Lama sekali rasanya tidak menulis apapun di ruang ini. Dan sedikit aneh.
Untuk pertama kalinya, saya kembali membuka bagian tak sempurna ini. Kesalahan disana-sini membuat saya selalu enggan melihat kembali tulisan lama yang juga berarti untuk saya.1 tahun lebih tidak lagi saya membiarkan manusia lain untuk membaca puisi saya yang baru. Bukan karena tak ingin, tapi ada wadah baru yang menurut saya lebih privasi yang membuat saya merasa begitu dekat dengan perasaan sendiri. 'Jarak Panah' salah satu tulisan yang enggan saya sebut karya karena sebenarnya hanya sebuah Diary kosong disudut kepala yang juga ingin saya bagikan pada manusia lain. Diary kosong yang menggambarkan keresahan dan isi kepala saya benar-benar saya tuangkan disana. Dan ternyata Diary kosong itu pun memiliki pembacanya sendiri.
Terimakasih, untuk setiap pemilik hati yang membaca, memberikan vote, menyukai dan mencintai karya ini dengan cara yang benar. Saya benar-benar menghargai kalian dengan sangat. Terimakasih karena beberapa diantara kalian bertahan hingga kata sampai jumpa di kisah ini.
Saya harap detik-detik yang kalian lalui semakin membuat kalian merasa bahwa diri kalian berharga. Wajar sekali rasanya untuk merasakan patah, kecewa, sedih, dan detik kemudian menjadi senang, bahagia, dan kembali bersemangat.
Hari ini ada perasaan rindu membuat kata-kata tanpa jeda yang tak tahu ujungnya dimana. Lalu terbesit dikepala saya untuk membuat satu karya baru yang masih harus saya pertimbangkan akan mampu saya selesaikan atau tidak nantinya. Namun kalau pun pada akhirnya kisah baru nanti berhenti, hanya ada dua jawaban, ketika seseorang yang saya nanti telah tiba atau saat kematian yang tiba menjemput saya.
Percayalah, kisah ini akan lebih panjang, akan banyak penantian, tahun, dan keadaan yang dilewati bersama kisah ini. Karena mungkin saja, saya dan kamu sedang menanti yang entah apa itu. Terkadang terasa panjang nan melelahkan, namun juga begitu mendebarkan dan terasa singkat saat kita mulai menemukan bahwa "Ahh, dia ternyata sosok nya."
Jadi bagaimana jika kalian yang menyimpan karya ini di salah satu reading list atau perpustakaan kalian ikut membantu saya menemukan jawaban yang masih belum pasti ini.
Jadi apakah karya baru saya ini layak saya coba tunjukkan pada manusia lain, atau tetap saya simpan bersama perasaan saya sendiri? Saya menanti jawaban kalian.
Sekali lagi terimakasih banyak untuk segala hal-hal baik yang kalian lakukan secara suka rela dengan karya ini. Mencintai kalian dengan sangat.
Tertanda,
Hati yang Bimbang.Jawaban kalian adalah penentu.

KAMU SEDANG MEMBACA
PROSA
Poesía"Ini tentang kamu dan mereka yang ingin kuabadikan dalam kata sederhana yang datang tanpa ku undang" Terlalu sederhana yang kutulis didalamnya, bukankah seorang puitis menulis hanya untuk jujur kepada dirinya sendiri? Dan itu yang sedang ku lakukan...