Maaf ya sebelumnya, saya jarang nulis. Ada hal yang ga bisa di tinggal.
Sedikit melanjutkan cerita, semoga suka 🌸🌸
...............................................................
Pagi ini, seperti biasa nya mentari bersinar cerah memancarkan cahaya yang nampak berkilau di dedaunan yang di selubungi embun.
Para pekerja pemetik daun teh juga telah bersiap memikul bakul bambu di punggung mereka, memulai pekerjaan yang setiap hari mereka geluti.
"Dasar wanita murahan, wanita tak tau diri. Penggoda suami orang !!" Ucapan tersebut berkali kali keluar dari mulut seorang wanita bernama Ayu, yang merupakan istri Danu.
Ayu mengangkat sedikit rok panjang yang ia kenakan, mempercepat langkah kaki menuju perkebunan teh yang terhampar luas. Ia terlihat begitu murka. Tak jarang, ia mengumpat kesal di tengah amarahnya yang terlihat memuncak."Di sini kamu rupanya!!" Teriak Ayu saat ia temui orang yang sedari tadi ia cari.
Tanpa aba-aba ia menarik kasar rambut Kinara, Kinara yang tak menyadari kedatangan Ayu terkejut dengan apa yang ia terima.
"Aduhhh, sakit mbak." Ucap Kinara menahan sakit di kulit kepalanya akibat jambakan Ayu.
Sejumlah daun teh muda yang tadi ia petik dan kumpulkan di tangan, kini terlepas berhamburan. Jari jarinya menahan tangan Ayu yang semakin kuat menjambak rambutnya.Lastri yang berada tak jauh dari Kinara segera berlari menghampiri sahabatnya itu. Secepat mungkin ia melerai keributan atas kelakuan yang di perbuat istri dari anak juragan kebun teh tempat mereka bekerja itu.
"Mbak lepasin atuh, salahnya Kinara apa..!?" Ucap Lastri yang terus berusaha melepaskan jambakan Ayu dari rambut Kinara.
"Jangan ikut campur kamu, dia ini pantas di perlakuakan begini!! . Dasar wanita murahan"
Ketus Ayu yang mana tak sedikitpun ia kurangi kuatnya jambakan pada rambut Kinara."Mbak, saya ga tau salah saya apa. Tolong lepaskan mbak, ini sakit" ucap Kinara memelas, nampak air mata mulai turun dari sudut matanya.
"Kamu itu wanita murahan, penggoda suami orang !!" Bentak Ayu lagi.
Susah payah Lastri melerai dan menarik paksa Ayu, Ayu tetap tidak melepas jambakannya pada rambut Kinara. Beberapa pekerja lain juga membantu melerai kedua wanita tersebut. Tetapi, tetap saja kembali Ayu mampu menjambak kasar rambut Kinara.
"Kalian jangan pada Kurang ajar, jangan berani berani halangi saya. Saya adukan pada bapak mertua saya biar kalian semua di pecat !! " Ancam Ayu pada pekerja lain yang berusaha menghentikan kegaduhan pagi itu.
Beberapa dari pekerja tadi, tak berani lagi melerai keributan itu, mereka takut pada ancaman Ayu yang ingin mengadukan mereka pada Juragan teh tempat mereka bekerja. Namun, ancaman itu tak berpengaruh pada Lastri. Tanpa takut ia juga menjambak rambut Ayu dengan kasar.
"Dasar nenek lampir, lepasin ndak rambut Kinara. Ayo lepasin..!" Ketus Lastri.
"Ahhhh..!!" Pekik Ayu kuat saat ia rasakan sakit di kulit kepalanya akibat ulah Lastri.
Lastri sudah kehabisan akal untuk menghentikan aksi brutal Ayu terhadap Kinara, dan akhirnya memilih menjambak balik rambut Ayu.
Namun, Ayu tak bergeming, sesekali ia mengancam Lastri untuk melepas jambakan pada rambutnya. Sedangkan ia tetap setia menjambak kuat rambut Kinara.
Para pekerja lain hanya menonton kejadian tersebut tanpa bisa berbuat apa apa.
Melihat dua wanita yang menjambak kasar rambut lawannya, dan satu wanita lain yang hanya mehanan sakit atas perlakuan yang tak selayaknya ia terima. Kinara hanya bisa menahan tangan Ayu yang semakin kuat menjambaknya, dengan linangan air mata yang terus mengalir dari sudut mata, menandakan sakit yang ia rasakan..
.
.
BersambungAku tidak tau apa salah yang pernah aku perbuat.
Tuhan, tolong lindungi aku.
-Kinara-
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Regret [Complete]
Romansa#Rank 1 Romanc 22 April 2020 "Mas, dia siapa?" Tanya seorang ibu hamil yang menatap nanar kedua insan di hadapannya. Tiba tiba pandangan Devan mengarah ke sumber suara, matanya terbelalak kaget sebelum raut mukanya nenunjukkan ekspresi datar. "Dia s...