Aku menghabiskan hari sabtu ku bersama Dimas dan Sehan. Setelah menemani Dimas latihan fisik aku mengajak mereka berdua ke mall. Awal bulan ini dompet ku tebal, mumpung dompet tebal aku mengajak Dimas dan Sehan mampir kesebuah toko yang menjual berbagai pernak-pernik kpop. Mulai dari album, linghstick, photo pack, buku dan lain-lain. Aku sering membili album disini.
Jika masa remaja Papa dan Mama dulu dihabiskan untuk latihan, maka masa mjuda ku aku habiskan dengan kpoan. Bagi non kpop ketika mendengar kpop pasti di katain alay. Masih mending loh kpop fans bucin kpop dari pada bucin pacar eh gak sampai ke pelaminan malu atuh sama foto-foto yang bertebaran di facebook maupun instagram. Menurutku kpop fans akan berhenti ketika waktunya berhenti entah itu saat menikah atau pun punya anak jiwa kpop mereka pasti berkurang secara perlahan karena ada hal yang harus lebih di utamakan dari pada sekedar kpop.
Papa dan Mama ku tak melarang ku menyukai kpop, selagi masih dibatas wajar itu gak masalah. Aku masih dibatas wajar kok cuma ngoleksi album, photo pack, linghstick pokoknya segala hal yang berbau TVXQ aku beli deh. Eh kadang kalau lagi khilaf aku beli album grup lain kaya EXO, Blackpink pokoknya marchandes grup kpop yang aku suka aku beli. walau begitu dikamar ku tak banyak tempelan poster loh hanya dua poster TVXQ dan poster besar Changmin yang penuh dengan stempel Maybelin.
Selain suka kpop aku juga suka makan mie instan, bahkan aku pernah overdosis mie gara-gara tiga hari berturut-turut aku makan mie instan akhirnya penyakit tipus ku kambuh. Mama sering memarahi ku kalau aku ketahuan makan mie, soalnya temen Mama dulu ada yang meninggal gara-gara kebanyakan makan mie instan. Pengen berhenti makan tapi udah kecanduan gimana dong. Ada enggak sih panti rehabilitasi mie instan, kalau ada kasih tahu aku ya.
Aku kalap ketika melihat poster kai yang kelihatan cool dan ganteng banget, apalagi roti sobeknya. Aku langsung mengambil satu karena dari kejauhan aku melihat salah satu anak SMA yang hendak mengambil poster ini.
"Yah kedauluan deh sama Mbaknya" ucap salah satu gadis berseragam abu-abu itu kepada temanya.
Aku tersenyum bangga karena terlebih dahulu mengambil poster roti sobek coklat khas Bang Kai. Aku nggak tahu kenapa SM suka banget plorotin aku. Bisa-bisanya SM comebackin EXO dan TVXQ bersamaan. Pengen beli satu tapi satunya menggoda, yaudah biar adil belu dua-duanya nanti kalau uang habis tinggal minta Papa deh.
"Ck budak kpop, budak kpop. Kamu gak sayang tuh duit Fi. Kalau aku hitung-hitung bakal abis dua jutaan loh," omeh Dimas.
Aku menatap Dimas malas lalu mengambil dua poster NCT 17. "Aku beli pakai uang tabungan aku Dim, lagian Papa aku juga nggak marah kok. Akalu Papa aku sih pikiranya nggak apa-apa anaknya suka kpop yang penting nggak salah pergaulan."
"Hilih...Sehan yang orang Korea aja nggak kaya kamu tuh," ucap Dimas lagi.
"Kenapa sih kamu julid banget. Sehan kan orang Korea sebelum dia ke sini udah sering lihat idol kpop ya kan Sehan ?" aku langsung menoleh ke arah Sehan.
Sehan mengangguk, "Kebetulan rumah ku di Gangnam. Banyak artis yang tinggal disana jadi sering lihat deh."
Aku mendekati Sehan, "Kamu tetanggaan sama Changmin nggak Han ?" bisik ku pada Sehan.
"Loh Sehan malah Pak RT nya Fi. Yakan Han ?" timpal Dimas membuat Sehan tersenyum.
Setelah menemaniku berbelanja, kami memutuskan untuk makan siang di salah satu cafe Jepang. Kebutulan nih aku lagi pengen makan susi. Entah aku yang terlalu peka atau gimana, aku merasa Sehan selalu mencuri-curi melihat ku. bukan pertama kali sih, setiap kita kumpul resepon Sehan kepada ku itu beda dengan dia dengan Dimas atau dengan teman-temanya. Kata Dimas juga Sehan naksir sama aku. Ya meskipun Sehan tampan ditambah orang Korea asli aku tak langsung suka sama dia. Aku sadar banyak perbedaan diantara kami apalgi agama. Yang aku tahu Sehan penganun Protesta yang taat, Sehan selalu rajin ke gereja.
Susah cinta beda agama, apalagi kalau tidak direstui orang tua. Pindah agama karena cinta terkadang membuat hubungan rumah tanggak tidak terlalu mulus. Aku akui aku sempat naksir dengan Sehan tapi aku intropeksi diri dan cepat-cepat menekah perasaan itu agar tidak semakin bertambah. Perjuangan Sehan untuk bisa berteman dengan ku nggak mudah loh. Awal dia datang, Sehan kaya sok akrab gitu waktu itu dia belum fasih Bahasa Indonesianya sehingga Mr. Choi meminta ku untuk membantu Sehan dalam berkomunikasi. Dan akhirnya dia lancar deh Bahasa Indonesianya, bahkan Sehan bisa juga Bahasa Jawa loh, karena aku dan Dimas sering ngobrol pakek Bahasa Jawa. Jangan sampai orang Jawa ilang Jawane.
Aku dan Dimas tengah menikmati susi, sedangkan Sehan sedang ke toilet.
"Fi aku mau memastikan, emang beneran kamu dijodohin sama orang tua mu ?"
Aku menganggung, "Kamu tahu sendiri gimana otoriternya Papa ku Dim. Aku udah berkali-kali nolak tapi malah aku yang dimarahin Papa. Dalilnya perjodohgan itu buat mempererat persahabtanya sama Om Arif. Tapi aku merasa kaya dijadikan tumbal Dim" ucap ku lesu.
"Tapi kamu udah tahu orang yang dijodohin sama kamu ?" tanya Dimas.
"Udah pernah ketemu waktu makan malam yang Papa bilang silaturahim doang."
"Aku kasihan deh sama Sehan, kalau dia denger kamu mau nikah pasti Sehan patah hati banget."
"Mau gimana lagi Dim, Papa ngancem nggak bayarin kuliah aku sedangkan aku masih sibuk skripsi. Aku juga belum punya pengalaman kerja Dim."
"Gimana kalau kamu kabur aja dari rumah, aku bantuin kamu kabur deh" usul Dimas gila.
Aku melirik bosan Dimas. Kenapa diotanya Dimas nggak ada yang bener. "Boleh sih tapi kalau ketahuan kamu yang nangung."
Aku menghabiskan sisa waktu singel ku bersama kedua sahabat ku. sebab setelah menikah nanti Papa dan Mama sudah berpesan pada ku untuk tridak terlalu dekat dengan mereka. Tuh kan belum menikah saja hidup ku sudah tak bebas. Rasanya aku ingin kabur ke Atlantik biar gak diketemuin sama Papa.
![](https://img.wattpad.com/cover/149953451-288-k821984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
General FictionTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020