Apa maksudmu, Kawan?
Sungguh dia tak mengerti dirimu
Sifatmu dengan dia yang berbeda 180 derajatSaat itu
Ia baru saja terlepas dari rantingnya
Melayang tinggi ditiup angin
Dengan angin harapan yang mengembuskan dirinyaNamun, Kawan
Ketika ternyata angin harapan itu hanya sebatas semu
Ia tertawa miris
Ia merasa tak dihargai
Ia merasa tak dianggap ada
Dalam hidupmu, KawanMungkin
Ia terlalu melebihkan
Mungkin ia terlalu berharap
Mungkin ia ...
... memang ingin kau menjadi temannya, KawanTak apa
Asal ia masih bisa merasakan
Dirimu yang bahagia
Itu cukup baginya, KawanNamun perlu kau ketahui kawanku
Kalau ia menyayangimu
Bahkan menganggapmu lebih dari sekadar teman
Walau terkadang hatinya tersentil
Dengan kerikil yang kau lemparkan diam-diam
Ia tetap ada di sisimu, Kawan
Entah kau menyadarinya atau tidakTak apa
Mungkin ia sedang ingin menghilang sebentar, Kawan
Bukan karena ia ingin tahu
Kau mencarinya atau tidak
Ia tak acuh mengenai ituSatu hal lagi, Kawan
Ia hanya ingin menjaga suaranya
Ia hanya ingin menjaga aksaranya
Tapi ia sendiri tak tahu caranya
Karena mungkin sudah ada ratusan kalinya
Ia menorehkan luka tak sengaja
Pada orang-orang yang ia sayangiKamis, 14 Juni 2018
Rainyshaa
Selamat hari raya idul fitri 1349 H!❤
Taqobbalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan batin!
Mudah-mudahan kita masih bisa berjumpa dengan bulan Ramadhan berikutnya... Aamiin
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Rindu Pagi
Poetry[Completed] Kepada Semesta. Ingin kumengadu. Bahwa Senjaku telah merindukan Paginya. Dan penaku ingin terus menari dalam aksara agar hati tak lagi sesak. Copyright© 2017, by Rainyshaa