Destination

35.4K 3.7K 384
                                    

Sudah ditetapkan, hari ini kamu akan terbang ke sebuah pulau.

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Sengaja kamu memilih tempat yang jauh agar liburanmu kali ini tidak sia-sia. Satu hari kemarin kamu habiskan untuk menyiapkan segala sesuatunya.

Dan pagi ini kamu sudah berada di boarding lounge, duduk sembari menelpon seseorang. Bukan, bukan Lora. Sahabat laki-laki mu.

"Yo, gue berangkatnya sekarang."

"Kenapa baru kasih tau?"

"Lupa, saking excited nya, hehe."

"Sendirian?"

"Iya lah, sayang. Masa sekantor?"

"Kenapa gak telpon dari kemaren sih? Ck, kerjaan gue numpuk banget lagi."

"Mulai deh, lagipula emang lo bakal nemenin kalaupun gue bilang dari kemaren. Nggak kan?"

"Lo berangkat kemana? Udah pesen hotel?"

"Pulau Flores, hehe. Belum, kayaknya sampe sana baru pesen."

"Kebiasaan. Tunggu disana."

"Hah? Gimana?"

"Jangan banyak tanya."

"Halo? Dyo?" kamu melihat layar ponselmu, panggilan sudah diputus sepihak. "Dasar gila. Nunggu dimana coba? Ish."

Hingga panggilan untuk segera memasuki kabin pesawat terdengar, kamu berjalan dengan santai, melupakan perihal ucapan Dyo barusan.

🥀

"Permisi, Mas."

Kamu sedikit berbisik saat melihat seorang laki-laki tengah memejamkan mata. Setelah kamu duduk dengan nyaman dan mengenakan sabuk pengaman, kamu memperhatikan sekelilingmu.

Dan tatapan mu jatuh pada laki-laki di sebelahmu-yang masih memejamkan matanya.

"Ada yang salah sama saya, Mbak?"

Kamu terlonjak kaget saat orang yang sedang kamu perhatikan membuka matanya dan angkat bicara.

Dia menatap matamu tajam. Seharusnya jika ada yang menatapmu seperti itu, kamu akan mengalihkan pandanganmu. Tapi ini tidak. Matanya.. menarik.

"Mau sampe kapan ngeliatin saya?"

Kamu tersentak dan buru-buru mengalihkan pandanganmu.

"Maaf. Saya pikir temen saya, hehe."

Alasan yang bagus.

Laki-laki itu mendengus dan kembali menatap depan dan memejamkan matanya.

Kamu menghela napas dan ikut memejamkan matamu. Mencoba untuk tertidur barang sebentar, tapi tidak bisa. Akhirnya kamu hanya melihat pemandangan dari jendela di samping kirimu, membunuh waktu dengan sedikit bersenandung.

"Bisa tolong jangan berisik? Saya keganggu."

Kamu menoleh cepat, "oh maaf."

Entah kenapa kamu mulai kesal dengan sikap dingin yang ditunjukkan laki-laki di sampingmu.

Kamu berharap waktu berjalan cepat, agar kamu tidak perlu mengumpat pada laki-laki dingin yang tidak kamu kenal.

🥀

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang