Lagi mabok Pethouse, jangan nonton sambil baca ini ya, takut tensi tinggi. Adakah disini yang suka drakor ?
Kesibukan kuliah ku membuat aku melipir sejenak dari kegiatan Persit. Yah mau gimana dong, kalau aku priotaskan Persit entar aku telat wisuda padahal plening ku April aku sudah wisuda lumayan kepotong satu semester. Kalau semester ini skripsi final awal tahun aku bias ikut sidang.
Selama 45 hari aku harus meninggalkan sumi ku untuk KKN di luar kota. Sedih sih tapi sudah kewajiban mahasiswa supaya bias sidang harus selesai KKN dulu. Selama 45 haru aku melampiaskan rasa rindu ku dengan kesibukan ku entah itu membantu ibu-ibu di posyandu, ikut kegiatan bapak-bapak apa pun aku lakuin supaya rasa rindu tak terus datang.
Aku menarik koper ku menuju pos satpam menunggu jemputan. Bang Elang tidak bias menjemput ku karena dia ada latihan. Oke kuat kok kan Cuma latihan doang, dua minggu enggak lama ko kayo tahan. Aku dijemput ajudan Papa. Sampai rumah aku langsung merebahkan tubuh ku diranjang, selama kegiatan aku benar-benar kurang tidur dan kurang duit. Ada aja pengeluaran untuk iuran. Kalau dibilang matre juga gimana, warga desa tempat ku KKN kebanyakan warga kurang mampu. Udah lah nanti tinggal minta uang Bang Elang aja, dia enggak bakal marah sama istri sendiri juga.
Dua hari aku menginap dirumah orang tua ku, hari ini aku memutuskan pulang ke rumah diatar Papa yang kebetulan ada sidak di Bandung. Sampai rumah aku langsung merebahkan tubuh ke Kasur. Padahal dua hari dirumah Papa kegiatan ku cuma makan tidur berak balik lagi ke awal tapi rasa lelah belum hilang juga. Tidur sebentar lah baru nanti beres-beres rumah, enggak begitu berantakan tapi perlu disapu dan dipel karena ditinggal penghuninya.
Baru beberapa menit memejamkan mata sudah ada tamu aja. Dengan langkah malas aku berjalan membuka pintu. Alangkah terkejutnya aku ketika yang bertamu adalah mertua ku dengan wajah yang masam. Hubungan ku dengan Bunda mertua tidaklah begitu baik. Padahal aku menikah dengan Bang Elang karena dijodohin. Dari yang aku tahu ide perjodohan ini adalah Papa dan Ayah mertua ku sedangkan Bunda mertua kurang setuju kalau aku menikah dengan Bang Elang. Kalau menurut penilaian ku kasak kusuk yang terdengar aku tak sebanding dengan mantan pacarnya Bang Elang.
Ibu-ibu suka menggosip bukan, Bang Elang ini salah satu tantara familer di kesatuan mangkanya hal yang menyangkut kehidupannya jadi konsumsi ibu-ibu disini. Salah satu istri anggota pleton ku, Bu Dian berkata sebenarnya ibu-ibu disini kaget dengan kehadirian ku disini secara ibu-ibu disini beberapa mengenal mantan pacar Bang Elang. Namanya kalau enggak salah Rania dia rekan Mbak Surya istri Kapten Suryadana. Rania ini dokter dirumah sakit elit disini. Enggak denger kabar putus, bahkan beberapa hari sebelum pernikahan Mbak Dian cerita kalau Bang Elang masih jalan sama pacarnya waktu itu. Mungkin kalau enggak salah waktu aku jalan-jalan sama Dimasa dan Sehan. Pantas saja ibu-ibu disni memandang ku agak gimana gitu, walau aku enggak dijauhin tapi kalau waktu kumpul entah pas giat atau olahraga aku jarang diajak nimbrung gitu terlebih aku orangnya pendiam.
Mbak Dian bahkan mengkhawatirkan aku, maksudnya takut rumah tangga ku enggak baik-baik saja. Tapi aku mengatakan bahwa rumah tangga ku baik-baik saja, cuma awal nikah kaku sih.
Ku ulurkan tangan bermaksud menjabat tangan, tapi Bunda mertua ku main nyelonong masuk. Aku gtercenggang didepan pintu. Buru-buru menetup pintu lalu mengikuti Bunda yang sudah berada didapur.
"Heran aku sama Elang, punya istri rumah kok bentuknya kaya enggak punya istri aja. Ini rumah kotor, meja makan ada makanan yang membusuk. Kamu tugasnya jadi istri ngapain Fio ?" ucap Bunda.
Aku menunduk, "Maaf Bun, aku barusan pulang dari Jakarta habis kegiatan KKN jadi rumah berdebu. Apalagi lima hari yang lalu Bang Elang ada latihan, mungkin lupa mau buang jadinya busuk" cicit ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/149953451-288-k821984.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
General FictionTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020