Episode 1

20.7K 1.2K 166
                                    

Seorang gadis nampak mengetuk-ngetukan cup americano icenya di trotoar sembari berjongkok. Ia memutar gelasnya bahkan sampai beberapa kali membuka lalu menutup lagi penutup cup yang sudah habis isinya ia minum. Ia bosan, menunggu 2 jam itu membuatnya lelah. Apalagi ia sudah memainkan game BT21 hingga level 105 yang baru saja ia install.

"Lama sekali, apakah Festanya belum berakhir?" gerutunya.

Ia lagi-lagi duduk di atas trotoar sesekali membenarkan letak baseball cap hitamnya.

"Jika tidak bisa jam 8, tidak usah bilang akan datang tepat jam 8 dasar bodoh!" ujarnya sembari melongok jam yang sudah menunjukkan angka 10.

Kekesalannya pun berlanjut saat ia tidak bisa menemukan permen karet yang ia beli saat ia mampir ke sebuah minimarket. Alhasil sekarang ia hanya memainkan rambut pendek hitamnya sembari sesekali meniupnya.

Setengah jam kemudian, gadis itu sudah mulai jengah dengan kesabarannya. Ia berdiri, membersihkan pakaiannya kemudian beranjak pergi meninggalkan tempatnya, namun—

"Noona!!!"

Teriakan yang ia kenal membuatnya berhenti. Memutar tubuhnya dan melihat ke sisi tempat orang menyeberang. Gadis tersebut melipat kedua tangannya seolah sudah malas dengan anak yang kini berlari menembus kerumunan orang berjalan menyebrang.

"Noona maaf aku terlam—"

Belum habis pemuda itu berbicara, kakinya sudah ditendang berkali-kali oleh sang gadis.

"Aduh! aduh! iya ampun! aduh!"

"Ya! dasar bodoh! membuat seorang wanita menunggumu sampai kediginan?!!"

"Iya maaf, aku tidak tau jika acaranya akan lama seperti itu! lagipula aku tadi harus—aduh!"

"Apalagi alasanmu?! rasakan! ini hukuman untuk orang yang membuatku menunggu!!" ujarnya.

"Sudah iya, aku minta maaf—sakit!" keluh lawan bicaranya.

Wanita itu tetap saja menendang kaki anak laki-laki yang mencoba terus menghindar di hadapannya sembari meringis kesakitan.

"Noona, hentikan! kau tidak lihat aku masih memakai pakaian panggungku, huh?! jika bukan karena kau, aku masih bermalas-malasan dan memilih makan dengan para hyung dan PD-nim!"

"Jadi, kau tidak iklas datang kesini huh?!" lanjutnya.

"Noo—"

"Ya sudah sana pergi, aku akan pulang. Lagipula, masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan,"

"Noona—tunggu!"

"Apa?"

Anak laki-laki itu mengeluarkan setangkai bunga yang ia berikan kepada gadis yang tidak habis marah-marah di depannya.

"Oh! jadi siapa yang mengajarimu membujuk seorang wanita dengan setangkai bunga?"

"Mmm … RM hyung?"

"Aish! bohong!"

"Jimin hyung?"

"Sebutkan saja semua, Kookie!" katanya.

"Ya! aku ragu apakah kau ini benar-benar noonaku atau bukan," kata anak laki-laki yang disapa 'Kookie' tadi.

"Memangnya kenapa?"

"Mulutmu pedas seperti Suga hyung! apakah kau ini adik Suga hyung, noona?" godanya.

"Ya!!!"

형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang