16.Back to school.

103 17 0
                                    

Kring....kring....kring...

Tanganku sibuk mencari cari benda yang menimbulkan suara bising itu. Ah ini dia..buru buru aku lempar benda itu ke sembarang arah. Setelah bunyi itu sudah hilang, aku kembali tidur. Lagi enak enak mimpi indah malah ada pengganggu. Kupejamkan mataku, kembali bermain ke alam mimpiku.

"Aisyah...Aisyah bangun !!! Kamu kan sekolah hari ini !!" Teriak Bunda dari luar kamarku. Oh ya ampun !! Baru aja mimpi udah ada pengacau. Kututup aja kedua telingaku dengan bantal agar tidak terganggu. Tapi suara Bunda malah tambah kencang. Baiklah aku KALAH !!!

"Iya Bunda !! Aisyah udah bangun !!!" Teriakku lagi membalasnya dengan kencang. Masa bodo suaraku terlalu kencang. Supaya puas !! Bunda sudah tidak teriak teriak lagi. Akhirnya...
Aku bangun dari tidurku, beranjak ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Sebetulnya aku agak ngeri kalau tubuh belakangku terkena air. Gimana ya ? Masa iya gak mandi ? Bodo amat dah. Mandi aja ngasal. Yang penting banyakin Parfum supaya wangi.

Setelah memakai baju Seragam, aku turun dari kamar menuju meja makan. Karna bunda menyuruhku untuk sarapan terlebih dahulu. Kalau ada bunda disini pasti disuruh sarapan dulu. Aku menarik kursi, lalu menaruh bokongku di kursi. Memperhatikan bunda yang sedang membuat roti. Kegiatan bunda berhenti pada saat sadar bahwa diriku sedari tadi diam.

"Kenapa diem aja? Udah makan." Ucap bunda. Loh? Aku mau makan apaan coba ? Di meja makan gak ada apa apa. Lagian Bunda kan lagi bikinin roti buat aku.

"Roti nya kan lagi di bikinin sama, Bunda."

"Idih..Bikinlah sendiri. Punya tangan ini kan.." Ujar Bunda santai kembali sibuk membuat roti. Mendengus kesal, aku mengambil roti dan memakannya langsung. Tidak pakai Selai ataupun mentega.

"Loh..Loh..Pakai selai donk."

"Gak usah. Supaya cepet." Aku menyantap roti lahap. Tidak mau berlama lama berada di ruangan ini bersama si Ratu rumah itu. Terdengar suara bel rumah membuat aku berhenti makan. Aku ingin membuka pintunya namun Bunda langsung menghalangiku.

"Biar Bunda aja. Kamu abisin makannya."

Hih, ribet banget deh. Aku kembali menyantap rotiku sampai habis. Meminum susu putih. Setelah itu baru deh aku berangkat.
Alisku bertautan pada saat mendengar suara Bunda yang sedang berbicara dengan seorang pria. Aku melangkahkan kaki mendekat ke arah pintu. Berusaha mencari tahu orang yang ngobrol sama Bunda.

Jamilah?? Dia ngapain disini?

"Nah..Itu dia Aisyah." Ucap bunda tiba tiba yang membuatku terkejut. Dan bodohnya aku malah salah tingkah !! "Aisyah, Jamilah nih...Mau bareng berangkat sekolahnya sama kamu." Tambahnya.

Aku terdiam sebentar, dengan mata yang melirik ke arah Jamilah. Cowok itu terus tersenyum ke arahku, seperti berharap bahwa aku akan menerima tawarannya. Haha jangan harap !!

"No thanks. Aisyah bisa berangkat sendiri." Sahutku santai. Buang muka dari Jamilah. Dia pikir aku bakalan baper gitu kalau dia ngejemput aku kerumah? Dih gak banget.

"Aisyah. Apaan sih kamu...Jamilah udah bela belain buat jemput kamu kesini." Aku kembali terdiam mendengar suara ketus Bunda. Udah deh..kalau suara Bunda udah ketus begini. Aku gak bisa berbuat apa apa. Menghela nafas, tersenyum paksa kepada Jamilah.

"Okay. Ayo, Mil..." Aku berjalan melewati Jamilah yang kali ini memasang wajah bahagianya. Jika ini tidak karna Bunda, maka aku akan mengusirnya sedari tadi. Langkahku terhenti mendengar suara Bunda dari belakang...

"Kamu gak pamit sama Bunda?"

kupejamkan mataku menahan malu sambil bergumam kecil nyaris tidak terdengar, jangan sekarang,Bun...
Kuputar tubuhku kembali, berjalan ke arah Bunda. Dan mencium kedua pipinya. Setelah selesai pamit, Aku dan Jamilah berjalan keluar pagar.
Sial, Aku kira Jamilah membawa mobil tapi ternyata bukan. Dia malah membawa motor. Motor Balap pula. Cowok ini seorang pembalap liar ???

Aisyah Jatuh Cinta pada jamilah (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang