Pertengkaran Jungkook dan Jiseo selama hampir satu jam berakhir dengan Jungkook yang keluar dari closest dengan kemeja dan jas hitamnya. Anak itu nampak membenarkan letak kerah pendek di lehernya di depan kaca di samping kakaknya.
"Sudah siap?" tanya Jiseo.
Jungkook merapikan rambutnya kemudian mencium pelipis Jiseo, "Sudah... ." katanya.
Jiseo tersenyum sebelum membubuhkan beberapa riasan tipis dan sederhana di wajahnya. Ia juga mengoleskan tint dengan warna maroon yang cocok dengan mini dress hitam tanpa lengan yang ia pakai. Rambut coklat karamelnya ia sisir menggulung ke dalam. Tak lupa ia menyemprotkan hair sprai agar rambutnya tak lagi berantakan. Malam ini, Jungkook sepakat ikut dengan Jiseo untuk meeting membahas pekerjaan sang kakak. Jungkook tidak mau ditinggal sendirian di apartemen. Ia mau ikut kemanapun Jiseo pergi.
Setelah semuanya selesai, mereka bergegas ke basement apartemen. Malam ini, Jungkook menawarkan diri untuk mengendarai mobil. Walaupun Jiseo sempat menolak karena tak yakin, tapi akhirnya Jungkook berhasil membujuk sang kakak. Mereka pergi ke sebuah private Restoran yang sengaja dipesan oleh Tuan Arnold, si pemilik acara. Sepanjang jalan, Jiseo tak lepas merangkul lengan Jungkook, begitupula dengan Jungkook yang sesekali mencium puncak kepala Jiseo sembari menyetir.
Sampai di sana, mereka berdua disambut langsung oleh Tuan Arnold. Ia bahkan tak menyangka bahwa Jiseo membawa adiknya. Sebenarnya rasanya sangat canggung karena Jiseo memberitau jika ia bersama Jungkook saat mereka berada di jalan.
"Woa... ," Tuan Arnold nampak terkagum melihat Jungkook, "Apakah ini Jeon Jungkook?" tanyanya.
"Ah, iya... ,"
"Aku baru pertama kali melihatnya, ternyata berbeda dengan apa yang kulihat selama ini di layar televisi," kata Tuan Arnold, "Nona Jiseo, adikmu sungguh tampan. Bagaimana jika dia ikut terlibat dalam proyek kita selanjutnya?"
"Noona... ," Jungkook nampak malu-malu, ia mencengkeram pakaian Jiseo kuat-kuat dan setengah bersembunyi di balik badan Jiseo. Ia bahkan tak berani membalas tatapan Tuan Arnold yang terlihat sangat terkesan padanya.
"Maafkan aku Tuan, tapi ku harap jangan," Jiseo sedikit terkekeh.
"O? why?"
"Dia akan mengacaukannya," kata Jiseo.
"Ya!" Jungkook setengah berteriak.
Tuan Arnold dan Jiseo menertawakan bayi yang tengah menatap nyalang kakaknya. Ia juga mencubit pinggang Jiseo sebelum Tuan Arnold mempersilahkan mereka berdua menikmati acaranya.
"Noona mau eskrim," kata Jungkook sambil menunjuk es krim yang tengah koki sediakan.
Jiseo nampak mengacuhkan Jungkook, ia terlihat sibuk berdiskusi dengan designer lain yang juga ikut terlibat dalam acara. Jungkook terus mencoba meminta pada Jiseo, menarik gaun Jiseo lembut atau menyentuh pipi Jiseo agar mendapatkan atensi sang kakak. Namun apa yang Jungkook pikirkan berbanding terbalik dengan kenyataan berimbas padanya yang harus berjalan sendiri meminta es krim pada seorang koki.
"A ah! Coklat!" kata Jungkook.
Koki tersebut memberikan satu skup es krim coklat pada Jungkook dan menanyakan topping apa yang anak itu inginkan. Setelah memilih, Jungkook rasa ia memperhatikan eskrimnya lalu berkata, "Bolehkan aku menambah satu skup eskrim strawberry?" tanyanya. Sang Koki tersenyum sebelum mengangguk dan meminta mangkuk es krim Jungkook. anak itu nampak senang mendapatkan 2 skup es krim kesukaannya. Setelah meminta toping coklat cair dan selai, ia kembali menemui Jiseo yang sedang tertawa sembari membahas sesuatu yang Jungkook tak mengerti. Ia memakan es krimnya dengan sedikit sebal sampai Jiseo menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √
FanficTEMPORARY CLOSE! 30 Juni 2020 20180627 Tidak banyak yang tau kehidupan Jungkook setelah ia turun dari panggung. Jungkook yang berkharisma akan berubah menjadi iblis kecil saat bertemu dengan kakak perempuannya. ⚠️Incest!20+ disclaimer Ji ©2018