Jealous?

20.4K 2.7K 171
                                    

Donghan melihat ke spion motornya sesekali, menge-cek keadaanmu yang sejak tadi terus diam. Lelaki itu tersenyum dan menyentuh tanganmu yang memegang erat sisi jaket yang dikenakannya.

"Hm? Kenapa, Han?"

Donghan menggeleng, "lo yang kenapa? Kepikiran si belo?"

"Hah?"

"Kepikiran cowok lo?"

Kamu berdecak malas, "sahabat Han, sahabat."

"Oke, sahabat."

"Nggak. Biarin aja, dia udah nyakitin gue, kenapa gue gak bisa balik nyakitin dia?"

Donghan tertawa kecil, "gak boleh dendam."

"Terserah," ujarmu lalu menghela napas sebelum kembali diam.

Donghan juga ikut diam karenamu. Sebenarnya tadi dia ingin menyapa Dyo, tapi karena kamu yang menyuruhnya untuk mengacuhkan Dyo, jadilah Donghan melakukan apa yang kamu suruh.

Setelah menempuh perjalanan selama 32 menit, kamu dan Donghan sampai di tempat yang kalian tuju.

"Suasana kafenya enak deh, kafe temen lo beneran?" tanyamu begitu masuk kedalam kafe.

Donghan mengangguk, "punya Bang Taehyun, tapi orangnya jarang kesini."

Kamu mengikuti Donghan yang melangkah ke salah satu meja yang berada di tengah ruangan. Ada satu laki-laki yang mengenakan jaket hijau gelap dan kaus putih duduk di tempat yang Donghan tuju.

"Mingyu,"

Lelaki yang dipanggil mendongak lalu tersenyum seraya berdiri untuk memberikan salam 'ala lelaki' pada Donghan.

Dia menoleh kearahmu, "cewek lo?"

Donghan menggeleng dan merangkul bahumu, "belum. Kenalin ini Mingyu, temen SMA gue," ujar Donghan padamu.

Kamu tersenyum sebelum mengulurkan tangan pada Mingyu dan lelaki itu menjabat tanganmu.

"(Y/n)."

"Mingyu. Yuk duduk, lo mau pesen apa pada?"

Satu hal yang kamu lihat, Mingyu adalah sosok yang easy going. Kepribadiannya hangat, dia mudah bergaul dengan orang lain, sepertinya begitu.

Selesai memesan, Donghan dan Mingyu berdiskusi tentang masalah cat. Sedangkan kamu hanya memperhatikan mereka dalam diam.

Pembahasan yang menarik, tapi entah kenapa malam ini kamu sama sekali tidak berminat untuk ikut berbincang bersama mereka. Jadi kamu memutuskan untuk bermain ponsel dan iseng membuat sebuah snapgram.

"Donghan pinjem tangan," bisikmu pada Donghan.

Dia mendekat hingga pipinya menempel di keningmu, "hm?"

"Pinjem tangan cepet."

Tanpa banyak tanya, dia menyerahkan tangannya padamu dan lanjut mengobrol dengan Mingyu.

🥀


Dyo menceritakan perihal kejadian tadi sore pada Mama. Dan wanita paruh baya itu hanya tersenyum dan mengusap bahu Dyo lembut.

"Kamu kan tau dia anaknya kadang mood nya suka gak ketebak."

Dyo menghela napas, "lupa Ma. Tapi dia gak pernah se-anarkis itu. Apa emang Dyo salah banget?"

"Mungkin dia cemburu?"

"Mana mungkin," ujar Dyo lalu tertawa pelan, "dia aja lagi deket sama Donghan, kan?"

"Iya juga. Eh tapi Donghan baik lho anaknya. Sopan, suka Mama."

Dyo menatap Mama sedih, "Ma... Kok jadi Donghan? Ini terus gimana sama Dyo?"

Mama tertawa, "ya terus gimana? Minta maaf lah kamu. Eh terus kaca jendelamu gimana? Mama ganti ya?"

"Gak usah Ma," ujar Dyo sembari menggeleng, "gak parah juga kok. Masih bisa Dyo handle. Yang penting anak Mama ini gimana? Kalo dia ngambeknya lama gimana?"

"Gak mungkin dia ngambeknya lama kalo sama kamu," ujar Mama lalu mengambil remote tv dan menekan tombol on.

Dyo menghela napas lalu bersandar di bahu Mama sembari memperhatikan siaran televisi. Tidak berselang lama, Dyo mengambil ponselnya dan mengecek beberapa notifikasi sebelum berseluncur di dunia per-Instagram-an.

Dia meng-klik asal profil yang membagikan snapgram, dan tepat itu adalah profil milikmu.

Dia menahan napasnya untuk beberapa detik sebelum menutup aplikasi Instagram dan duduk dengan tegap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menahan napasnya untuk beberapa detik sebelum menutup aplikasi Instagram dan duduk dengan tegap.

"Ma, Dyo nginep ya?"

🥀

Cie lebaran wkwk dapet thr gak? Aku dapet dong masihhhh wkwkwk

Husband Series - Mei 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang