11 (REVISI)

6.2K 344 12
                                    

Aisyah dan Andri turun menuju lobi, mereka akan mencari makan diluar. Keputusan itu tentu saja diambil setelah melalui perdebatan yang keras. Pasalnya, Andri terlalu lapar dan lelah sehingga ia menginginkan makan di hotel saja. Berbeda pendapat dengan Aisyah yang merasa itu menyia-nyiakan perjalanan mereka.

"Kita makan di hotel saja," saran Andri.

Aisyah menolak dengan pasti. "Percuma jauh-jauh ke Tokyo kalau cuma makan di hotel."

"Kita bisa makan lagi nanti."

"Nggak mau." Aisyah tetap kukuh pada pendapatnya.

Andri menghela napas. "Baiklah, kita makan diluar," lalu ia terpikir sesuatu. "Asal kamu mengabulkan satu permintaanku. Setuju?"

"Permintaan apa?"

Andri tersenyum jail. "Akan kupikirkan saat aku butuh."

"Aku menolak."

"Kalau begitu selamat tinggal. Aku akan kembali ke Indonesia." ujar Andri sembari berjalan menuju kopernya.

"Huh, pergi saja, kak. Aku akan liburan sendiri."

"Oh, oke, semoga kamu bisa berbahasa Jepang, ya," Andri menatap Aisyah yang sudah merubah ekspresinya. "Atau setidaknya berbahasa Inggris kalau nggak mau tersesat."

Aisyah membelalak. "Baiklah, aku setuju," jawabnya cepat. "Dasar licik," tambahnya namun Andri hanya tersenyum sembari keluar kamar. Paginya diawali dengan cerah hari ini.

Mereka sarapan di restoran pertama yang mereka temui. Restorannya sederhana dengan furnitur serta bentuk bangunan yang sangat tradisional. Meja yang Andri dan Aisyah dapatkan pun sangat bagus karena bisa melihat pemandangan luar yang terhubung dengan danau dimana banyak pohon sakura disekelilingnya. Benar-benar indah.

Aisyah membuka buku pesanan, ia sama sekali tidak mengerti dengan tulisan yang sangat asing didepannya ini dan Aisyah merutuki kebodohannya karena mengambil menu dengan percaya dirinya tadi.

Andri yakin seribu yakin gadis didepannya ini tidak mengerti dengan apa yang tertulis dibuku menu dan terbukti ketika gadis itu berbicara dengan bahasa Indonesia. "Kak, tolong pesankan untukku. Aku nggak paham tulisannya." bisik Aisyah menutupi wajahnya dengan buku menu, ia malu menatap pelayan dan malu menatap Andri, pria itu pasti mentertawakan kebodohannya. Andri mengambil buku pesanan yang Aisyah gunakan untuk menutupi wajahnya lalu mengembalikan kepada pelayannya dan menyebutkan pesanannya begitu juga untuk Aisyah.

"Arigatou," seru Aisyah mencoba bahasa Jepang.

Andri menatap pemandangan luar, ia menutupi bibirnya dengan tangan. Menutupi senyum manis yang tercetak diwajahnya karena Aisyah. Tingkah Aisyah barusan membuat Andri salah tingkah. Aisyah tidak menyadari itu. Seandainya... seandainya ia menyadari ekspresi Andri. Apa yang akan gadis itu pikirkan?

***

Aisyah keluar dari restoran dengan perut kenyang, energi musim semi pun seperti terserap masuk ke dalam tubuhnya membuat semangat gadis itu meningkat, ia sudah tidak sabar untuk segera memulai petualangannya di Tokyo. Aisyah berjalan-jalan sambil melihat-lihat kesekelilingnya, melihat anak sekolahan berlari, orang-orang berangkat kerja, dan lainnya. Pemandangan yang sungguh indah. Andri hanya diam, mengikuti gadis itu dari belakang, ia tidak mau merusak suasana hati Aisyah.

"Ramainya," kata Aisyah memberikan pendapatnya.

Tiba-tiba Aisyah mendengar lantunan lagu yang sangat indah dari seberang jalan, ia seperti terhipnotis hingga badan dan kakinya bergerak sendiri ke asal suara. Terbawa kearah seorang pria yang sedang bernyanyi dengan suara yang sangat lembut. Hati Aisyah seakan tergerak untuk mendengarkan.

Cintamu Surgaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang