Setelah beberapa minggu aku disibukan dengan kuliah dan pengajuan. Pengajuan nikah sangat menyita waktu ku. Aku dan Abang Elang harus sabar menunggu selama proses pengajuan. Beruntungnya Ayah mertua ku mengurusi segala surat yang harus ada. Aku juga harus mengorbankan waktu kuliah ku untuk proses pengajuan ini. Setiap menghadap atasan Bang Elang aku selalu bosan dengan pertanyaan “Kenapa mau menikah dengan Elang ?” dan lagi “Kenapa mau nikah sama tentara, apa karena seragamnya ?” ingin ku jawab “karena saya dijodohkan orang tua saya pak” tapi apalah daya yang harus menjaga nama baik Papa dan Mertua ku.
Elang yang selalu cuek ketika bertemu dengan ku, mungkin dia juga terpaksa menerima perjodohan ini. Sebulan kemudian aku resmi menjadi istrinya.
Meskipun kami manikah karena perjodohan Bang Elang tidak meminta pisah ranjang, sehingga setiap malamnya kami tidur seranjang. Tempat setelah menikah aku keteteran mengurus segala hal, jujur saja membagi waktu untuk kesenangan ku dan tugas saja kadang masih kacau apalagi sekarang aku harus membagi waktu untuk kuliah, mengurus rumah dan juga ikut organisasi.
Awal-awal tinggal asrama aku sangat frustasi, bagaimana tidak setiap sore rutin olahraga dan olahraga wajibnya adala voli, I hate voli. Setiap kali waktu voli aku selalu punya alasan untuk menghindari kegiatan tersebut. Entah itu ngemper dikampus ataupun nongkrong diperpus, kenapa di perpus karena kalau dicafe bisa jika ketahuan bisa rumnya. Kalau ketahuan diperpuskan bisa alasan suruh dosen cari buku.Pernikahan ini juga membuat ku tersiksa, jika sebelumnya aku tak ragu mengajak Sehan apabila Dimas sedang sibuk maka sekarang aku tak bisa. Status ini membuat ku menjadi makhluk individual. Sebenarnya tetangga ku disini baik cuma aku yang kurang cocok sama mereka.
Voli permainan bola besar yang menggunakan otot tangan. Kalau aku lebih suka basket dari pada voli, sebab aku pernah kesmat bola voli dan itu menjadikan trauma buat ku. Dan sekarang aku harus terbiasa dengan olahraga tersebut karena voli adalah olahraga wajib anggota persit. Dikesatuan tempat Bang Elang bertugas memang diwajibkan untuk istri bisa bermain voli, nggak harus ahli tapi seenggaknya bisa lah melakukan smash.Selama liburan kuliah aku tersisak mengikuti olahraga voli, bukti kedua tangan ku memar setelah olahraga. Dan aku tak pernah menunjukan luka ini pada suami ku, sebab aku merasa kami masih menjadi orang asing meskipun kami sudah 6 bulan menikah. Sebentar lagi masuk kuliah, ah leganya karena bisa absen olahraga dengan dalil tugas kuliah. Semeter tujuh aku mulai mencicil skripsi, beruntung semeter lalu aku mengambil sempro sehingga semeter ini aku bisa cicil skripsi dan menghabiskan sisa sks yang belum ku ambil.
Ku masukan laptop samsung dan beberapa buku kedalam tas ku. Selama kuliah aku balik lagi kerumah Ayah karena kalau harus laju dari Bandung fisik ku tak kuat. Akhirnya dengan pertimbangan Ayah meminta selama kuliah aku tingga di rumah, baru kalau liburan aku kembali ke asrama. Lope you Ayah, meskipun aku jengkel karena main dijidohin tapi aku sayang Ayah. Bagiku kebahagian Ayah adalah prioritas utama ku.
“Kamu mulai skripsi kapan ?” tanya Bang Elang sambil menggantungkan seragam PDL.
“Semester ini udah bisa mulai cicil. Alhamdulillah semester kemarin udah ajuin judul dan acc. Kalau lancar, target aku semeter ini lulus,” ucap ku penuh keyakinan.
“Kenapa buru-buru pengen lulus? Nikmati dulu masa kuliah, nanti kalau udah lulus pasti kangen masa kuliah” ucapnya bijak.
“Iya sih, tapikan aku masih ada keinginan ambil S2. Aku juga pengen lulus bareng Dimas, Abang kenbal Dimaskan ?”
“Temen mu yang daftar polisi itu ?”
Aku mengangguk, “Iya kan tahun depan dia udah sibuk seleksi. Semoga saja skripsinya lancar jadi keinginannya buat lulus semester ini bisa terwujud plus tahun depan bisa ikut SIPSS.”
“Kira-kira bisa nggak ya” guman ku ragu.
“Pasti bisa, nanti kamu fokus aja sama kuliah mu, enggak usah mikirin yang disini dulu biar cepet lulus” ucap Bang Elang.
Kami berangkat ke Jakarta sabtu sore, akhirnya aku bisa bebas sementara dari persit. Untuk enam bulan kedepan semoga masih baik-baik saja. Meskipun aku belum jatuh cinta pada suami ku tapi aku sudah nyaman dengan kehadiran Bang Elang. Meski terlihat cuek tapi Bang Elang selalu memperhatikan ku mulai dari kebutuhan sampai kuliah ku, apakah Bang Elang juga merasakan kenyamanan saat bersamaku. Ku harap iya.
![](https://img.wattpad.com/cover/149953451-288-k821984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
Художественная прозаTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020