Tak terasa sudah dua bulan aku menikah dengan Kak Fey aku memberikan julukan baru buat dia Casper. Animasi karya WB ini menceritakan seorang hantu yang baik hati. Persamaan Kak Fey dengan Casper adalah sama sering menghilang. Kak Fay yang beranggota grup 3 membuat nya sering berpergian dalam jangka waktu cukup lama pernah dua minggu dia tidak pulang. Aku paham dengan tugasnya beginalah kalau jadi istrinya harus terbiasa menunggu.
Aku tengah mempersiapkan makan malam untuk suamiku. Tak lupa puding coklat menjadi makanan wajib yang harus ada. Aku membuat dua gelas susu hangat untuk kami berdua. Kami menikmati makan malam berdua. Setelah makan kami biasanya menonton drama korea bersama. Kak Fey sangat lucu sekali di ajak nonton di akan banyak berkomentar di setiap adegan. Tapi jika ada adegn ciuman ataupun ranjang dia minta di praktekan langsung mesum sekali suamiku ini. Jadi aku harus memastikan dulu drama apa yang aku tonton jika bisa tidak ada adegan ciumanya karena berawal dari ciuman bisa berakhir di ranjang.
"Sayang kira-kira siapa yang menyembunyikan anak itu ?." Tanya nya. Kami setelah kami menonton drama thiller Tell Me That Saw.
"Kalau menurut Fi sih Sang chun yang menculik dia tadi kan jadi pasti dia yang sembunyiin."
"Salah sayang. Kamu enggak liat yang menculik tadi di tabrak sama perempuan kalau menurut ku sih anak itu ada di rumahnya yang nabrak tadi."
"Kok Kakak bisa berfikir seperti itu ?."
"Feeling aja. Kita buktikan ya kalau tebakan ku benar kamu harus kasih hadiah."
"Oke tapi kalau aku menang kakak harus pakai bunnyhat seharian di hari minggu."
"Deal."
Setelah itu kami tertidur dengan saling berpelukan. Setelah dua hari tidur sendiri.
***
Dua jam kami rapat mebahasa peluncuran model baru. Jika di Korea aku akan di sibukan dengan urusan desain maka kali ini aku disibukan dengan rencana pemasaran lebih ringan dari yang di Korea namun tetap saja perbedaan pendapat membuat rapat berjalan lama. Aku , Aldo dan Chan memutuskan makan di luar.
"Mau makan dimana nih ?." Tanya Chan sambil fokus menyetir.
"Kalau di Korea biasanya aku makan di Subway kalau enggak di bbq Olive. Jadi kangen Korea. Kita makan di Restouran Korea saja." Pinta ku.
"Oke."
Kami tiba di salah satu restouran. Mencium bau daging panggang membuat rasa lapar ku semakin bertambah. Sudah lama sejak aku kemabli ke sini tidak makan makanan Korea. Biasanya hampir setiap hari aku makan ramen. Aku memakan banyak sekali makana yang tersaji tanpa memedulika duo curut yang menatap ku. Kalau urusan makan aku selalu cuek dengan sekitar buat apa jaga image kalau perut enggak kenyang.
"Bos enggak dikasih makan sama suaminya ya ?." Tanya Chan.
"Iya bos. Bos makan nya porsi dua orang loh." Tambah Aldo.
"Aduh enggak usah berisik deh kan. Suka-suka aku mau makan berapa banyak lagian aku kan yang bayar."
"Beneran nih si bos yang bayar."
"Iya aku yang bayar."
"Alhamdulilah hemat uang lumayan buat modal nikah."
"Memang sudah ada calon nya Chan ?."
"Belum si Do lagi serius nyari nih."
"Ye aku pikir udah punya."
Kami makan sesekali di selingi bercanda. Makan terasa sangat nikmat jika ada teman teman yang menemani.
"Fi apa kabar ?." Pecah sebuah suara menghentikan obrolan kami.
Aku terkejut melihat setan eh mantan bersama istrinya. Seperti tak punya rasa bersalah dia. Aku tak membenci dia Cuma kesal aja sih kalau lihat dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
General FictionTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020