Ghea langsung berlari, membuat Bary kebingungan dan meneriakkan namanya. Namun sayang gadis itu tak memedulikan, ia terus berlari dan menarik Anggun keluar dari air. Napasnya terdengar kasar beberapa kali lipat. Tak lupa matanya yang membulat dan rona wajah yang mendekati pucat.
Ia menarik Anggun untuk berdiri di belakangnya, seolah ia menjadi tameng dari sosok yang kini tengah tertawa lebar dan merangkak-rangkak aneh seperti semua sendinya bergerak melawan arah.
Rambut yang tadi menutupi bagian matanya sedikit tersingkap, membuat Ghea bisa melihat kalau sebenarnya sosok itu tak mempunyai mata.
Ghea benar-benar sudah kehabisan kata lagi untuk mendeskripsikan rasa takutnya. Tapi yang jelas kalau Ghea tahu dari dulu ada makhluk seperti itu di pantai, ia tak akan pernah mendatanginya apalagi sampai mengatakan suka.Setelah sepertinya puas menertawakan Ghea sosok itu berbalik dan kembali merangkak hingga tubuhnya tak terlihat karena air yang semakin dalam.
Ghea ingin bertanya, apa ini yang dimaksud 'sumber kehidupan' di buku itu? Anggunnya akan terenggut oleh sosok air itu? Rahang Ghea mengeras.Sementara di lain sisi Anggun menggeram kesal. Tindakan tiba-tiba Ghea itu membuat jantungnya seperti mau copot. Pergelangan tangannya juga sedikit terasa sakit karena Ghea memegang tangannya kasar. Dan lagi bukannya menjelaskan gadis itu justru terus menatap ke laut dengan ekspresi terkejut dan ketakutan.
Sebenarnya bukan marah pada Ghea, tapi ini seperti rasa takut. Dari kemarin tingkah Ghea padanya benar-benar aneh.
"Kenapa sih Ghe?" Risky mendekat dengan alis terangkat.
Ghea seperti tersadar, ia berkedip beberapa kali kemudian menatap wajah Anggun dan Risky bergantian. Tangan yang barusan menggenggam Anggun ia lepaskan, nyaris seperti menghempaskan. Pandangannya pun jatuh pada pasir putih yang diikuti dehaman kecil. Menyadari tingkah spontannya barusan pasti membuat mereka bingung. Kenapa Ghea ceroboh? Lihat Anggun yang sekarang seperti ketakutan. Tapi ia juga tak bisa membiarkan Anggun ditarik makhluk itu, itu poin pentingnya.
"Kenapa Ghe?" ulang Risky dengan nada sedikit tegas. Namun itu juga tak cukup untuk membuat Ghea langsung menjawab. Risky memandang Anggun, gadis itu pun mengangkat bahu mengatakan bahwa ia juga bingung.
"Ghe?"
"Jangan main di air," ucap Ghea pada akhirnya. Ia langsung mengambil langkah meninggalkan tempat itu tanpa peduli Risky yang memanggilnya dan menyuruh berhenti.
"Liat kan Ky? sumpah gue bingung banget sama Ghea yang sekarang." Anggun menghela napas dengan tangan yang mengurut pelipisnya.
oOo
"Buat hari ini cukup, semuanya boleh istirahat, besok kita mulai dari pagi."
Ucapan Bary menjadi akhir dari kerumunan itu. Beberapa anggota pria sudah siap dengan kantong plastik besar berisi sampah yang telah mereka kumpulkan. Selain memunguti, mereka mendapat tugas tambahan untuk membawa sampah itu pada truk pengangkut."Huaaah... Capek juga ternyata." Leya merentangkan tangannya untuk merilekskan sendi-sendinya.
"Liat deh Ghe, sunset-nya keren banget."
Ghea mengangguk setuju. Warna kemerahan yang terlukis di langit benar-benar indah. Ghea bahkan ingin lebih lama menikmatinya. Kalau saja matanya tak bisa melihat hantu-hantu air yang mulai banyak terlihat.
Wujud mereka mengerikan, bentuknya aneh-aneh dan kadang membuat Ghea ingin muntah. Namun mereka seperti hantu pada umumnya, tidak mengganggu manusia seperti sosok tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lullaby [Tamat]
Horror'Tutup matamu...' Akhir-akhir ini Ghea mendapat mimpi buruk. Didatangi makhluk-makhluk seram yang membuatnya terbangun dengan jantung berdetak kencang. Ketidak beruntungan itu berlanjut ketika ia menemukan buku yang tidak sengaja jatuh. Nama-nama t...