She's Perfect, Right?

20.9K 2.7K 229
                                    

Kamu mengabaikan Dyo selama seminggu. Tidak mengangkat telepon darinya, membalas chat nya, menemuinya sepulang kerja, pulang lebih dulu agar dia tidak menemuimu di kantor, dan sebagainya.

Kenapa kamu menghindarinya? Alasan nya hanya satu, kamu kesal akan sikapnya saat berkunjung ke apartemen Donghan.

Memang Donghan melakukan apa sampai Dyo harus se-ketus itu? Dasar menyebalkan.

Seperti biasa, hari ini kamu akan pulang lebih awal dari jam pulang mu biasanya. Tapi kamu tidak menyangka jika Dyo sudah menunggumu di lobby dengan setelan rapi nya. Sepertinya dia juga baru pulang dari rumah sakit.

Kamu berpura-pura tidak melihatnya dan berjalan lebih cepat. Sayangnya, dewi fortuna tidak berpihak padamu. Lelaki itu sudah menarik tanganmu terlebih dahulu sebelum kamu sempat menghindar lebih jauh.

"Mau kemana?" tanya Dyo dengan nada datar.

Kamu menepis tangannya, "pulang lah. Buta lo ya?"

Dyo menarik lenganmu kembali dan mengecup dagumu sekilas sebelum menatapmu tajam.

"Gue kan udah bilang, lo ngomong kasar ya gue cium."

Kamu masih terpaku hingga beberapa detik. Apa yang terjadi barusan benar-benar diluar ekspektasimu. Tiga detik kemudian kamu memukul bibir Dyo pelan.

"Minta gue selepet ya bibir lo? Luar biasa Dokter Dyo..."

Dyo mendengus lalu menarikmu menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat kalian berdiri. Kamu masih tetap mencerna kejadian barusan.

"Masuk, kenapa bengong?"

Kamu terlonjak kaget saat Dyo menepuk bahumu. Gelengan kaku menjadi jawaban dari pertanyaan Dyo barusan.

Setelah memasang sabuk pengaman —yang dipasangkan oleh Dyo, kamu menyandarkan kepalamu di jendela dan menatap kearah jalan.

"Kenapa? Masih kaget?"

Kamu menghela napas, "sinting emang lo."

Dyo menjentikkan jarinya di dahimu dan membuatmu mengaduh.

"Ih! Kasar!"

Dyo mengangkat bahunya acuh, "lo sukanya kasar kan? Mulut lo aja suka ngomong kasar terus."

Kamu menatapnya tidak percaya lalu menggeleng pelan.

"Lo kenapa ngehindarin gue seminggu ini?" tanya Dyo.

"Heh gue masih kesel ya sama lo," jawabmu to the point.

"Masih soal Donghan?"

"Iyalah! Gak sopan tau gak sih?"

Dyo berdecak, "ya gue kesel aja kenapa lo mau diajak ke apartemen dia! Cuma berdua pula!"

"Wah," kamu tertawa sinis dan menghela napas, "lo cemburu ya?"

Kini giliran Dyo yang tertawa, "gue? Cemburu? Kalo Caitlyn yang digituin sih gue cemburu. Lah lo? Apa yang perlu di cemburuin?"

Kamu diam. Merasa tersakiti akan kata-kata yang Dyo lontarkan barusan.

"Bener juga lo. Apa yang bagus dari gue emang? Haha. Bagusan mantan lo kemana-mana, gitu kan? Iyalah dia dokter, gue cuma pegawai kantor. Dia ngehasilin duit banyak, cantik, pinter, menarik, lemah lembut, sedangkan gue? Nol besar. Gitu kan? Oke gue ngerti."

Dyo menoleh kearahmu cepat, "gue gak maks—"

"Nepi Yo. Gue mau turun." ujarmu datar.

Dyo menggeleng, "nggak. Gue anter sampe rumah."

"Berhenti atau gue yang buka pintunya sendiri?"

"Gak akan bisa. Udah gue kunci."

Kamu tertawa sinis, "emang lo pikir gue gak bisa ngancurin jendela pake kaki gue?"

"Don't you dare..."

Prang!

Kamu menendang jendela disampingmu setelah mendekat kearah Dyo sebelumnya.

Lelaki disampingmu refleks menepi dan menginjak rem nya secara mendadak. Beruntung kamu masih mengenakan sabuk pengaman.

"Lo apa-apaan sih?!" seru Dyo sembari menarik bahumu.

"Sakit!" kamu meringis lalu menepis tangan Dyo.

"Kalo kaki lo luka gimana?!"

"Hati gue luka aja lo gak peduli, nyet. Ngapain peduliin fisik gue yang gak ada apa-apanya dibanding mantan lo?"

Dyo memejamkan matanya, "gue gak ada maksud buat ngomong kayak gitu."

"Oh maksud nya lo bercanda? Iya sih, gue emang pantes dibercandain."

"(Y/n)..."

"Bacot lo ah!" kamu membuka sabuk pengaman dan mengambil tasmu sebelum membuka pintu.

"Jangan temuin gue lagi, Yo. Temuin aja mantan lo. Thanks before," ujarmu lalu menutup pintu dan berjalan menjauh.

Dyo memjamkan matanya dan meremat rambutnya kasar. Apa yang dia bicarakan padamu tadi? Pasti perasaanmu sekarang benar-benar terluka, pikirnya.

Dia menyandarkan tubuhnya ke jok lalu memejamkan mata sembari menggumam kata maaf.

🥀

Eahahahaha berantem dulu ya? Masa manis terus wkwk.

Husband Series - Mei 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang