LM - 01

25K 714 0
                                    

📌Hai semua, sebelumnya maaf aku menghilang cukup lama. Cerita ini sebenarnya aku gunain dari story dengan judul sebelumnya JODOHKU DI TANGAN ALLAH menjadi LOVE MAZE yang mau baca versi asli dari story sebelunya langsung ke Dreame aja yaa.📌

⚜️⚜️⚜️

Tidak mudah menjadi sosok yang tidak cantik.

Di jaman sekarang, cantik adalah kunci utama dari kebahagiaan.

Cantik akan lebih dipandang tinggi oleh mereka, lalu bagaimana dengan yang sepertiku? Sangat buruk.

Duduk menjauh dikantin kampus yang ramai, hanya sendirian tanpa teman, tanpa siapapun itu. Selagi menunggu makanan yang dipesan, gadis bernama Arkeisha Khaleesi itu menggulir layarnya keatas, menghibur diri agar tidak kesepian ditengah keramaian yang selama 20 tahun ini ia rasakan.

Dua tahun berada di kampus ini, hanya ada satu teman yang bahkan sepertinya orang itu tidak menganggap Keisha sebagai teman, mungkin. Tapi Keisha menganggapnya sebagai teman yang bisa diandalkan, Arum namanya.

"Neng ini pesanannya."

Lamunan Keisha buyar saat ibu kantin mengantar makanan yang dia pesan. "Makasih bu."

Ibu itu tersenyum, "Sendirian aja neng?"

Keisha terkekeh masam, "Kayak biasa bu."

"Mau anak ibu temani aja?"

Keisha menggeleng, "Gak perlu bu, Keisha gak apa-apa."

Ibu kantin tersenyum lembut kemudian mengusap punggung Keisha. "Yaudah, ibu tinggal ya."

Keisha hanya mengangguk kemudian kembali sendirian. Keisha sudah cukup akrab dengan ibu kantin disini bahkan sampai cleaning sevice. Hanya mereka yang bisa Keisha ajak berbicara.

Satu jam lagi kelas selanjutnya dimulai, Keisha masih ada waktu untuk makan dengan tenang tanpa terburu-buru.

"Hari ini kita ngemall yuk?"

"Gas!"

"Mau beli apa lagi lo?"

Keisha melirik beberapa gadis yang duduk agak jauh darinya itu.

"Gue mau perawatan lah, rambut gue udah lepek banget, kau spa juga." Ujar gadis dengan rambut blonde itu.

"Gue mau makan deh, lo lanjut aja spa, lama." Jawab gadis didepannya.

"Terserah lo pada deh. Yang jelas gue sama Sifa mau spa." Gadis yang disebut Sifa itu mengangguk mantap.

Lagi, Keisha hanya bisa menghela nafas kasar. Cantik adalah kunci segalanya. Mata hazelnya melirik kulit lengannya kemudian melirik gadis-gadis itu lagi.

"Jauh banget."lirihnya. "Andai punya uang banyak pasti aku bisa secantik mereka."

Rasa insecure itu terus mengelilingi diri Keisha selama 20 tahun ini. Tubuh gemuk, kulit kusam, wajah penuh dengan jerawat, berbeda sekali dengan gadis-gadis itu yang bersih putih cantik dan perawatan yang rajin.

Sebenarnya Keisha sudah mencoba beberapa skincare yang sesuai dengan keuangannya, tapi sayang semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapannya.

"Eh kak Ali dateng."

Mendengar nama itu, Keisha langsung memutar tubuhnya, benar saja disana ada tiga sosok laki-laki yang memasuki kantin outdoor. Termasuk sosok bernama Ali itu.

Sosok yang selama ini dia kagumi. Sayangnya rasa tidak percaya diri itu kembali merasuki otaknya untuk tidak terlalu berharap.

Keisha menatap setiap gerakan Ali yang menuruni tangga kekudian menghampiri salah satu meja, sosok Gea ada disana. Pacar Ali.

Kembali duduk seperti semua, Keisha menghembuskan nafas kasar. "Gak apa-apa Kei, semua baik-baik aja."

Dirinya terus menyemangati diri untuk tidak terlalu jatuh, walau pada kenyataannya ia sudah terlalu jatuh dalam jurang yang sangat dalam dan sulit untuk beranjak keluar.

⚜️⚜️⚜️

Perkuliahan hari ini selesai, Keisha bernafas lega sembari merenggangkan otot lehernya yang terasa kaku karna terlalu fokus.

"Kei," tepukan dipundak Keisha membuanya menoleh cepat, "Jangan lupa tugas kelompoknya ya."

Itu Arum, teman yang Keisha bisa andalkan tersenyum padanya. "Okey Rum, kabari aja mau ngerjain dimana."

Arum mengangguk kemudian melenggang pergi, Keisha melangkah meninggalkan ruang kelas menuju parkiran.

Tiiiin!

Keisha tersentak, suara klakson motor yang panjang itu membuat dirinya kaget hingga terjatuh. Mendapati sebuah motor besar ada disana.

Ali, motor itu milik kak Ali dan tak lupa Gea dibelakangnya.

"Minggir dong, ini jalan bukan punya bokap lo!" Itu bukan suara kak Ali melainkan Gea— pacar kak Ali itu berteriak marah.

"Maaf kak, maaf."

Gea berdecak sebal, "Ayo sayang, aku laper."

Ali yang sedari tadi menatap Keisha yang terjatuh itu lantas mengangguk kaku, melajukan motornya membiarkan Keisha bangkit dengan sendirinya.

Keisha menghela nafas kemudian bangkit, membersihkan tangan dan celana nya yang kotor dengan pasir. Lagi lagi dia hanya bisa menghela nafas tanpa bisa berkata-kata selain maaf.

Love Maze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang