34. . Hari buruk

16.2K 630 41
                                    

Hari minggu adalah hari yang dinantikan banyak orang , apa lagi pelajar. Dulu saat aku belum menikah bagi ku hari minggu adalah hari menjadi inem, bantu mama bersih-bersih, memasak pokok nya semua kegiatan itu selesai sampai dhuhur. Dulu aku lebih suka saat sekolah dari pada libur.

"Hp mulu.... laptop mulu...darkoran mulu... kali kali bantuin mama lah Fi. Kamu itu anak perempuan jangan pemalas. Besok kalau kamu sudah jadi istri gimana nasib suami kamu."

Omelan mama yang masih ku ingin sekali di otak ku. Tapi sekarang aku menikmati kegiatan yang mama dulu terapkan di kehidupan sekarang. Mama benar mendidiku seperti itu biar saat sudah menikah, apalagi punya anak tidak kaget atau bingung dalam memanjemen waktu. Bicara tentang mama aku jadi rindu.

Aku melihat bayi tembem ku sedang asyik menonton tv. Bayi ku ini tak bisa di ajak gantian dari tadi pagi sampai sekarang jam setengah sepuluh siang asyik nonton kartun saja. saat diam-diam aku ganti, baru saja megang remot Rey sudah menangis. Tahu saja kalau mau di ganti mamanya.

Setelah menonton tv Rey harus makan siang dulu baru setelah itu tidur karena kalau tidur dulu bisa kelawat makan siang nya. Bayi tembem ku ini jago tidur kaya papa nya. Ah aku jadi rindu Kak Fey sudah dua minggu dia pergi, bilang nya sih latihan tapi aku enggak tahu aslinya. Aku paham kenapa Kak Fey bersikap begitu, karena ia tak ingin membuat ku kepikiran.

Sore hari aku mengajak Rey pergi ke mall membeli cemilan dan novel sekalian cuci mata. Ku dorong troler masuk ke toko buku aku mencari buku question. Aku baru-baru ini suka dengan karya dari penulis buku 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini' aku ingin mencari lanjutan dari buku itu kalau enggak salah sih judulnya 'Kamu Terlalu Banyak Becanda' mahal memang bukunya. Aku suka sekali membeli buku, fdari pada beli pakaian atau mengikuti gaya fashion aku lebih suka membeli buku. Aku punya banyak sekali buku sampai Kak Fey membuatkan ku perpustakaan mini di kamar.

"Buku nya harganya mahal tapi isnyi Cuma kata-kata doang. Apa enggak rugi ?."

Komen nya saat itu, bagiku buku masih bisa di baca lagi. Aku enggak merasa rugi beli buku. Aku sedang asyik memilih buku sedangkan bayi tembem ku asyik mencomot biskuit regal. Kalau sudah berhadapan dengan buku-buku ini kadang sampai lupa waktu karena asyik memilih.

"Fio."

Aku kenal suara ini, dan saat aku menoleh aku menemukan mantan suami ku. sejak kapan Elang beok suka baca buku. Aku hanya menatapnya seolah mengisyaratakan apa.

"Kamu kesini sendirian. Bang Fey mana ?."

"Apa itu penting buat kamu ?."

Tanpa menunggu balasan aku langsung mendorong troli Rey menjauh baru lima langkah aku beranjak sebuah perkataan konyol membuatku terhenti.

"Fi aku masih sayang sama kamu. Aku menyesal."

"Penyesalan itu terakhir bang kalau di awal namanya penjelasa." Balasku sewot lalu melanjutkan perjalanan ku.

Gara gara si Elang beok aku tidak jadi membeli buku kan. Lagian cemana tuh orang bisa kesini, macam sesang fans saja selalu ketemu sama dia. Tiba-tiba tangan ku di cekal lalu di tarik hingga tanpa sengaja aku tertarik dan jatuh ke pelukan si Elang Beok. Ku tinju perutnya ku tatap bengis makhluk satu ini.

"Dengar ya bang. Jangan lagi ganggu aku bang. Kita sudah punya kehidupan masing-masing. Tolong, aku ingin menjaga nama baik ku dan suami ku jangan buat aku susah bang. Aku tak peduli kamu menyesal atau tidak karena bagi ku saat kita berpisah itu artinya kamu mati di kehidupan ku. jika pun bertemu kita hanya lah orang asing. Cam kan itu bang. Dan jika kamu masih menggangguku tak segan segan aku akan melaporkan mu."

Aku langsung berbalik dan kembali berjalan sambil medorong dengan tergesa-gesa. Masa bodoh di tonton orang-orang. Sampai dirumah aku masih kesal hinggasetelah melepas sepatu aku lempar sembarang tidak ku taruh ke rak sepatu.

"Kenapa sih kok pulang-pulang marah. Ini kenapa sepatu di lempar-lempar."

Kak Fey muncul dari dapur lalu mengambil sepatu dan meletaknya di rak. Aku langsung menerjang nya. Kupeluk erat tubuh suami ku aku sangat kesal dengan Elang hingga tanpa sadar air mata ku turun.

"Tadi aku sama Rey jalan ke mall belanja cemilan sama beli buku tapi pas di toko buku aku ketemu sama Bang Elang terus aku pergi. Terus tangan aku di cekal terus enggak sengaja aku kepeluk dia." Jelasku sesenggukan. Kak Fey tak langsung menjawab ia mengelus kepalaku yang tertutup jilbab seolah ingin menenangkan ku.

"Kalau nanti kamu ketemu lagi bilang sama kakak, biar kakak hajar dia. Berani sekali ganggu istri kakak sampai di bikin nangis kaya gini."

"Kakak enggak marah ?." tanya Fey sambil menatap Fey.

"Marah pasti siapa yang enggak marah saat tahu istrinya di ganggu mantan suaminya. Sekarang kamu milik kakak."

"Maksud Fi marah sama Fi."

"Yang salah kan Elang, kamu sudah menghindar tapi Elang tetep ngejar kamu. "

Aku masih menatap Kak Fey dengan mata sebam dan sesenggukan. Lalu aku kembalik memeluknya hingga sebuah instruksi dari si bos kecil membuat aku melepaskan pelukan. Ternyata si bos kecil cemburu karena papa nya tak langsung menyapanya. Ia menangis tapi langsung diam saat di gendong papanya. Sayang, kasih mama waktu buat pacaran sama papa kamu dong.

Maaf banget telat up. Sebenernya mau up dari kemarin kemarin tapi di teror mulu sama bapak dosen nya suruh buat ig lah video lah. Bukan cuma otak puyeng hp sama laptop ikutan puyeng. 😳

Dukung cerita baru ku ya itu juga bagian dari tugas. Sekalian mau promo ig author @andiraviscaf itu ig asli @kucingsuho ig tugas toling bantu follow dong 😅

REFRAIN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang