24

4.3K 267 14
                                    

Ruangan itu sunyi hanya terdengar suara ventilator yang berdetak. Di ranjang pasien, Aisyah terbaring lemah, mata gadis itu tertutup, kulitnya pucat, tubuhnya dipenuhi bekas luka dan terdapat perban dikepalanya. Napas Aisyah teratur. Ia seperti tertidur dengan mimpi yang indah. Aisyah sudah tertidur selama 2 hari usai operasi dan masih belum sadar.

Andri menggenggam tangan Aisyah erat. Tatapan laki-laki itu berubah sayu dalam beberapa hari. Ia menyesali semuanya. Ia menyesal karena tidak menjemput Aisyah seperti biasa hari itu. Ia menyesal karena tidak bisa melindungi istrinya dengan benar. Dan ia menyesal karena tidak segera mengambil tindakan pada Amber dan membuat Aisyah dalam bahaya. Ini semua salahnya.

"Aku mohon bangunlah. Aku merindukanmu." Kata Andri lembut.

Angga masuk kedalam ruangan. Saat mendengar bahwa adiknya masuk rumah sakit. Angga langsung minta cuti lagi. Dan ini kembali membuat para fansnya gempar untuk kedua kalinya. Awalnya banyak yang tidak senang karena Angga bertindak semaunya tapi setelah pihak agensi menjelaskan keadannya banyak yang mengirimkan simpati pada Angga. Mereka bahkan mendoakan kesehatan Aisyah.

"Polisi menetapkan untuk memasukan Amber ke rumah sakit jiwa," kata Angga sembari duduk bersebrangan dengan Andri. "Dokter mendiagnosis bahwa ia menderita depresi berat hingga menimbulkan halusinasi."

Andri mengabaikan Angga. Ia sama sekali tidak peduli tentang Amber, biarkan pihak berwajib yang menyelesaikan. Yang ia pedulikan hanyalah Aisyah bangun sekarang.

Angga menghela napas. "Bersihkanlah dirimu dulu. Aku akan menjaga Aisyah."

Andri menggeleng. "Aku ingin bersamanya saat ia bangun nanti."

"Andri, kita semua khawatir disini. Tapi jangan sampai kamu melupakan dirimu sendiri. Pikirkan perasaan Aisyah saat melihatmu seperti ini," nasehat Angga. Namun, Andri tetap menolak. "Aku berjanji akan segera menghubungimu saat Aisyah bangun."

Andri mengusap pelan pipi Aisyah. Lalu mencium tangannya sebelum akhirnya berdiri untuk membersihkan diri. Penampilan Andri saat ini sangat kacau tidak seperti biasanya. Ia tidak mandi selama 2 hari, tidak tidur, tidak bercukur. Makan pun tidak teratur. Entah siapa yang sebenarnya pasien disini.

Pikiran Andri saat ini hanya satu. Aisyah. Ia bahkan tidak memikirkan pekerjaan yang ia tinggalkan dan hanya fokus merawat Aisyah. Memahami keadaan anaknya, Ambri mau tidak mau turun tangan menggantikan Andri. Tidak butuh waktu lama untuk Andri membersihkan diri. Saat penampilannya sudah kembali seperti semula. Andri kembali duduk disisi Aisyah.

"Aku pergi dulu untuk membeli makanan." Ujar Angga pergi. Ia tidak mau mengganggu Andri.

Andri menaruh tangan Aisyah ke pipinya. Ia mencium lembut tangan itu. Berharap bahwa sentuhannya akan membangunkan Aisyah dari tidur indahnya. Saat suhu tubuh Aisyah sedikit dingin, Andri akan menyelimuti dirinya. Saat Aisyah berkeringat, ia akan selalu ada untuk mengeringkannya. Andri mengelap badan Aisyah, membacakan sebuah novel kesukaannya. Ia juga menceritakan kenangan-kenangan saat mereka bersama. Semua itu ia lakukan dengan harapan bahwa Aisyah akan segera membuka matanya.Meskipun tubuh gadis itu menjadi lebih kurus dari dulu. Aisyah masih tidak terbangun.

Malam ini Andri berjaga seperti biasanya. Ia tertidur disisi ranjang sambil menggenggam tangan Aisyah. Mungkin, perhatiannya selama berhari-hari akhirnya membuahkan hasil. Mata Aisyah yang selama 5 hari tertutup perlahan terbuka. Mata gadis itu menyelidik seluruh ruangan hingga pandangannya berhenti pada Andri yang sedang tertidur.

Tubuh Aisyah masih terlalu lemah. Ia mencoba menggerakan tangannya namun nihil. Menggerakan jarinya saja ia butuh beberapa menit. Sejak kecelakaan Aisyah, Andri menjadi begitu sensitif. Saat merasakan pergerakan, Andri segera bangun dan betapa bahagia dirinya saat mendapati Aisyah terbangun. Ia segera memanggil dokter.

Cintamu Surgaku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang