Maison de rêve.
Satu,
Jangan menyerah.Dua,
Jangan takut.Tiga,
Kalau lo gak bisa melakukannya, kami di sini ada untuk lo.Sebuah papan triplek berwarna coklat dengan tulisan sedikit bagus milik Sena tergantung di atas pintu masuk. Papan itu bertuliskan maison de rêve dengan tiga peraturan penting yang terpampang di sana. Walaupun papan itu terkesan menghalangi jalan dan membuat Jhordan atau Cakka--yang tingginya berlebih--menjadi sakit kepala, tampaknya papan itu cukup manjur.
Maison de rêve. Rumah mimpi. Dengan kecintaan Julian pada beragam bahasa, ia mengusulkan pada Sena untuk menuliskan rumah mimpi dalam bahasa Perancis, dan Sena dengan senang hati menuliskannya di atas triplek bekas properti teater Julian.
Berhasil.
Mereka yang awalnya masuk dengan wajah ditekuk akan kembali tersenyum saat melihat tulisan itu terpampang.
Mereka yang awalnya masuk dengan tubuh dan batin yang lelah akan merasa segar kembali saat tulisan itu menggetarkan hati mereka.
Seharusnya begitu, mereka tidak boleh lupa apa tujuan mereka datang ke Kota Kembang ini dan mimpi apa yang ingin mereka wujudkan. Menjadi seorang composer, orator, aktor, atau menjadi ayah yang baik, tidak ada yang salah dengan yang namanya mimpi.
Yang salah adalah ketika lo merasa mimpi lo terlalu tinggi dan lo hanya diam memandangi.
Atau,
Ketika lo jatuh untuk pertama kalinya, tapi enggan bangkit lagi karena rasanya sakit.
Awalnya begitu.
Tapi ada yang berubah ketika seorang perempuan berkulit pucat datang malam-malam ke tempat kos mereka.
Mereka ingin lo berjuang bersama mereka,
Mereka ingin lo membantu menyelesaikan apa yang belum terselesaikan.Dare you?
Mari masuk dan nikmati tehmu;
1. Bhismasena Hanandhika Wijaya (Sena, 20 tahun)
"Ada sebaris lirik dari lagu yang sangat gue sukai;
We were sad of getting old,
It's made us restless.Menjadi tua tapi tidak punya apa-apa memang menakutkan, jadi gue memilih menghabiskan masa muda gue untuk terus berusaha. It's ok if I'm restless. Ketika masa berlalu dan lo hanya ditemankan senja tanpa siapa pun di sisi lo, lo akan merasa kesepian.
Gue suka senja, tapi gue gak suka kesepian.
Jadi, mau kan berjuang bersama gue?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rêver
General FictionYou're invited to: Maison de rêve, rumah mimpi. Tujuh orang pemuda dengan tujuh mimpi yang berbeda datang ke sebuah rumah sederhana berwarna biru milik seorang laki-laki paruh baya. Rumah itu kosong dan sepi, tapi akhirnya menjadi rumah penuh warna...