Pagi ini aku menikmati udara dingin di Seoul. Menikmati lagu Exo Dont Go yang diputar di asrama kampu. Aku akan tinggal dua minggu di asrama kampus SNU. Menikmati sarapan bersama teman-teman baru dari berbagai negara. Ternyata asik ngobrol dengan mereka. Kita saling bertukar pikiran di sarapan pagi ini hanya pembahasan ringan soal kpop. Belajar pasal budaya Korea bersama orang Korea langsung rasanya menyenangkan dan aku juga menampilkan sebuah lagu jawa Prahu layar. Nanti aku ingin belajar lagu dangdut untuk kutunjukan besok. Aku benar-benar melupaka kesedihan ku. Teman-teman ku disini mengajaku nonton acara musik malam ini. Sebelum kami pergi kami harus ijin dulu dari pihak kampus. Hari ini di Mnet ternyata kedatangan Everglow yang barus saja yang akan membawakan lagunya berjudul Dun Dun. Aku kurang tahu soal grup Everglow siapa saja membernya aku tak tahu. Nanti aku cari tahu setelah ini. Menyenangkan sekali menonton acara musik kpop secara langsung. Dulu aku hanya bisa nonton di youtube sekarang aku bisa nonton langsung mereka manggung. Setelah acara selesai kami kembali keasrama. Seharian kegiatan mulai diskusi presentasi hingga melihat penampilan idol kpop secara langsung membuat ku semangat. Aku mengecek ponsel ku terdapat beberapa pesan masuk dari Dimas, Papa ,Mama dan Kak Fey. Sepertinya aku memang tak bisa berharap banyak dari Bang Elang. Kubuka chat pertama dari Dimas.
Dimas jelek.
Cimol lu di Korea kan jangan lupa titipan ku oke.Me
Iya Dimas tapi jangan lupa sama janjimu.D
imas jelek.
Siap 86.Aku tertawa membaca balasa Dimas. Lalu kubuka pesan dari papa.
Appa.
Fi bagaimana keadaan mu di sana.Me
Fi baik disini papa. Temenya asyik-asyik ada yang dari Turki juga. Fi juga belajar bahasa Rusia sama Arab disini.Appa.
Syukurlah papa seneng mendengarnya. Fi apa Elang sudah menghubungi mu ?Me.
Belum pa mungkin lagi sibuk.Papa tak membalas pesanku hanya di baca. Ku buka pesan chat dari Kak Fey.
Kak Fey.
Fi kamu di Korea kok gk bilang kakak sih 😢Mulai deh penyakit alaynya Kak Fey. Kenapa ya dia bisa masuk kopasus dengan ke alayanya itu.
Me.
Kalau aku bilang Kak Fey mau apa 😝Kak Fey.
Kakak padahal mau kasih uang saku buat kamu. Siapa tahu kamu mau beli album kpop atau skincare.Me.
Seharusnya aku cerita sama kakak. Lumayan kalau dapat saku dari kakak bisa buat beli album Red Velvet lusa ada fanmeeting kirimin aku uang jajan Kak Fey.
Tak ada balasan lagi dari Kak Fey mungkin masih ada kegiatan. Aku meletakan phonsel ku di atas meja belajar. Billy teman sekamar ku memanggilku untuk kumpul di bascem kami. Disinalah kami semua duduk di depan televisi tengah menonton drama yang diperankan oleh Hyunbin. Berceritakan wanita kaya yang mendarat di Korea Utara. Dari yang aku baca dari beberapa artikel akan sangat susah keluar dari Korea Utara. Jika ada orang masuk kedaerah Korea Utara maka akan di bawa ke Badan Keamanan entah masih hidup atau dibunuh tergantung dari keputusan pemimpinya. Kalau pemimpinya baik mungkin bisa keluar dari penjara dengan selamat tapi kalau pemimpinya jahat mungkin bisa saja orang itu di kasihkan makan piranha. Korea Utara terkenal kejam katanya karena aku belum pernah berkunjung kesana dan tak ingin kesanan.Kami menikmati alur cerita drama ini. Kami menangis dan tertawa. Padahal kami menonton tanpa subtitel. Beruntunglah aku yang bisa berbahasa Korea jadi tidak terlihat bodoh. Teman-teman ku disini sepertinya juga fasih berbahasa Korea meskipun dalam berinteraksi kami sering menggunakan Bahasa Inggris. Cs kapten Ri sebagai bumbu kekonyolan drama. Selesai nobar kami kembali ke kamar kami masing.
Terkadang saat aku begitu menghayati drama yang ku tonton sampai terbawa mimpi. Dimimpi ku aku soalah sebagai peran utama. Jangan menghujat ku karena ini nikmat Tuhan. Tak apalah bisa memeluk Hyunbin oppa meskipun hanya di dalam mimpi. Tapi kalau drama thiller, aku pernah menangis saat tidur kata mama aku berteriak kesakitan. Waktu itu aku nonton drama dari OCN lupa judul dramanya aku. Lupakan tentang drama karena aku sudah mengantuk.
Seperti bisa pagi di putarkan musik kali ini lagu Indonesia Raya. Kupikir hanya lagu Korea saja yang diputar. Teman-teman ku yang lain sedang bersiap-siap. Aku sudah rapi, selepas sholat subuh aku langsung mandi. Kulihat phonsel ku belum ada juga ada pesan dari Bang Elang. Sepertinya memang aku tak bisa berharap banyak. Kak Fey juga belum membelas pesan ku. Aku punya ide. Kutekan panggilan suara.
"Kalau mau telfon lihat jam dong Fi. Ini masih malam."
"Sudah pagi Kaka Fey yang ganteng."
"Ck memang pagi disana Seoul tapi petang di Jakarta. Ada apa kamu telfon kakak Fi."
"Pengen telfon Kak Fey saja."
"Bilang aja kamu kangen sama kakak kan. Telfon nya lanjut nanti lagi ya kakak masih ngantuk. "
Panggilan pun terputus. Aku hendak meletakan phonsel ku sebuah panggilan masuk membuat phonsel ku bergetar. Tertulis nama dan nomor Abang Elang. Ku geser tombol hijau.
"Assalamualaikum Fi. Bagaimana kabar mu disana ?."
"Walaikumsalam. Fi baik disini, sangat baik." Tekan ku. Aku tak ingin terlihat lemah.
Kami sama-sama terdiam.
"Kamu sudah sarapan Fi jangan sampai telat makan."
Sikap mu membuat ku bingung bang.
"Belum tunggu teman-teman lagi pada mandi terus habis ini mau arapan barsama di kantin. Abang bukanya di sana masih petang. Fi tutup ya-"
"Abang kangen sama kamu."
Aku terdiam. Aku juga kangen sama abang. Ku putus panggilan secara sepihak. Aku menangis, kenapa aku cengeng sekali. Aku tak ingin terlihat lemah. Kuhapus air mata ku. Aku tak ingin Billy masuk nanti melihat ku menangis.
***
Hari ini aku di ajak jalan-jalan ke SM Town. Surganya visual menurutu ku bukan hanya visualnya saja tapi juga bakat para idol nya yang diasuh bukan buatan tapi hasil latihan keras selama bertahun-tahun. Semoga saja ketemu member EXO disini meskipun kecil sih. Disini ada banyak galeri dimana galeri untung EXO, Super Junior, TVXQ dipisahkan dan di desain ruanganya persis seperti konsep mereka.
Ommoo ternyata karyawan SM disini bening-bening. Aku pikir hanya idol nya saja yang bening. Aku maulah jadi tukang bersih-bersih disini. Tidak ada EXO Suju pun jadi. Kami kebetulan sekali bertemu dengan Siwon tapi kami tidak diijinkan sama bodyguardnya. Siwon itu baik sekali, dia orang kaya yang tak sombong buktinya aku dapat tanda tangan dia album yang baru saja aku beli. Berhadapan langsung dan di tatap langsung sama Siwon membuat sekujur badan ku gemetar. Siwon yang tinggi membuatku harus mendongakan kepala untuk menatap matanya dia lebih tinggi dari tiang listrik di depan rumah sepertinya. Siwon pergi menuju mobil yang sudah menunggunya setelah menandatangani album milik ku. Rizki anak yang teraniaya.
Dari awal aku buat cerita ini target ku tak lebih dari 25 part. Jadi hanya tinggal tujuh part lagi dan ini hampir mendekati ending. Terimaksih kalian yang setiap nungguin aku up. Part ini lebih sedikit dari yang kemarin. Btw banyak banget sih yang ngatain babang Elang. Jangan baper ya ini hanya fiksi endingnya nanti bagaimana aku harap kalian gk bully babang Elang ya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
General FictionTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020