11.Jangan pergi...

81 34 15
                                    

Mataku kembali terbuka, mendengar nada notifikasi dari hpku. Aku mengambil hpku, melihat ada nama jamilah yang muncul di hpku. Aku tersenyum sambil membalasnya.

From: Milah

Udah tidur?

Jariku sibuk mengetik balasan pesannya.

anda : blum bisa tidur.

Jamilah : tidur laa..masa harus aku tidurin :v

Anda : ishh apaan si ngomongnya😂

Jamilah : ibu kamu aja boleh tidurin kamu, masa aku gak wkwkw.

Anda: udah apaan si pikirannya.

Jamilah : keluar donk bentar.

Aku mengerutkan dahiku. Tanpa buang waktu, kepalaku nongol, melihat jamilah yang kepalanya ikutan nongol. Aku tertawa kecil.

Jamilah : gak ada ciuman selamat malam ??

Anda : 😚

Jamilah : malah emot :"v itu mana bisa kerasa -_

Aku kembali tertawa. Dia hanya tersenyum dari seberang tempat kemahku. Kuputuskan untuk keluar dari sini, sedikit melirik ke arah nabila. Dia tidur nya pulas bgt sampai mulutnya agak terbuka. Aku keluar, berdiri di depan kemah.

Tak lama jamilah juga keluar, menyuruhku untuk mengikutinya. Kugidikkan kedua bahuku mengikuti kemana dia pergi.
Suasana di sini sepi banget, guru guru juga udah pada tidur mungkin. Kayaknya cuman aku dan jamilah yang berkeliaran. Sudahlah--

"Hah !!" Aku terkejut pada saat ada tangan yang menarik tubuhku. Rupanya Jamilah. Sungguh, kupikir orang jahat yang menarikku. " bikin kaget aja !!" Geramku kesal sambil memukul lengannya. Jamilah tertawa geli.

"Ayo ikut.." ajaknya dengan tangan yang menarik lenganku. Tapi aku dengan segera menepisnya.

"Malem begini mau kemana?"

"Mau jalan jalan. Daripada bosen ? "

Terdiam sejenak, menimbang nimbang tawarannya. Ikut apa gak ya?

"Ahh kelamaan mikir." Ucapnya langsung menarik tanganku. Ada ada saja. Ini kan sudah malam, kenapa harus keluar?? Udah mah hutan. Kalau nyasar gimana coba.." gak ush khawatir. Aku sering kesini." Ujarnya yang sepertinya paham dengan ekspresi wajahku.

Kami sampai di sebuah tempat...entahlah tempat ini. Banyak pohon pohon yang menjulang tinggi. Dan di tengah tengahnya ada sebuah batang pohon. Jamilah menyuruhku untuk duduk disitu.

"Kamu tunggu disitu. Nanti aku bakalan balik lagi. Jangan kemana mana..dan jangan lupa !! Tutup mata kamu."

Aku memutarkan bola mataku kesal darinya." Jangan lama lama. Serem disini." Ucapku agak kesal. Dia mengangguk cepat. Lalu pergi entah kemana. Kupejamkan mataku seperti yang ia suruh. Sekali kali memukul kakiku karna ada nyamuk yang mengigit. Lama banget, tu orang...batinku dalam hati.

Aku merapatkan mataku karna mendengar suara langkah kaki. Itu pasti dia. Aku tersenyum kecil, tidak sabar apa yang dia berikan sekarang. tanganku mengepal, kenapa lama sekali? Dia tidak bicara satu kata apapun.

"Nice to meet you again, Aisyah.."

Aku mengerutkan dahiku. Suara itu....suara itu bukan jamilah. Perlahan kubuka mataku, mataku terbuka lebar melihat rangga dan sekumpulan temannya menatapku garang. Dimana jamilah??? Aku menengok ke kanan dan kekiri. Dia tidak ada disini??

"Kenapa..?? Nyariin jamilah?? Dia gak ada. Karna dia udah ninggalin lu sendirian disini. " ucapnya dengan senyuman liciknya.

Air mataku jatuh, kenapa jamilah tega melakukan hal itu padaku? Tidak. Tidak mungkin jika dia meninggalkanku. Aku berteriak memanggil namanya beberapa kali.

Plak !!

Rangga menampar pipiku kencang. Dia sudah dua kali melakukan hal ini. Air mataku kembali mengalir deras. Teman temannya berusaha menghentikan rangga tapi rangga malah lebih marah. Tanganku terus memegang pipiku yang terasa sakit.

"Nangis semau lo !! Gak ada yang bakalan mau nolongin lo !!" Sentakknya. Rangga merogoh saku celanannya. Mengambil sesuatu, aku ketakutan. Dia mengeluarkan sebuah suntikan. Untuk apa itu? Aku ingin berlari tapi dia menahan tanganku dan menamparku lagi.

"Suntikan ini berisi Zat acinotine mematikan. Gua bener bener benci sama lu....Jamilah dengan gampang merebut lu. Gua lebih ganteng daripada dia !!!" Aku memejamkan mataku karna tidak sanggup mendengar sentakan itu.

"Bro...lu gila ?! Lu bakalan masuk penjara.."

"Jangan bunuh dia, lu gak takut dosa??"

Ucap salah satu temannya. Berusaha untuk menghalangi apa yang akan rangga lakukan. Tapi dia hanya terdiam, tidak mendengarkan apa yang temannya katakan.

"Maafin gue, Aisyah...hidup gue bakalan gila kalau terus ngeliat lo bahagia sama dia."

Aku menggelengkan kepala cepat, "lo emang udah gila, rangga !!" Sentakku menahan isak tangis. Dia menusuk suntikannya di pahaku hingga aku menjerit sakit. Aku terjatuh, tidak bisa berbuat apa apa.

"Rangga !!" Teriak temannya tidak percaya. Tak lama kemudian jamilah datang bersama davi dan juga azmi. Jamilah terlihat sangat terkejut.

"Aisyah??aisyah...?? kamu kenapa?!"
Tanya Jamilah khawatir. Lalu jamilah mengalihkan pandangannya ke arah rangga. Menatapnya dengan penuh amarah. "Persetan lo B*ngsat !!!" Jamilah memukul rangga beberapa kali. Teman teman rangga berusaha memberhentikan perkelahian itu namun jamilah sudah terlihat kesetanan.

"Aisyah, lo diapain sama rangga??!!" Tanya davi. Aku hanya bisa menangis. Davi melihat suntikan itu dan mengambilnya. Matanya berkaca kaca dan langsung memelukku erat. Tangisku semakin menjadi jadi. Selang beberapa menit guru guru berlarian kearah sini. Menarik rangga agar terpisah dari jamilah yang wajahnya sudah babak belur. Hatiku terasa sakit jika melihat wajahnya yang terluka.

Rangga terus memberontak agar tangannya bisa dilepas oleh guru guru. Namun mereka ditendang oleh rangga hingga tersungkur jatuh, mengambil senjata api, Pistol ?? Rangga mengarahkannya ke arah jamilah. Semua orang disekitar langsung terdiam. Tidak ada yang bicara sama sekali.

"Hey !!!"

Jamilah menoleh ke belakang pada saat ingin berjalan kearahku. Mimpiku menjadi kenyataan, Dan...orang yang menembak jamilah di mimpiku itu adalah, Rangga.


***

Oh my god😱😲😭
Jamilah kena tembak gak ya ?? Makanya vote anggap aja doa supaya gak ke jedor jahah😂😂

WATTYS2018

Aisyah Jatuh Cinta pada jamilah (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang