Bitter Smile

19.7K 2.6K 352
                                    

Yang katanya kangen aku, mana orangnya? -Dyo

Pekerjaanmu yang hari ini menumpuk terasa tidak membebankan sama sekali. Kenapa? Karena hari Sabtu besok, kamu akan menghabiskan waktu bersama Donghan, dan lelaki itu juga akan menjemputmu sepulang kerja nanti.

Bahkan rasanya kamu sering tersenyum hingga jam pulang kantor. Senang? Jelas. Siapa yang tidak senang jika sepulang kerja nanti kamu bahkan sudah ditunggu seseorang yang, ehm, kamu sukai.

"Heh, senyum-senyum. Mikir apa lo?"

Kamu mendengus kesal saat rasa bahagiamu terganggu pertanyaan tidak penting dari Lora.

"Berisik. Udah kerja aja."

Lora tertawa lalu berkacak pinggang di sampingmu, "oh iya, gue udah lama gak ketemu si es batu. Dia apa kabar?"

Kamu diam selama beberapa saat. Bingung harus menjawab apa.

"Baik, kok."

"Punya pacar ya dia?"

Kamu menoleh, "kenapa emang?"

"Gue liat dia sama cewek, lupa dimana. Tapi mesra banget, ceweknya gandeng si Dyo gitu."

Sesak sekali rasanya. Harusnya kamu tidak usah bertanya sama sekali. Harusnya kamu—lupakan saja.

"Oh," hanya itu yang terucap dari bibirmu.

"Yaudah kerja lagi, semangat sayang!" Lora menepuk bahumu pelan sebelum kembali ke tempat duduknya.

Kamu butuh menenangkan diri. Kamu butuh Donghan.

🥀

"Kerumah sakit dulu ya? Aku mau nebus vitamin."

Kamu menoleh cepat pada Donghan yang kini hendak memakai helm nya.

"Rumah sakit mana?"

Donghan menoleh, "Mitra, kenapa?"

"Donghan kamu kan tau—" itu rumah sakit tempat Dyo kerja.

"Sepuluh menit. Janji. Ambil terus pulang, ya?"

Helaan napas berat terhembus dari bibirmu. Mau tidak mau kamu mengangguk, hanya sepuluh menit. Tidak masalah selagi kamu bersama Donghan.

Sepanjang perjalanan kamu mengobrol banyak dengan Donghan tentang apapun. Kamu baru tahu, Donghan termasuk orang yang asyik untuk diajak bicara. Menyenangkan rasanya.

Tidak terasa, kalian berdua sampai di area parkir rumah sakit. Setelah melepas helm, Donghan menarik tanganmu untuk masuk ke dalam. Kamu hanya bisa menunduk begitu kalian berada di dalam rumah sakit.

"Donghan ayo cepet," kamu menggoyangkan tangan Donghan dan lelaki itu mengangguk mengerti.

Kamu sama sekali tidak ingin melepas genggaman Donghan barang sedetik saja. Begitu kalian berada di depan apotek dan Donghan sudah menyerahkan kertas berisi list vitamin yang akan diambilnya, kamu mendengar suara orang yang kamu kenal. Bahkan sangat amat kamu kenal.

"Lupa aku, ambil vitamin juga. Kemaren habis," ujar sebuah suara, perempuan.

"Iya," jawab seseorang yang suaranya sangat kamu kenali.

"Eh dokter Cait, dokter Dyo. Ambil vitamin ya?" tanya salah satu apoteker yang baru saja menyerahkan satu plastik vitamin milik Donghan.

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang