LM - 40

194 13 1
                                    

Happy reading.

Kilasan kenangan kembali menyeruak di benak Keisha hingga matanya pun tak sanggup menampung air mata yang terus menggenang. Sudah satu minggu sejak kepergian sang ibu—angkat, rasa sedih itu masih terus menghantuinya.

Satu per satu rahasia yang tak pernah terlintas di pikirannya, keluar melalui sebuah mimpi. Apa yang dikatakan Ranti bahwa orang tuanya meninggal akibat kecelakaan itu benar adanya.

Sehari setelah Ranti mengatakannya, Keisha mendapatkan mimpi. Ia bertemu dengan kedua orang tuanya, untuk pertama kalinya ia bisa melihat wajah orang tuanya setelah sekian lama hidup. Terakhir ia juga bertemu dengan Nazia, wanita itu menangis meminta maaf didalam mimpinya.

Sedih, kecewa itu pasti ada tapi Keisha mencoba untuk tegar hidup sendirian tanpa siapapun lagi. Ranti sudah pulang kembali ke negara tempatnya bekerja, hanya tinggal ia dan Suga.

"Keisha, ayo makan."

Lamunan Keisha buyar, gadis itu membuka matanya saat merasa ada sentuhan di bahu nya.

"Oppa."

Suga tersenyum tipis, "Ayo masuk, aku sudah membuatkan makan untukmu."

Keisha menunduk, dipangkuannya ada sebuah baju milik Nazia dengan aroma khas wanita itu yang masih tertinggal.

"Iya."

Sudah satu minggu ini Suga tidak meninggalkannya seorang diri, laki-laki itu terus menemaninya.

"Oppa."

"Hm?"

Keisha mengganduk makanannya, melirik sekilas pada laki-laki itu. "I-ini sudah satu minggu oppa disini, bukannya bulan depan kalian akan melakukan konser?"

"Ya, lalu?"

Keisha menghela nafas, "Kurasa oppa harus segera pulang, oppa juga harus mempersiapkan semuanya bukan? Aku tidak apa-apa."

Suga meletakkan sendoknya hingga menimbulkan suara yang cukup keras. " Kenapa? Apa kau tidak nyaman aku berada disini?"

Keisha menggeleng kuat, "Tidak tidak, jangan salah paham seperti itu, aku hanya—aku hanya tidak ingin kegiatan oppa terganggu karna aku. Apalagi kalian akan melakukan konser besar-besaran di beberapa negara, jadi—."

"Keisha, apa ini karna kejadian di pemakaman? Kalau iya aku sungguh minta maaf."

Keisha terdiam, menatap lekat pada kedua mata Suga yang kecil. Ia lupa masalah itu.

Keisha menghela nafas, "Oppa, aku boleh bertanya satu hal?"

Suga menunduk untuk melanjutkan makannya, "Silahkan."

"U-untuk masalah di pemakaman, kenapa oppa mengatakan itu?"

Suga melirik sekilas pada Keisha, "Lebih baik habiskan makananmu."

Melihat respon Suga, Keisha tidak bisa berkata-kata. Laki-laki itu terlihat jelas sekali enggan untuk menjawab dan membiarkan Keisha berspekulasi dengan sendirinya.

⚜️⚜️⚜️

"Hai, bagaimana keadaanmu sekarang?"

Keisha tersenyum, "Sudah merasa lebih baik."

"Aku turut berduka cita atas kepergian ibu mu."

Keisha mengangguk, "Ibu, walau ibu bukan ibu kandungku, tapi terimakasih sudah membesarkan dan merawatku seperti anakmu sendiri. Aku tidak marah, aku juga tidak membenci ibu. Justru aku berterimakasih, sampai bertemu di tempat terbaik nanti." Batinnya.

Love Maze✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang