Duduk ayunan menimati hembusan angin malam. Malam yang indah dengan di hiasi bintang dan bulan membuat malam ini semakin manis. Kami terus memikmati indahnya langit malam.
"Aku memilih mu karena dirimu. Aku menerima semua kekurangan mu sebagai pelengkap kelebihan ku. semua orang memiliki masa lalu." Ucapnya.
"Masa lalu mu adalah milikmu dan masa depan mu adalah milik ku. Aku ingin menjadi bgian dari masa depan mu. Aku menerima apapun yang terjadi pada mu dulu karena semua itu adalah takdir Tuhan. Aku tidak membutuhkan perempuan sempurna aku hanya butuh perempuan yang mau menemaniku seumur hidup ku mengerti keadaan ku dan tak banyak menuntut. Kamu tahu kan profesiku apa. Aku mungkin tak bisa selalu ada di samping mu tapi aku berusaha membahagiakan mu. Cukup kamu diam dan lihat pembuktian ku." Lanjutnya.
"Besok aku berangkat ke Papua. Aku tidak tahu akan berapa lama disana. Setelah aku pulang nanti kita akan menikah." Sambungnya.
Malam ini aku resmi di khitbah oleh pria disamping ku ini. Rencana kami akan menikah dua bulan kedepan . Semua keperluan persyaratan menikah akan diurus semua oleh calon papa mertua. Aku diminta fokus ke pekerjaan ku sembari menunggu calon suami ku bertugas. Aku sempat menolak karena statusku namun kedua calon mertuaku meyakinku bahwa mereka menerima ku apa adanya. Aku tak ingin membuat pria di samping ku sedih besok dia akan pergi. Bismilah semoga ini jalan yang terbaik dan membahagiakan papa dan mama. Dan aku selalu berdoa agar pulang nanti dia pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Aku butuh pembuktianya.
pagi ini aku sudah berada di stasiun televisi nasional. Aku dan tim ku sedang menunggu dari tim krieatif Trans untuk mendiskusikan program yang mana Samsung sebagai sponsor utama dan juga yang punya acara. Korea Music Wave with Samsung Galaxi. Lalu clien dari Trans masuk kedalam ruangan lima orang laki-laki. Satu orang dari mereka mempersiapkan bahan presentasi.
"Selamat pagi perkenalkan Nama Saya Paksi Andromeda dan rekan-rekan saya dari Trans ada Vean, Ori, Pewe, Griya. Jadi saya akan mempresentasi kan untuk program ini. Untuk panggung kita akan ambil GBK karena menurut perhitungan kami akan ada banyak penggemar kpop datang ke program kita khususnya penggemar grup yang pihak Samsung undang. Mungkin besok kita bisa meninjau langsung panggung nya suapa dari pihak Samsung puas. Selanjutnya kami akan memberi tahukan MC yang akan memandu acara Korea Music Wave with Samsung Galaxi. Kami memilih Lee, Boy william dan Luna Maya. Untuk artis Indonesia kami mengundang Rosa, Cakra Khan, JKT48, Isyana Saraswati, Via Vallen, Armada. Untuk hal selanjutnya akn di bahas pada pertemuan selanjutnya. Sekian dari saya terimakasih."
Aku setuju dengan artis Indonesia yang di undang.
"Dari pihak Samsung meminta selama syuting kami meminta untuk mewawancari mengenai artis Korea yang pihak Samsung undang. Saya setuju dengan MC nya karena kami ingin membuat bintang tamu dari Korea nyaman dengan konser ini. Dan saya lebih mengutamakan MC yang bekerja profesional. Tidak meminta foto di depan penggemar. Itu akan memalukan para penggemarnya disni dan mungkin akan membuat bintang tamu tidak nyaman. Karena orang Korea menjaga dan monghormati privasi orang lain. Saya rasa cukup pertemuan kita hari ini. Mungkin besok kita bisa meninjau panggung sebelum hari H. Terimkasih Mas Paksi dan rekan rekan sudah bekerja dengan keras. Kalau begitu kami permisi." Kami saling berjabat tangan lalu meningggalkan ruang miting.
Jika dulu aku hanya menonton lewat tv sekarang aku menjadi panitia yang mengurus segalanya termaksud akomdasi untuk bintang tamu. Aku rela sebulan kerja seperti ini kalau artisnya EXO. Kami sedang perjalanan untuk menyiapkan hotel untuk bintang tamu kami menginap. Setelah berhasil boking hotel kami memutuskan pulang karena hari sudah semakin sore. Lelah seharian mencari hotel dengan fasilitas dan pelayanan terbaik. Aku tak ingin Kim Jongin alias Kai merasa tidak nyaman. Sebagai kekasih yang baik aku harus membuatnya nyaman sehingga dia tidak meninhgalkan ku.
Setelah mandi aku duduk di meja belajarku. Menyimpan bukti-bukti pengeluaran. Ternyata tidak muda menjadi panitia konser kpop. Aku mengecek phonsel ku. Tidak ada panggilan maupun pesan darinya. Padahal tadi pagi dia mengabariku sudah sampai di Papua. Sepertinya memang sibuk. Aku khawatir sekali karena yang aku tahu papua sangat rawan sekali apali banyak pemberontak disana. Para pemberontak di Papua tidak punya pikiran apa merka tidak memikirkan dampak dari tindakan mereka. Kenapa mereka tidak memikirkan nasib warga Papua dengan keributan yang mereka buat. Aku rindu dia pdahal baru sehari. Dia tidak memberitahuku akan berapa lama karena di bilang hanya sebentar.
Definisi sebentar dia itu berbulan bulan biasanya. Jangan berfikir buruk dia pasti akan cepat pulang kok enggak boleh berfikiran buruk Fi atau itu akan benar terjadi. Saat aku sedang sibuk memikir kan si dia seseorang masuk kedalam kamar ku lalu aku mendengar suara gedebug dari ranjangku.
"Jangan mengotori kasur ku Dimas aku barus saja mengganti seprai." Aku menarik Dimas yang tidur di kasur empuk ku.
"Tolong biarkan seperti ini Mol aku ngantuk sekali. Kerja lembur bagaikan piranha demi mengumpulakn rezki untuk modal nikah." Lanturnya.
"Kamu kan punya rumah sendiri Dimas."
"Iya sih tapi sebentar lagikan makan malam. Aku enggak masak Fi dirumah."
"Jangan bilang kamu disini numpangg makan."
"Betul sekali. Dah aku mau mandi dulu. Pinjam kamar mandinya ya." Dengan santainya Dimas masuk ke kamar mandi ku. untung aku bukan meletakan barang pribadi sembrangan. Pernah waktu itu Dimas melihat celana dalam ku yang baru saja aku cuci di westefel. Sejak saat itu aku tak lagi menaruh barang pribadi sembarangan karena Dimas ini suka masuk kekamar ku sesukanya.
Aku, papa, dan mama tengah menunggu Dimas di meja makan.
"Pa makan dulu aja yuk. Dimas lama pa perut Fi udah lapar."
"Sabar dong sayang. Masa tamu kita ditinggal kan enggak sopan dong. Bagaimana pun tamu adalah raja." Ucap papa.
"Dimas lama sekali mandinya jangan-jangan tidur lagi."
"Udah selesai aku." Ucap Dimas muncul dari balik tembok.
"Sini makan Dimas. Jangan malu-malu ambil apa saja yang kamu mau seperti biasa."
"Kalau itu tak usah disuruh Dimas pasti makan semua yang di masak sama Tante Aul kok Om."
"Dasar rakus."
"Apaan sih Fi. Iri kan kamu karena Om dan Tante lebih perhatian sama aku dari pada sama kamu."
"Sudah-sudah kalau makan enggak boleh bertengkar."
Kami menikmati makan malam bersama. Dimas tanpa maulu menambah lagi dia serti tidak makan seminggu menghabiskan semua masakan yang di sajikan oleh mama. Seperti itulah Dimas meski begitu dia sahabatku. Kasihan tunanganya nanti kalau jadi istrinya Dimas pasti enggak kebagian makan karena di habis kan Dimas sendiri.
Aku up lagi gaes. Besok aku akan up lagi. Selama ada waktu senggang aku akan up terus. Mungkin rabu aku enggak akan up karena aku aku kegiatan full.
Btwa disini enggak ada yang dukung Yunju padahal dia naksir Fio loh dari awal Fio kerja di Seoul 😂 kasihan gk ada yang dukung dia. Btwa kita kira siapa hayo si dia. Ayo kalian dukung siapa. Kalau aku sih Kai alias kim jongin biasnya Fi di EXO 😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
REFRAIN (Terbit)
Fiction généraleTerkadang yang menurut orang tua baik. Belum tentu baik untuk kita. Tapi apa kita mampu menolak keinginan mereka? Meskipun itu menghancurkan kita . #7 abdinegara #6 militer #11 abdinegara 13/5/2020 #4 militer 2/7/2020 #1 tniad 1/8/2020