Hatiku bukan Halte
Kau tau?
Seharusnya aku membuka lembar baru hari ini
Tapi kertas putih milik kita masih belum juga dihiasi tulisanku
Aku tak tau harus menulis apa tentang muWarnamu serupa abu-abu
Kau manusia sama sepertiku
Tapi tuhan sepertinya lebih menyayangimu
Atau terlalu merasa iba padaku,Higga ia tak pernah benar-benar mengizinkanku untuk menggapaimu
Atau sedekar untuk tetap melihat wajahmu
Aku tak mau hidupku hanya berpusat padamu
Masih banyak orang yang ingin membuat kisah bersamakuTetapi kenapa?
Tetapi kenapa aku tak bisa menutup lembaran kertas milik kita?
Apa kau suka melihat air mataku?
Apa kau suka melihat tatapan luka ku?Jangan sejahat Fajar,
Yang hadirnya hanya sementara,
Hatiku bukan Halte!
Hatiku kusediakan untukmu sebagai tempat pulang,Bukan singgah dan kemudian pergi, Berkelana mencari rumah yang lain
Disaat kau tahu ada aku disini,
Menunggu kepulanganmu...
KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA
Poetry"Ini tentang kamu dan mereka yang ingin kuabadikan dalam kata sederhana yang datang tanpa ku undang" Terlalu sederhana yang kutulis didalamnya, bukankah seorang puitis menulis hanya untuk jujur kepada dirinya sendiri? Dan itu yang sedang ku lakukan...