31. Keluarga Kecil.

15.5K 570 8
                                    

Tak terasa waktu berjalan cepat perasaaan baru saja aku menikah dengan Kak Fey dan langsung di amanahi sikecil yang di berinama Reynerzo. Apa aku pernah cerita kalau Kak Rey berdarah Spanyol. Rey mirip sekali dengan papa nya aku Cuma numpang darah saja. Saat melahirkan pun aku sendirian benar benar sendiri. Sore itu aku sudah merasakan mulas aku berangkan ke rumah sakit di antar salah satu anggota Kak Fey. Aku tidak mengabari papa mama amaupun papi mami. Saat pertama kali aku melahirkan tanpa di temani sumi ku aku merasa hamil tanpa suami baru sehari setelah Rey lahir papa mama dan papi mami datang memarahiku karena tidak menghubungi mereka. Setelah aku di ijinkan pulang aku dan Rey menjadi bahan rebutan sepsang orang tua. Karena aku dan Kak Fey sama-sama anak tunggal tentunya membantu merawat Rey adalah hal pertama yang mereka rasakan karena Rey adalah cucu pertama mereka.

Karena ku bingung aku memutuskan untuk tinggal di asrama mama dan mami bergelirian membantuku merawat Rey. Mungkin akunakan memutuskan untuk resaign saja dari pekerjaan ku. karena aku tidak tega menitipkan Rey. Nanti setelah cutiku selesai aku akan mengajukan pengunduran diri sebulan setelah bekerja.

Jika saat aku kerja aku kurang tidur karena lembur maka sekarang aku sangat kurang tidur karena Rey. Saat Rey tidur itu adalah waktu ku untuk tidur. Bahakan membersihkan rumah aku harus di bantu ART. Tapi kalau mencuci itu sudah menjadi tanggungan ku.

Sampai saat ini Kak Fey belum juga pulang, ia bahakan susah untuk di hubungi. Aku mengenalkan Rey dengan Kak Fey dengan menunjukan foto-fotonya. Saat melihat foto Kak Fey, Rey akan tersenyum sambil memegang foto tersebut samapi fotonya kusut. Aku tidak ingin saat Kak Fey pulang nanti Rey tidak mengenali papa nya.

Aku cukup aktif di kegiatan persit terkadang aku ikut latihan voli meski hanya absen saja karena jujur aku tak begitu suka voli keran dulu kepala ku pernah kena bola voli hingga aku pingsan. Tubuhku tetap langsing setelah melahirkan meski saat hamil aku banyak sekali makan smapai khawatir aku akan jadi gendut setelah melahirkan.

Aku tengah mengajak Rey bermain dengan boneka dinasourus. Aku lebih suka membelikan Rey boneka drai pada mainan lain pernah papa membelika mainan yang terbuat dari palstik malah di buat mukul kepalanya. Padahaln jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam namun bayi gembul ku belum juga menandakan bahwa ia mengantuk.

"Sayang bobo yuk udah malem. Main nya besok lagi." Ucapku yang di balas dengan celotehan bayi. Rey paling susah di ajak tidur.

Bayi tampan ku terus saja bercoloteh dengan boneka kesayangan nya. Mata ku yang tersa sangat berat membuatku tertidur. Aku hanya menutup mataku aku masih bisa mendengar celotehan bayi gembul ku susah sekali untuk membuka mata ku aku ingin memastiakan Rey tidak pergi.

Aku mendengar pekikan girang Rey. Sungguh aku sangat takut jika Rey memekik girang. Karena aku pernah saat aku menidurkan Rey di ruang tengah Rey tertawa seperti ada orang yang mengajaknya bercanda bukan kan bayi itu masih polos sehingga bisa lihat casper kan. Setelah itu aku melihat Rey sudah berada di pinggir kasur badahal bayi gembulku baru bisa tengkurap. Aku hanya meninggalkan Rey setengah menit untuk mengambil minum.

Kata Mbk Yusa tetangga ku memang ada anak kecil sejenis casper yang suka gangguin anak kecil di sekitar pavilium perwira sini. Bahkan anak Mbk Yusa langsung sakit saat di ajak Papa nya ke lapangan tembang buat instruksikan ke anggotanya. Awal aku pindah sini juga kalau malam sering dengar langkah sepatu tentara banyak kaya Kak Fey lagi ajakin anggotanya korve. Kadang juga ada yang ke tuk ketuk pintu belakang.

Horor deh pokoknya. Tapi aku berusaha membuat diriku tidak takut di depan mereka meski dalam hati aku takut sekali. Apalagi ini ada Rey yang sessitif dengan hal-hal seperti itu. Saat aku berusaha membuka maka ku denganberat karena mata rasanya ingin terpejam. Aku melihat Rey di gendung laki-laki berseragam tentara. Aku suudah deg degan karena mendengar rumor tentara tanpa kepala di asrama ini. Aku bersaha sekuat mungkin untuk membuat mata ku terbuka. Lalu aku memfokuskan penglihatan ku. Aku melihat Kak Fey tengah menimang Rey. Aku langsung duduk dan hendak mengambil Rey drai gendonganya.

"Kembalikan Rey. Jangan ganggu aku sama Rey kami hanya numpang tinggal disni." Ucap Ku sambil berusaha merebut Rey.

"Kamu apaan sih sayang. Melek dulu ini suami mu. Masa papa nya enggak boleh gendong anaknya."

Aku memicingkan mata ku itu benar seprti Kak Rey tapi bagaimana jika dia menipuku.

"Kalau kamu Kak Fey coba ucapkan sandinya." Semenjak aku di ganggu sama tentara tanpa kepala itu aku sudah memberikan sandi pada Kak Fey. Karena dulu pernah saat Kak Fey baru saja pergi tiba-tiba Kak Fey pulang dengan alasan enggak enak badan. Aku yang sudah merasa bulu kuduk ku berdiri langsung berpura-pura ke warung dan menelfon Kak Fey. Setelaah aku dan Kak Fey memastikan nya ternyata Kak Fey palsu udah hilang.

"Casper ganteng kesayangan Affrio."

"Kak Fey." Pekiku lalu ingin memeluk tapi karena Rey berada di gendongan nya jadi aku Cuma bisa menciumnya.

"Kak Fey jahat tinggalin Fi saat hamil besar. Fi sampai kelelahan karena si dedek aktif waktu di perut. Kak Fey enggak nemenin Fi melahirkan padahal ini pengalama pertama Fi. Fi melahirkan sendiri sakit banget nahan sampai pembukaan sepuluh tanpa dukungan Kak Fey. Fi kaya hamil tanpa suami." Ungkap keunekan ku.

"Maafin kakak ya sayang karena bohongin kamu. Kamu juga harus paham kakak ya sayang. Kakak ini kan kerja buat mencukupi kebutuhan kamu sama si dedek."

"Tapi kalau tugas ya bilang tugas saja enggak usah bohong. Kak Fey harusnya tahu keselamatn pekerjaan Kak Fey enggak bisa di pastikan kita enggak tahu berapa banyak dosa kita jadi Kak Fey jangan nambahin dosan dengan berbohong. Kalaupun Fi enggak boleh tahu tentang tugasnya cukup katakan bahwa Kak Fey ada tugas. Fi akan dengan ikhlas menjalin semua itu."

"Iya sayang maafin kakak ya. Sekarang kita tidur si Rey udah tidur aja. Kamu kayanya ngantuk banget ya. Maaf ya kakak enggak bisa jadi suami siaga."

"Rey itu susah benget tidurnya dari bayi dia suka ajak begadang mamanya."

"Sabar ya sayang. Sekarang kita tidur yuk. Udah malem."

Dan malam ini kami tidur bertiga dan untuk pertama kalinya Rey tidur di pelukan papa nya. Bocah gembul itu nampak sangat pulas sekali. Mungkin dia tahu kalau yang memeluknya itu papa nya orang sudah dia rindukan sejak lahir.

Aku tak pernah menyesal dengaan takdir yang sudah aku laluhi. Tuhan adil daalam memperlaakukan hambanya. Dulu aku selalu sendri karena papa dan mama sibuk dengan tugasnya. Sekarang aku tak ingin Rey merasakan apa yang aku rasakan untuk itu aku memutuskan resaign dari pekerjaan ku. aku bahagia sekali dengan keluarga kecil ku. mungkin kedapan akan lebih banyak lagi cobaan yang harus aku lalui bersama keluarga kecilku. Ini bukan akhir tapi masih awal perjalanan menuju perjalanan hidup yang lebih berliku.

The End.

Hore tamat sudah ini cerita yang di buat  dari dua tahun lalu. Terimakasih sudah mau membaca karya abal abal ku. Awal nulis gak percaya kaya nya cerita ku enggak bagus. Sampai akhirnya ada pembaca setia yang nanyain cerita ini.

Fey sama Fio bakalan muncul di lapak nya Hanbi sama Yudha ya kalau kangen kesana aja. 😆

Boleh enggak minta tolong buat follow aku ig ku @fiocaroko akan ada hal hal yang berkaitan dengan fi dan Fey disana. Karena si dosen suruh buat ig terus up tentang bakat. Dan bakat aku cuma nulis sama kasih makan kucing mana folower uts harus 300 lagi. Untung udah nikah tuh dosen yak 😂😂😂 di bantu folow ya ig ku fiocaroko 😙

REFRAIN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang