Baekhyun

20.4K 2.6K 333
                                    

Dua hari. Selama 48 jam, Dyo tidak memejamkan matanya untuk tidur. Tidak sedetikpun.

Ada banyak hal yang mengganggu otaknya. Berkeliaran tanpa mau berhenti, tanpa menunggu waktu untuk Dyo berpikir.

Bayi Caitlyn, pekerjaannya, dan juga, kamu.

Katakan saja dia munafik. Begitu dia sadar telah menyakitimu dengan perkataannya kemarin di rumah sakit, dia justru menangis sendirian di dalam ruangannya selama satu jam penuh.

Bodoh? Memang. Lantas apa yang bisa dilakukannya saat dia melihat tanganmu melingkar manis di lengan Donghan? Menyentak tanganmu dan menariknya dalam pelukan? Dyo tidak seceroboh itu untuk memancing keributan.

Dia butuh sesuatu, butuh tempat untuk meluapkan rasa penat juga sedihnya. Dan disinilah dia sekarang, rumah Baekhyun.

"Nih," Baekhyun memberikan segelas air putih, "bukannya pelit. Gue tau lo kalo banyak pikiran minumnya air putih."

Dyo tersenyum tipis dan mengangguk. Dia memilih untuk tidak menjawab ucapan Baekhyun sebelum meneguk air yang disuguhkan.

Baekhyun menghela napasnya dan mengambil duduk di sebelah kanan Dyo. Dua lelaki ini duduk di atas ayunan kayu di rooftop.

"Gimana Caitlyn?"

Dyo menoleh, "baik. Lo gak tanya kabar gue, Bang?"

"Udah keliatan," Baekhyun berdecak, "lo gak tidur berapa hari?"

"Baru dua hari."

"Cerdas."

"Thanks," Dyo memberikan cengirannya atas sindirian Baekhyun.

Yang lebih tua mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Dyo. Menunggu si yang lebih muda untuk mengutarakan apa yang dipendamnya.

Dyo pun tahu, Baekhyun menunggu. Jadi dia menghela napas dan mulai bercerita, tentang mu juga Caitlyn.

"Yakin sama keputusan lo?"

Dyo menggeleng ragu, "nggak sih. Tapi mau gimana lagi? Gue gak mungkin ngorbanin anak yang gak bersalah."

"Gue paham. Tapi langkah lo salah. Gak seharusnya lo ngomong gitu didepan sahabat lo, kalo emang lo gak mau nyakitin dia."

"Terus gue harus gimana, Bang?"

Baekhyun menggaruk pipinya selagi dia berpikir, "ada yang mau gue tanya."

Setelah Dyo mengangguk, Baekhyun pun bertanya dan pertanyaannya mampu membungkam Dyo selama hampir tiga menit.

"Lo gak ada perasaan khusus sama (Y/n)?"

Apa yang harus Dyo katakan? Hatinya berkata ya sedangkan otaknya tidak. Tapi perasaan itu samar. Dyo juga tidak bisa mendefinisikannya dengan baik. Apa dia menyukaimu, menyayangimu, mencintaimu? Atau hanya sebatas perasaan sayang seorang Kakak?

"Gak tau, Bang..."

"Bener kata Sehun, udah bukan bego lo mah. Idiot sampe ke sel, pembuluh darah, syaraf. Ah bodo amat! Pokoknya idiot."

Dyo menghela napas, begitupula Baekhyun. Sebenarnya apa sih yang Baekhyun ingin katakan?

"Gini deh, lo kesel gak pas liat dia sama cowok lain?"

"Kesel."

"Ada rasa pengen gampar cowoknya?"

"Ada."

"Suka deg-deg an gak kalo lagi barengan?"

"Ya iyalah."

"Nah—"

"Kalo gak deg-deg an, mati dong?"

Ingatkan Baekhyun untuk meminjam barbel milik Suho nantinya guna melempar benda tersebut ke kepala Dyo:)

"Maksud gue, deg-deg annya tuh berlebihan gitu."

"Eum, iya sih. Sering."

Baekhyun tersenyum, "suka pengen di deket dia terus gak?"

"Iya. Kadang suka kangen. Wajar kan? Temen."

"Lo cinta sama temen lo sendiri, Yo."

"Hah?"

"Pernah denger ini pasti, 'persahabatan antara cowok sama cewek itu gak ada yang murni. Kalo bukan lo yang suka dia, bisa jadi dia yang mendem perasaan sama lo,' gitu. Pernah?"

Dyo mengangguk, "sering. "

Baekhyun terkekeh melihat wajah Dyo yang memerah. Dia menepuk bahu Dyo beberapa kali.

"Dia gimana? Gak nunjukin tanda-tanda kalo dia suka sama lo gitu?"

"Dia nangis pas tau gue mau nikahin Caitlyn, dia juga marah. Akhirnya milih jadian sama Donghan."

Baekhyun diam beberapa saat, "tau gak?"

"Apa?"

"Gak mungkin sahabat lo nangis pas tau lo mau nikahin anak orang kalo dia gak cinta juga sama lo."

"Masa sih?"

Baekhyun seketika meremat rambutnya gemas, "sama emang lo berdua! Cocok! Gak peka satu sama lain, jadian sana!"

"Kan dia gak mau ngomong sama gue. Kemaren gue juga udah—"

"Usaha!"

"Kalo gak mau juga?"

"Nikahin Caitlyn!"

"Tapi Bang..."

"Pulang sekarang pulang! Gue laper!"

"Hah?"

"Udah sana pulang. Istirahat, makan, cari cara supaya dia mau balik sama lo. Ya kalo ditolak lagi, minimal balik jadi temen."

Dan malam itu, Dyo menyusun kata untuk menjelaskan sesuatu padamu. Well, terkadang Baekhyun berguna juga jika Dyo ingin konsultasi masalah cinta.

🥀

Gak tau ya kalo kedepannya malah nurun feel nya. Tapi kuusahakan yang terbaiq wkwk.

Eh iya aku masih butuh rekomen ff seventeen dong, lagi ingin baca ff sebonggg~

Husband Series - Mei 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang