Hai Guys, bisa di bilang ini part ekstra dari jadwal minggu ini.
Happy Reading semua ❤️
Hari telah berganti, kali ini mentari masih malu-malu menyapa tiap orang yang akan memulai aktivitasnya. Nampak awan mendung, menyembunyikan indah-nya sinar mentari yang senantiasa di nanti.
Kringggg Kringgggg
"Hemm berisik sekali" Gumam Briyan pelan di selah tidurnya yang terusik.
Perlahan, tangan yang tadinya senantiasa berdiam nyaman di balik selimut, kini perlahan keluar mencari tombol yang dapat mematikan jam bising yang mengganggu tersebut.
"Klik"
Ruang berukuran lima kali enam meter itu pun hening kembali, tak ada suara berisik yang mengganggu telinga Briyan lagi.
Untuk sementara, tetap suasana di ruang itu terasa begitu hening. Namun tak lama, mata Hazel yang tadinya setia terpejam, kini menyala terang seketika.
"Ya Tuhan, aku lupa. Hari ini aku harus bangun pagi dan menemui wanita itu" Batin Briyan spontan bersamaan dengan terbuka matanya.
Seketika tubuh tegap itu bangun, berupaya melakukan aktivitas yang hendak otaknya lakukan dengan begitu sigap.
"Semoga kali ini Tuhan berpihak pada ku" Cicit Briyan pelan di antara gerak cepat nya kini yang begitu tergopoh-gopoh.
...........................................
Dimas menatap bayangan di hadapan-nya dengan begitu dalam, memandangi tiap inci muka tampan-nya yang saat ini terpantul di cermin.
Ucapan Rio satu pekan lalu terngiang-ngiang di fikiran Dimas.
" Dim, jangan bilang kamu juga sudah mulai jatuh hati " Ucap Rio pada saat itu
Seketika, Dimas mendengus kesal. Sambil berdecak kuat.
"Bagaimana kata itu bisa terucap oleh Rio? Padahal dia tau betul bagaimana aku" Gerutu Dimas tak suka. Tangannya kini setia bertumpu pada meja dihadapannya.
"Padahal dia tau pengalaman buruk ku dengan wanita. Dan karna itu, aku memang tak mudah tertarik dengan wanita" Tambah Dimas lagi di tengah protes nya pagi ini.
Sejujurnya, Dimas memang mengakui bahwa Kinara adalah wanita dengan kecantikan yang sempurna. Jelas akan membuat tiap Pemuda memuja nya, Dimas tak memungkiri itu. Namun, sayangnya perasaan suka, belum sama sekali Dimas rasakan pada wanita itu. Jika tiap Pemuda jatuh cinta dengan Kinara pada pandangan pertama seperti yang sering Dimas dengar dari teman-temannya, maka berbeda dengan Dimas. Bahkan, pertemuan pertama mereka tak berkesan sedikit pun. Malah menjadi saat yang menyebalkan untuk Dimas.
Semua itu bukan tanpa alasan, Dimas punya cerita tak enak dari masa lalu nya.
Flashback On
" Dimas Dimas... !! Kamu di Panggil Pak Mahdi ke ruag BK ( Bimbingan Konseling )" Pekik Rio dengan gugupnya.
"Ha! Kenapa aku di panggil ?" Tanya Dimas dengan ekspresi yang begitu kaget.
" Aku juga ndak tau Dim " Jawab Rio cepat
"Dalam minggu ini kita belum tauran loh, bahkan aku belum berkelahi sedikitpun" Papar Dimas pada teman-temannya
Dimas benar-benar merasa heran dan terkejut bukan main saat nama nya di minta untuk ke ruang BK, ia merasa tidak melakukan pelanggaran apapun dalam satu minggu ini. Selama ia bersekolah di SMA Swasta tersebut, ia memang sudah beberapa kali keluar masuk ruang BK karena terlibat tauran antar sekolah ataupun karena ia berkelahi dengan murid satu sekolah. Akan tetapi, kali ini ia benar-benar bingung. Kenapa bisa ia di panggil padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun, SEINGAT-NYA.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Regret [Complete]
Romance#Rank 1 Romanc 22 April 2020 "Mas, dia siapa?" Tanya seorang ibu hamil yang menatap nanar kedua insan di hadapannya. Tiba tiba pandangan Devan mengarah ke sumber suara, matanya terbelalak kaget sebelum raut mukanya nenunjukkan ekspresi datar. "Dia s...