10.Camping !!

119 33 14
                                    

Foto Bianca guyss
👆👆👆
Cakep tidak ?? Persis ya wajahnya untuk peran jahat ? Bhaks parah amat gue:"

DON'T FORGET TO VOTE AND COMMENT. THANKS.

***

"Semuanya udah siap ? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Jamilah sambil membenarkan topiku. Aku mengangguk yakin. Tak lama kemudian Nabila datang bersama davi. Wow---mereka beneran bareng?? Bisa kulihat wajahnya sangat senang. Jika dia ikut senang maka aku pula ikut senang juga. Tapi davi terlihat biasa saja. Dia sedikit melirik ke arahku dan membuang muka.

"Bis nya masih belum dateng?" Tanya Nabila disampingku. Kayaknya dia udah gak sabar deh buat camping. Dasar.
Aku menggelengkan kepala pelan, kulihat dari kejauhan Rangga memperhatikanku. Kenapa dia selalu menatapku seperti itu ? Mungkin saja dia masih berasa bersalah ? Ya kalau merasa salah minta maaf lah. Gak perlu ngeliatin kan, kayak orang cangak.

"Aisyah, hei.." aku terkejut pada saat jamilah menepuk bahuku pelan. Aku menoleh ke arahnya.

"I-iya??"

"Bis udah dateng. Ayo.." ucap jamilah. Dia mengaitkan jarinya di jariku. Aku baru sadar jika Bis sudah dateng untuk mengantar murid murid ke puncak. Sudah ada 10. 9 bis untuk kelas semua kelas 3 SMA. Dan satu lagi untuk guru guru.
Aku dan jamilah mulai masuk ke dalam bis. Tidak terlalu sempit, kelihatannya juga nyaman. Aku duduk didekat jendela, disampingnya yaitu Jamilah.

kulirik ke samping ada sabuk pengaman. Bis ada sabuk pengaman pula ? Keren. Aku menolehkan pandanganku ke jendela. Tidak jadi memasang sabuk pengaman. Itu tidak berguna bagiku. Kurasakan ada tangan yang menyentuhku, kualihkan pandanganku ke arah jamilah. Aku terkejut karna wajahnya yang sangat dekat denganku.

"Sorry, aku cuman mau masangin sabuk pengaman untuk kamu." Ucapnya lembut. Jamilah memasangkan sabuk pengamannya ditubuhku, mengingatkanku pada davi di dalam mobil. Wajahnya sangat dekat hingga bisa kurasakan hidung mancungnya davi menyentuh hidungku. Aku menggelengkan kepala pelan, berusaha membuang pikiran itu jauh jauh. Kali ini aku sudah punya Jamilah, jangan yang aneh aneh lagi.

Kami sudah mulai berangkat ke lokasi tujuan. Banyak murid yang bernyanyi riang, ada pula yang bermesraan. Aku mengernyit jijik, menurutku itu cukup lebay jika romantisnya di umbar ke orang lain. Aku sungguh merasa terganggu dengan suasana bis yang sangat berisik. Udah mah ruangannya gak begitu luas, ditambah pada gak tenang kalau ngobrolnya itu harus pake teriakan. Benar benar.

"Berisik banget sih." Gumamku pelan dengan penuh kekesalan. Kali ini aku sedang tidak mau keributan. Kutolehkan pandanganku ke jendela, mencari hal yang menarik.
K

urasakan ada sesuatu yang menempel di kedua telingaku. Earphone ? Jamilah memasangkan earphone untukku ?

"Supaya gak merasa keganggu sama mereka." Ucapnya tenang sambil tersenyum manis. Aku membalas senyuman, dia menyalakan lagu yang sangat kusuka. Night changes yang di nyanyikan oleh personil one direction. Dia memang sangat tahu lagu kesukaanku. Aku menoleh lagi ke arah jendela, menyembunyikan wajahku yang memerah karna nya.

*

"Aisyah !!!"

Aku menolehkan kepalaku ke sumber suara. Kulihat kepala jamilah bercucuran darah. Apa yang terjadi padanya ?? Siapa yang melakukan hal itu pada jamilah ?!

Aku berlari ke arahnya dengan mata yang berkaca kaca. Namun aku terjatuh, dan kepalaku pula terbentur batu hingga mengeluarkan darah. Pandanganku buram, menahan pusing. Sangat pusing. Sampai kakiku tidak bisa berdiri. Aku ingin kembali berlari ke arah jamilah yang sedang terluka. Perlahan pandanganku menjadi jelas, mataku terbuka lebar pada saat melihat ada seorang pria sedang mengarahkan pistolnya ke arah jamilah.

Aisyah Jatuh Cinta pada jamilah (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang