24. Iseng

70 14 2
                                    

"Bun...Aisyah pulang !" Seruku setelah menyimpan tas diatas Sofa. Kok gak ada jawaban dari Bunda? Kuputuskan untuk ke dapur. Melihat kertas yang berada di meja makan. Kuambil kertas itu dan membacanya...
Bunda arisan ?? Aish, dasar emak rempong.
Kubuka kulkas, dan hasilnya ZONG !! Gak ada makanan. Kebanyakan Susu,Buah, Sayur. Apa apaan nih?! Kenapa berubah jadi kayak begini? Karena kesal, aku merogoh saku rok, mengambil HP untuk menelepon Bunda.

"Halo sayang---"

"Bun !! Kenapa gak ada makanan di kulkas ?aku kan laper !!" Teriakku kesal.

"Apaan sih kamu. Ngucap salam kek, ini mah malah nyambung ke makanan. Aisyah, kamu harus berperilaku hidup sehat. Harus makan buah dan sayur. Minum juga harus Susu. Supaya badan kamu juga jadi bagus, dan ya.. Bunda mau masukin kamu ke sekolah Model."

Aku terpaku mendengar ucapan Bunda di seberang telepon. Apa aku tidak salah dengar? Bunda ingin memasukkanku ke sekolah Model? Jadi...aku akan keluar dari sekolah Garuda bangsa?

"Halo? Aisyah? "

"Meskipun Bunda maksa aku buat masuk sekolah sialan itu. Aku gak akan pernah mau. Dan makasih untuk Benda yang ada dikulkas. "

Aku langsung memutuskan sambungan teleponnya. Walaupun Bunda melarangku, tapi aku tidak peduli. Huft, sepertinya aku sudah durhaka pada Bunda. Ampunilah dosaku, Tuhan. Aku melakukan itu agar tidak dimasukkan ke dalam Sekolah Sialan itu. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau, terkecuali...Ada Jamilah yang sekolah disana. Ah Bodoh sekali !! Kenapa aku jadi memikirkan tentang Jamilah kali ini ?!

Perutku sudah berbunyi, lebih baik aku keluar mencari makan. Tapi sebelum keluar aku ganti baju terlebih dahulu. Setelah itu, aku keluar dari rumah menggunakan baju lengan panjang dan celana jeans diatas lutut. Aku sengaja mengurai rambutku yang pirang. Tidak terlalu pirang juga sih.
Kumasukkan kedua tanganku ke dalam saku bajuku.

Kudongakkan sedikit wajahku ke langit, melihat awan yang tidak terlalu cerah. Aku yakin pasti akan turun hujan. Aku harus cepat cepat sampai tujuan.
Aku pun sampai di sebuah restoran Solaria, kalian pernah dengar restoran itu? Jika kalian belum tahu silahkan cari di GOOGLE. Haha. (Ketawa gak jelas lu, kutil:v)

Aku memesan makanan kesukaanku, sambil menunggu pesanan datang. Kuputuskan untuk duduk.
Sepertinya hanya aku doank duduk sendiri disini. Ada orang yang berpacaran segala suap-suapan. Ada juga keluarga yang sedang makan bersama, mereka terlihat harmonis. Sudut bibirku terangkat jika mengingat masa laluku, pada saat Bunda dan Ayah belum cerai. Kualihkan pandanganku ke kaca, Hujan sudah mulai turun. Sial, bagaimana aku pulang nanti?

"Hai Aisyah."

Aku langsung mengalihkan pandanganku ke sumber suara.
Dia ?? Disini? Maksudku, Jamilah. Aku tersenyum kaku membalas sapaannya. Dia duduk di hadapanku, memesan makanan yang sama.

"Sendirian aja?" Tanya Jamilah Basa basi. Aku hanya mengangguk pelan. Namun Jamilah tertawa pelan, emang ada yang lucu ? "Haha ngenes banget sih lu."

"Dih bodo amat gue ngenes juga. Lagian gue anti sama yang namanya pacaran. Rumit !!" Balasku sedikit kesal.

"Kalau lu pacarannya sama gue, masih rumit gak?" Tanya Jamilah sambil memainkan kedua alisnya.

"Tch, jangan mimpi." Aku membuang muka darinya. Karena menyembunyikan wajahku yang merona. Ya ampun bisakah dia menyingkir dari hadapanku juga ?!

"Oh iya. Gue bawa sesuatu buat lo." Ucap Jamilah terdengar misterius. Dia ingin membuat kejutan? Oh aku sangat suka kejutan !!

"Lo mau ngasih apa?" Tanyaku ingin tahu.

Aisyah Jatuh Cinta pada jamilah (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang