Happy reading.
Tiga bulan kemudian.
Hari ini mungkin akan kembali turun salju, seluruh kota diselimuti es berwarna putih nan tebal, sudah hampir dua minggu salju terus turun dengan lebat. Keadaan cukup sepi mengingat cuaca dingin yang menacapai minus enam. Banyak dari mereka yang berada didalam ruangan dengan penghangat, termasuk kafe yang saat ini Keisha bekerja.
Shift nya bekerja sudah habis, gadis itu berpamitan kemudian mengenakan mantel tebal, sarung tangan hingga syal, Ryuu bilang, cuaca dingin disini cukup ekstrim jadilah laki-laki itu membelikan semua kebutuhan Keisha.
Begitu membuka pintu, lonceng diatasnya berbunyi. Gadis itu keluar, menatap kekiri dan kanan hanya ada beberapa pejalan kaki.
Ia menghembuskan nafas membuat kepulan uap disekitarnya. "Masih ada dua jam lebih, kayaknya cukup."
Tepat hari ini, hari kelahiran Ryuu yang ke 27 tahun. Keisha berencana untuk membuatkan kue dihari ulang tahunnya.
Ryuu bilang, ia suka sekali dengan strawberry, maka dari itu ia berencana untuk membuatkan kue rasa strawberry.
Kakinya melangkah menuju halte yang tak jauh dari kafe tempatnya bekerja. Disana hanya ada tiga orang yang sepertinya tengah menunggu halte juga.
Keisha duduk disudut paling kanan, mengeluarkan ponselnya mencari resep kue yang akan dia buat nanti.
Sementara itu, dari arah barat, sebuah mobil BMW berwarna hitam melaju pelan karna lampu lalu lintas berubah merah, tak sengaja matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal.
Diraihnya ponsel berlogo ternama diatas dashboard, menekan tombol telfon pada nomor seseorang.
Keisha yang tadinya tengah fokus tersentak saat sebuah panggilan masuk dari nomor Jimin.
"Tumben." Gumamnya kemudian menarik tombol hijau keatas.
"Yeoboseyo?"
"Kamu mau pulang? Aku ada didepan halte sekarang."
Dahi Keisha berkerut samar, "Didepan halte?" Dilihatnya hanya lampu merah kemudian mendapati sebuah mobil BMW yang ia kenal ada diantara pengendara lainnya.
"Ayo aku antarkan, aku tunggu didepan sana."
Setelahnya mobil itu melaju karna lampu lalu lintas berubah warna, maka dari itu Keisha bangkit dan berjalan kearah yang dimaksud.
Keisha mengetuk kaca mobil kemudian membukanya, "Oppa."
Jimin tersenyum lebar hingga matanya menyipit, "Hai."
"Hai." Sapa Keisha.
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" Basa basi Jimin.
Keisha mengangguk sekali, "Lancar, hari ini cukup ramai dari biasanya."
Jimin mengangguk, "Baguslah, jangan sampai kelelahan, mengerti?" Ucapnya sambil menjalankan mobil.
Keisha berdehem, "Baik oppa."
"Oppa, hari ini oppa Ryuu ulang tahun, bukan?"
Jimin berpikir sejenak, "Ah iya, hyung ku itu sudah bertambah umur sekarang, aku hampir lupa."
"Aku berencana untuk membuatkannya kue, bagaimana?"
Jimin menoleh sekilas, "Ide bagus, mau berbelanja sekarang?"
Keisha melirik jamnya, "Iya, oppa tidak perlu mengantarkan aku."
"Sudah, kita bisa pergi bersama." Jimin mengulurkan tangannya kemudian mengacak puncak kepala gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze✔
RomanceLayaknya sebuah labirin, tempat yang penuh dengan jalan dan lorong yang berliku-liku serta rumit. Begitupula kehidupan Keisha, di cap sebagai simpanan om-om hingga dikeluarkan dari kampus karna kesalahpahaman. Hanya ada satu sosok yang ada bersaman...