4.Dijebak !!!

120 52 31
                                    

Sedari tadi perasaanku tidak enak. Karna takut apa yang di lakukan Bianca dan rangga. Asal kalian tahu...mereka bersengkongkol dan pendapatku tentang mereka adalah...Sangat buruk. Mereka berani melakukan apapun. Terutama Rangga. Aku pernah mendengar tentangnya jika dia pernah melecehkan adek kelas. Tapi anehnya kasus itu sangat cepat selesainya. Kuyakin...itu pasti ditebus dengan uang. Siapa sih orang yang gak buta akan uang ? Dimana mana orang hanya mementingkan uang saja.

Aku dan nabila berjalan menyusuri lorong yang terdapat di belakang sekolah. Aku sengaja memilih jalan tikus, karna jika aku lewat gerbang sekolah pasti bertemu dengan Rangga yang suka nongkrong dengan teman temannya di tempat parkiran motor.

"Lo kenapa sih?? Keliatannya gak ceria banget." Lamunanku buyar mendengar perkataan nabila.

"Perasaan gue gak enak."ucapku terus terang. Memang benar, aku merasa ada hal yang tidak beres. Di tambah sikap jamilah yang tidak biasanya. Setelah kembali dari kantin dia gak nanya sama sekali. Aku aja bingung apa penyebabnya.

"Lo mikirin tentang jamilah ya?" Tanya nabila tiba tiba. Aku hanya tersenyum kecil. Langkahku langsung berhenti pada saat melihat rangga yang sedang berjalan ke arah kami. Dia tidak jauh dari jarak kami. "Kenapa,Aisyah?" Tanya nabila khawatir. Aku mengaitkan jariku di jarinya. Nabila hanya memandangku bingung.

"Balik arah..." Gumamku nyaris tak bersuara. Nabila mengangguk pelan namun wajahnya masih bingung. Kami pun balik arah, tapi...kelompok rangga ada seberang sana yang sedang memperhatikanku. Sial !! Kayaknya mereka ngikutin aku dan nabila. Diam diam kurogoh saku rokku dan mengirimkan pesan pada davi bahwa aku sedang berada dalam masalah.

"Aisyah...mereka disini." Gumam Nabila dengan suara gemetar. Aku tahu pasti dia ketakutan. Aku menghela nafas, mengatur degup jantungku agar berdetak secara normal. ku memberanikan diri berjalan ke arah kelompok rangga yang memang sedari tadi memperhatikan kami dari jauh.

"Ahh !!"

Nabila meringis sakit karna bianca menarik rambut Nabila kasar lalu menjambaknya. Keterlaluan banget sih !! Sudah kuduga dari awal aku memang DIJEBAK. Aku mendorong bianca kasar agar tangannya lepas dari rambut nabila.

"Jauhin Nabila !! Dan lawan gue. Kenapa sih..lo itu selalu mencari masalah ?? Apa yang lo mau?" Sentakku menahan amarah. Aku meraih tangan Nabila, membantunya untuk bangun. Pipinya sudah basah karna air mata nya yang mengalir deras.

"Gue mau lo keluar dari sekolah ini dan jangan pernah tunjukin wujud lo !!"

"Lo gak berhak nyuruh gue supaya keluar dari sekolah ini,bianca.."

"Lo tahu kan...kalau gue bakalan ngelakuin apa aja yang gue mau ??"

Aku terdiam mendengar ucapannya. Kini rangga sudah berada disebelah Bianca dan menatapku dari ujung kepala hingga kaki membuatku bergidik ngeri. Bagaimana pun juga aku harus memberinya pelajaran. Dimana sih davi ?! Kumohon datanglah..

Pandanganku teralih ke nabila. Dia hanya memperhatikanku dan juga bianca secara bergantian. Rangga melangkah mendekat ke arahku sedangkan aku mundur beberapa langkah. Aku tidak mau hal yang buruk menimpaku apalagi Nabila. Dia tidak boleh tersentuh. Jika satu lelaki saja yang kurang ajar dengan Nabila maka aku akan menghajarnya tanpa ampun.

"Aisyah !! " Panggilnya karna Bianca menahan Nabila agar tidak lari. Tapi untung saja Bianca yang menahannya bukan Rangga. Aku fokus ke arah rangga, bersiap siap apa yang dia lakukan.

"Menjauh dari gue...atau.."

"Atau apa?" Tanya Rangga sambil membuka kancingnya. Aku terus mundur menjauh dari nya. Tapi aku terdorong ke depan karna ternyata kelompok rangga tepat berada di belakangku. "Pegang tangannya." Perintah rangga pada Teman temannya. Mereka langsung memegang tanganku dan menahanku.

Aisyah Jatuh Cinta pada jamilah (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang