Let's Get Lost

25.1K 2.5K 98
                                    

Oke. Petualanganmu akan dimulai pagi hari.

Jadi setelah sholat subuh kamu dan Dyo sudah menyiapkan beberapa keperluan kalian untuk perjalanan menyenangkan nanti.

Kamu bahkan sudah membuat list di ponselmu tentang tempat mana saja yang menarik untuk dikunjungi.

Berbekal pengetahuan singkat tentang Bandung serta sedikit penjelasan dari ahlinya—Jongin, kamu dan Dyo memulai perjalanan menyenangkan kalian tepat pukul 7 pagi.

"Udah siap semua?"

Kamu mengangguk dan tersenyum, "udah Pak Dokter. Kita cari sarapan dulu, aku ingin bubur ayam!"

Dyo mengecup pipimu singkat seraya mengambil tas ransel yang berada di punggungmu, "aku yang bawa."

"Kan mau ditaro mobil juga, sekalian aku aja yang bawa."

"Nggak usah," Dyo mendorong bahumu pelan lalu menyerahkan kunci mobil. "Tunggu di mobil, aku ngecek vila, takut ada yang lupa."

"Yaudah. Jangan lama sayang!"

Dyo menghela napas, "jantungku gak kebiasa digombalin, oke? Jangan serang pake kata-kata manis begitu, aku kolaps di tempat mau tanggung jawab?"

"Lebay nyaaaa!" Kamu tertawa geli sedangkan Dyo mendengus malas. "Udah sana cek dulu, aku di mobil. Jangan lama!"

"Ya istriku."

🥀

📍 Kebun Teh Sukawana

Destinasi wisata pertama jatuh pada kebun teh. Kamu yang memilihnya sendiri.

Perjalanan hanya membutuhkan waktu selama 27 menit, mengingat jarak yang tidak terlalu jauh. Setelah parkir di tempat yang sudah disediakan, kamu berlari lebih dulu meninggalkan Dyo dengan tas ransel hitamnya yang kini tengah membayar tiket masuk.

Begitu menginjakkan kakimu di depan hamparan pohon teh yang luas, kamu merasa semua beban dan masalahmu hilang begitu saja. Tempat yang cukup ajaib, untukmu.

"Kata Mas nya bisa kalo mau sepeda-an, mau kamu?" tanya Dyo sembari mengalungkan lengannya di bahumu.

Kamu menggeleng, "tea walk aja. Jalan-jalan santai seru juga, kan?"

"Oke," Dyo mengangguk setuju lalu mulai mengajakmu berjalan-jalan.

Kamu mendengar Dyo yang menghela napasnya beberapa kali. Sepertinya dia menikmati keberadaannya di antara pohon teh.

"Aku jadi inget waktu kamu marah," Dyo memulai percakapan. Kamu menoleh sekilas sebelum kembali menatap jalan setapak kecil di hadapanmu.

"Inget kenapa? Jelek ya kalo marah?"

Dyo tertawa, mengangguki ucapanmu. "Iya jelek banget, sampe takut akunya. Gak mau lagi bikin kamu marah, kasian barangku kamu rusakin nanti."

Sadar akan apa yang diucapkan Dyo barusan, kamu berhenti dan menyilangkan tanganmu di dada sembari menatapnya tajam.

"Gitu ya? Yaudah aku tinggal di rumah Mama aja, gak mau sama kamu nanti kalo aku gak sengaja marah barangmu rusak semua."

Dyo tertawa geli, "ih kok ngambek?" Suamimu maju dan memeluk tubuhmu erat, "gak apa-apa deh barangku rusak semua, asal kamu jangan jauh-jauh sama aku. Ya?"

"Gombal!" kamu mencubit perutnya pelan, tapi tidak bisa. Kamu sedikit menekan perut Dyo dan menjauhkan tubuhmu.

"Kok—"

"Kenapa? Makin jadi kan badan aku? Akibat dipaksa Chanyeol sama Bang Baekhyun ikut mereka nge-gym nih."

Kamu mencibir, "gayaan nge-gym segala. Tapi kayaknya sih lengan kamu juga makin—eung, ayo jalan lagi terus ke curug."

Setelahnya kamu memilih untuk meninggalkan Dyo dan berjalan lebih dulu. Sedangkan suamimu tertawa geli.

"Sayang! Kok gak jadi ngomong? Kenapa? Lenganku kenapa?"

"DYO BERISIK!"

🥀

📍 Curug Cimahi

"Serius kamu ngajak aku kesini?" tanyamu begitu sampai di lokasi.

Dyo mengangguk seraya mengerutkan kening, "kenapa? Gak suka?"

"Boi? Are you kidding me? I love this place!" kamu berseru senang sembari memeluk Dyo.

Lelaki yang kamu peluk tertawa pelan sembari menepuk bahumu ringan, "i love you too. Ayo ke dalem."

Setelah membayar tiket dan bertanya tentang fasilitas, kalian berdua mulai menapaki jalan setapak yang berundak agar bisa sampai di area utama curug.

Selama kalian berjalan santai, Dyo tidak henti-hentinya membuat jantungmu seakan ingin meledak.

Dia terus saja mengecupi punggung tanganmu, sesekali merangkul bahu atau pinggangmu, bahkan dia tak segan menatap sinis pada para lelaki yang memperhatikanmu lekat.

"Aaaaand, finally! We're here!" kamu kembali memekik senang begitu sampai di tempat tujuan.

Dyo yang berada di sampingmu turut tersenyum puas seraya mengedarkan pandangannya. Air dengan debit yang tak terhingga meluncur bebas di hadapan kalian, dipadu dengan tatanan pohon yang tumbuh dengan rapat membuat keadaan sekitar menjadi sejuk sekaligus asri.

"(Y/n)..."

Kamu yang tadinya memejamkan mata akhirnya kembali membuka mata dan menoleh, "hm?"

Dyo maju satu langkah sebelum meraih pinggangmu dan melingkarkan tangannya di sana.

"Jangan potong omongan aku sampe aku selesai, oke?"

Kamu mengangguk bingung.

"Aku minta maaf," Dyo menghela napas pelan. "Maaf dulu sering banget nyakitin kamu entah sengaja atau nggak, tapi maaf. Aku minta maaf buat semuanya, mulai dari aku yang suka nyakitin kamu, aku yang gak peka sama perasaan kamu, aku yang suka ngabai-in perasaan kamu secara gak langsung, aku yang gak mau jujur sama perasaanku sendiri—waktu itu, maaf juga buat aku yang masih susah ngungkapin perasaan aku ke kamu. Tapi kamu harus tau, aku—Dyo, sayang pake banget sama kamu. Rasa sayangku gak terbatas, kamu gak boleh raguin itu. Kalo tiba-tiba aku cuek tanpa alasan, kamu harus tau itu habit yang lagi aku usahain buat diubah. Oke? Inget, aku sayang kamu. Sampe kapanpun."

Kamu terdiam dengan air mata yang menumpuk di sudut matamu. Nyaris jatuh jika saja kamu tidak menunduk. Tapi nyatanya kamu menunduk dan tergugu dalam tangismu.

Kamu tidak pernah mendengar Dyo seserius ini selain saat melamarmu dan mengucap ijab qabul saat itu.

"Hei, kok nangis?"

Napasmu sedikit tersenggal, "aku baru tau kamu bisa ngomong sepanjang dan seserius ini..."

Detik itu juga Dyo gemas, "dasar perusak suasana."

Setelahnya dia menarik dagumu dan mendaratkan bibirnya padamu. Melumatnya lembut sembari memejamkan matanya.

Tuhan, makhluk langit, serta alam menyaksikan kejadian manis yang berlangsung selama dua menit itu.

Mendapatkan satu ciuman manis di alam terbuka ditambah suara debur air tidak pernah terbayang sebelumnya. Tapi kamu yakin, momen ini tidak akan terlupa sampai kapanpun. Pasti.

🥀

Nyaris 1k words wkwk luar biasa otak aku unch. Udah siang menjelang sore dan aku ingin indomie. WKWK BUCIN INDOMIE

Husband Series - Mei 2018

-muffinpororo

[Husband Series] | Do Kyung SooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang