Happy reading.
Ini hari ketiga Gea tidak kembali kerumah. Berada di samping makan sang ibu tanpa makan maupun minum. Hancur sudah seluruh tubuh Gea saat melihat nama yang ada di nisan itu.
Awalnya ia pikir Rudy berbohong, tetapi setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri, ia paham bahwa papa nya tidak berbohong.
Mia menghela nafas untuk yang kesekian kalinya, Gea benar-benar tidak ingin kemana-mana. Padahal tubuh gadis itu sudah melemah dengan wajah pucat pasi.
"Gea, kamu tetap boleh kesini tapi kamu harus pulang dulu."
Tidak ada sautan, gadis itu hanya menunduk.
Mia melangkah, ia sudah tidak bisa membiarkan Gea berada disana sepanjang hari tanpa makan dan minum.
"Gea." Disentuhnya pundak Gea tetapi gadis itu malah terjatuh tak sadarkan diri.
"Astaga Gea!."
Gadis itu pingsan.
Beruntung pengurus makam ada disana, Mia berteriak meminta bantuan untuk membawa Gea kedalam mobilnya setelah itu ia melaju kencang membawa Gea kerumah sakit.
Sesampainya disalah satu rumah sakit yang tak jauh dari pemakaman, Gea di bawa diatas bankar kemudian seorang dokter langsung menangani gadis itu.
Mia menggenggam tangannya berdoa semoga Gea baik-baik saja. Walau gadis itu bukan anak kandungnya, Mia benar-benar menyayangi Gea sebagaimana anaknya.
"Dengan keluarga Gea?"
"Saya dok. Saya ibu nya." Mia menghampiri dokter tersebut.
"Gea tidak apa-apa dia hanya dehidrasi dan terlalu kelelahan. Saya sudah pasangkan infus dan nanti suster akan membawakan obat."
Mia mengangguk, "Baik dok, terimakasih banyak."
Setelah dokter pergi, bankar Gea didorong untuk dipindahkan keruangan rawat.
"Maaf ibu, sebelumnya silahkan lalukan administrasi." ujar salah seorang suster.
Mia mengangguk, ia pergi dari sama untuk mengurus keperluan Gea untuk dirawat dirumah sakit.
⚜️⚜️⚜️
Mia duduk dipinggir bankar Gea, menggengam tangan dingin gadis itu. Gea belum sadarkan diri selama satu jam setelah pemeriksaan.
Mia jelas khawatir tetapi mencoba untuk tenang. Selang beberapa menit, tangan Gea bergerak diikuti lenguhan.
"Gea?" Mia berdiri dan mengelus kepala Gea dengan lembut.
"Mama."
"Iya sayang, mama disini. Mau apa sayang? Minum dulu yuk."
Gea mengangguk samar, Mia membantunya untuk minum.
"Jangan banyak gerak dulu ya, istirahat dulu."
Mata Gea terbuka kecil hingga menangkap sosok Mia yang khawatir.
"Mama mana?"
Senyum Mia luntur, wanita itu seperti disadarkan melalui ucapan Gea. Bukan ia yang Gea cari.
"Ma-mama siapa?"
Gea memejamkan mata, kepalanya berdenyut nyeri kemudian melepaskan genggaman tangan Mia. Wanita itu menatap kosong pada tangannya yang mengambang di udara.
"Jangan ganggu gue, keluar sana."
Mia menelan saliva nya dengan berat, wanita itu memilih untuk keluar dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze✔
RomanceLayaknya sebuah labirin, tempat yang penuh dengan jalan dan lorong yang berliku-liku serta rumit. Begitupula kehidupan Keisha, di cap sebagai simpanan om-om hingga dikeluarkan dari kampus karna kesalahpahaman. Hanya ada satu sosok yang ada bersaman...