Perkiraan Dyo kembali meleset saat kamu tidak mengucapkan apapun saat baru sampai rumah. Kamu benar-benar diam tanpa kata.
Dia pikir, kamu akan kembali bicara dengannya setelah dirasa yakin mood mu membaik. Tapi nyatanya tidak.
Bahkan sampai menyiapkan makan malam pun, kamu hanya diam. Sekalipun kamu bicara, kamu hanya bertanya ingin dimasakkan apa suamimu.
Selesai makan, kamu berniat untuk mencuci piring dan membereskan dapur. Namun Dyo mencekal tanganmu dengan alasan dia yang akan melakukan hal tersebut.
"Biar aku yang nyuci piring, kamu capek kan?" tanyanya lembut.
Kamu menatapnya sekilas sebelum mengangguk. "Yaudah. Makasih."
Setelahnya kamu meninggalkan Dyo menuju dapur dan mulai membersihkannya perlahan. Dyo menghela napas saat tau kamu berusaha menghindarinya.
"Bae, aku mau ngomong sama kamu nanti. Jangan langsung tidur ya?"
Kamu mengangguk dengan posisi yang membelakangi Dyo. "Hm."
Lagi, lelakimu menghela napas karena jawaban singkatmu.
🥀
Kamu menunggu Dyo sembari menonton televisi. Entah menonton apa, tidak ada siaran yang menarik perhatianmu.
Ketika suamimu selesai dengan pekerjaannya, dia menyusulmu dan duduk di sampingmu. Dyo meletakkan segelas susu cokelat hangat di atas meja.
Dia sedikit memutar tubuhnya untuk menghadap kearahmu sembari menyelipkan tangannya lewat punggungmu, guna menarik tubuhmu mendekat. Tangannya mengusap pinggangmu pelan, dagunya pun kamu biarkan bersandar pada bahumu.
"Kamu marah ya?" tanya Dyo, berusaha mencairkan mood mu.
Kamu menggeleng. Tidak menjawab dengan kata.
"Gak marah tapi bete sama aku. Iya?"
Kali ini kamu menghela napas dan mengangguk.
"Maaf ya? Aku cuma gak pingin kamu sama dedek bayinya sakit. Kamu gampang pilek, kalo kamu sakit yang khawatir siapa?"
Kamu berdecak sebelum menoleh sedikit. "Tapi anakmu sendiri yang minta pop ice. Kamu nuduhnya aku yang mau! Kalopun aku yang mau, aku gak akan se-bete itu kamu larang."
Dyo mengangguk, memeluk pinggangmu lebih erat seraya memejamkan mata. "Iya maaf, Bae. Yaudah deh beli pop ice, ya? Mau?"
"Nggak. Udah gak mau!" seru mu kesal sebelum menggeliat agar pelukan Dyo terlepas.
Dyo tidak bergeming sama sekali. Suamimu mendaratkan kecupannya di bahu serta pipimu berkali-kali.
"Maaf dong... Aku gak mau kamu diemin terus kayak gini, jangan kayak anak kecil, Bae."
Kamu membelalakkan mata. Anak kecil katanya?
Dengan satu sentakan, kamu melepas lengan Dyo yang melingkar manis di pinggangmu dan menjauhkan tubuhmu.
Kamu menatapnya lekat dengan tatapan datar namun sarat akan emosi. "Iya aku kayak anak kecil. Kenapa? Nyesel kamu nikahin aku?"
Dyo buru-buru menggeleng dan memejamkan matanya sekilas. "Nggak gitu. Maksudku bukan—"
"Kalo kamu emang udah gak betah karena aku kayak anak kecil yaudah cerai aja!"
"(Y/N)! Kamu pikir segampang itu pernikahan?! Kamu mikir apa sih?!"
Terkejut karena Dyo membentakmu cukup kuat, tubuhmu tersentak kuat. Air mata menggenang di pelupuk matamu, nyaris jatuh jika saja kamu tidak berdiri dengan cepat dan menyekanya langsung.
"Aku mau pulang. Gak mau ketemu kamu," ujarmu sebelum berjalan cepat menuju kamar dan menutup pintunya.
Dyo menunduk, merutuki sikapnya yang sudah dengan gegabah membentakmu. Tangannya naik untuk memijat keningnya dengan perlahan. Bukan ini yang dia inginkan.
Dia menoleh saat pintu kamar kembali dibuka. Kamu melangkah keluar dengan tas di punggungmu.
"Kamu mau kemana? Ini udah malem." Nada bicara Dyo melembut.
Kamu kembali menatapnya datar. "Pulang. Aku gak mau ketemu kamu kan aku bilang."
🥀
Jeng jeng jeng drama lagi. HEHE maav kawan aku tidak suka kamu dan suamimu rukun. Aku suka pertikaiaaan!!! Wkwk
Btw sayangku Donghan reuni sama Mas Yongguk nari kochiya cobaaaa ya Allah seneng bgt aku pengen nanges:(((
Rindu personil lainnya huhu:((Husband Series - Mei 2018
-muffinpororo
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband Series] | Do Kyung Soo
FanfictionKebayang gak kalo seorang Do Kyung Soo jadi suami kamu? 🥀 Start : 1 Mei 2018 Finish : 4 November 2018 🥀 Welcome to Husband Series Exo Version! #4 ♥