tentangnya akan tetap terkenangSelayaknya fajar yang kan tetap menyapa pagi
Menemani penat hari tak berkesudahan
Hingga senja lah sebagai tanda perpisahan
Dan kemudian hanya nanar pandang yang cukup tuk diberiSebagai pengingat
Bahwa senja selalu punya cara...
Menyampaikan pesan perpisahan
Bersama sang pemalam usang cahaya rembulan
Dan kemudian berpendar terang
Memberi cahaya tanpa pernah dihargaiPesan senja yang tak pernah usai
KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA
Poetry"Ini tentang kamu dan mereka yang ingin kuabadikan dalam kata sederhana yang datang tanpa ku undang" Terlalu sederhana yang kutulis didalamnya, bukankah seorang puitis menulis hanya untuk jujur kepada dirinya sendiri? Dan itu yang sedang ku lakukan...