3

47.4K 2.2K 27
                                    

Vote kalian sangatlah berarti
Salah satu yang buat Author semangat nulis 🍃
Walau Author juga baru mulai belajar menuangkan buah fikiran melalui tulisan 🌛

Happy Reading 🍃🍃



Terlihat Kinara sedang melamun dengan tatapan kosong menatap keluar jendela ruang rawat yang ia tempati. Setelah sadar dari pengaruh obat penenang, emosinya nampak lebih stabil. Geby juga sudah menjelaskan kejadian yang menimpa ia dan calon bayinya yang berujung ia harus di rawat di rumah sakit dan kehilangan calon buah hatinya.

Kejadian 3 minggu lalu berputar-putar di kepalanya.
Ia mengelus pelan perutnya yang datar, bulir bening dari matanya tak kuasa ia bendung dan mengalir deras membasahi pipi putih miliknya.

Flashback On

"Mas, dia siapa?" Tanya seorang ibu hamil yang menatap nanar kedua insan di hadapannya.

Tiba tiba pandangan Devan mengarah ke sumber suara itu, matanya terbelalak kaget sebelum raut mukanya menunjukkan ekspresi datar.

"Dia siapa Dev?" Tanya wanita cantik bak model dewasa yang sedang berada di samping Devan, bergelayut manja menunnjukan kemesraan mereka.

"Dia istriku Nesa" Jawab Devan yang sesekali menatap ibu hamil tersebut.

Wanita yang sedang asik bergelayut tadi melepaskan rangkulannya dan berjalan mundur.

"Jadi selama ini kamu bohong sama aku Dev?" Ucap wanita itu yang terus diiringi langkah kecilnya yang berjalan mundur.

Devan ingin beranjak mengejar wanitanya yang kini telah berbalik menjauh dengan langkah kecil.

"Mas tunggu, dia siapa? Jelaskan pada ku Mas." Seketika langkah kaki Devan terhenti untuk mengejar wanitanya.

Devan menoleh dengan raut muka yang sulit di artikan.

"Dia pacarku Kinara, dia lah orang yang selama ini aku cintai. Sekarang kamu sudah tau, kuharap kamu mengerti. Aku harus mengejar cintaku, aku tak ingin Nesa pergi meninggalkan ku."

Syok mendengar kata-kata sang Suami yang mencintai wanita lain, ibu muda yang sedang hamil tersebut menitihkan air mata. Sebelum sempat sang Suami pergi, ia terlebih dahulu mencekal lengan suaminya itu.

"Mas kamu nggak boleh kejar dia, aku ini istrimu. Aku, mengandung anak mu. Apakah, kami masih kurang berharganya di banding wanitamu itu? Ucap Kinara tersendat.

"Maafkan aku Kinara, aku sangat mencintainya di bandingkan apapun"

"Tapi Mas..."

Ucapan Kinara terpustus ketika sang Suami melepaskan paksa genggaman tangan Kinara di lengannya, beranjak pergi mengejar wanitanya yang kini sudah menghilang dari pandangan.

Gerak tangan Devan tersebut, sukses membuat Kinara terjatuh.

"Ahh sakit perutku...!!" Ucap Kinara yang jatuh dan tergeletak di lantai, ekspresinya benar-benar kesakitan.

Devan menatap sekilas Kinara yang terjatuh akibat ulahnya.

"Maaf Kinara aku tak mau kehilangan dia."
Ucap Devan kemudian pergi.

Kinara menatap sendu kepergian suaminya, dan lama kelamaan pandangannya menjadi gelap.

Flashback off

Perlahan tangannya yang semula mengelus-elus perlahan perut datarnya, kini beranjak naik ke dada. Ia memukul mukul dadanya yang terasa sesak, mengingat kejadian yang ia alami sebelum ia sadarkan diri dan berada di rumah sakit.

"Kamu sungguh tega Mas" ucapnya lirih sambil terisak, tangannya mencengkram kuat dada yang kini memerah.

Kalimat terakhir devan terngiang ngiang di telinganya.

"Maaf Kinara aku tak mau kehilangan dia."

Seolah kalimat tersebut menjadi tamparan keras, Kinara tiba-tiba berhenti menangis. Tangisnya terganti senyum getir.

"Kau sungguh takut kehilangan wanitamu, sampai sampai kau tak menyadari bahwa kini kau telah kehilangan bayi kita Mas, dan juga aku . " ucapnya tersendat akibat tangisnya yang baru mereda.

Clek.!!

Pintu kamar Kinara terbuka, menampilkan sosok Geby sang sahabat yang menenteng nampan di tangannya.

"Kinara ayo makan dulu" Ucapnya tulus.

"Geby, bawa aku pergi dari sini. Bawa aku ke tempat yang jauh, tempat dimana aku bisa membinasakan rasa sakit dan kehilanganku." Ucap Kinara dengan ucapan dingin nan pilu, seolah menyayat siapun yang mendengarnya.

.
.
.
.
Bersambung

"Jangan pernah mempertahankan, seseorang yang tak pernah ingin di pertahankan. Karena, itu hanya akan melukai dirimu sendiri."

-Kinara-

(Not) Regret [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang