Episode 6

7K 724 167
                                    

Benar saja, kepulangan Jiseo disambut oleh Jungkook di apartemennya. Ia tak habis pikir darimana adiknya bisa tiba-tiba sudah ada disana. Jiseo sengaja memesan tiket pesawat yang jadwal keberangkatannya berbeda jauh dengan Bangtan agar si kelinci ini tidak berisik dan menanyainya kapan sampai rumah.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. Sebal mengapa Jiseo tidak satu pesawat saja dengannya. Alhasil sekarang ia bersungut-sungut dan terus memarahi kakaknya.

"Untuk apa? lagipula jika kita satu pesawat, kau dan aku tidak akan duduk bersama." ujar Jiseo sembari meletakkan beberapa barang bawaanya di meja.

Bibir si kelinci terus mengerucut sebal. Walaupun sekarang ia bergelayut di tubuh kakaknya, ia tetap saja mengomel.

"Setidaknya aku tau kau ada di dekatku." ujar Jungkook.

Jiseo mendengus, ia menatap adiknya galak sekarang. Jungkook sendiri tidak peduli. Ia tetap tidak berpindah bahkan lari. Malah sekarang ia asik menggigit-gigit pundak kakaknya.

"Kau sudah berjanji ingin bertemu sebelum aku berangkat ke Saipan," kata Jungkook.

"Woa? apakah aku mengatakan itu?"

"Noona!" Jungkook merengek. Ia mengeratkan tangan yang sedari tadi melingkar di perut Jiseo.

"Ah! kau tau aku sedang jet lag sekarang?" omel Jiseo.

"Noona,"

"Baiklah baiklah, apa maumu?" tanya Jiseo menyerah.

Jungkook tersenyum menang. Ulahnya menunggu Jiseo selama 3 jam diatas kasur kakaknya membuahkan hasil. Ia berlari dan mengambil ransel yang ia letakkan diatas meja kerja Jiseo. Mengeluarkan kamera kesayangannya kemudian menunjukkan pada kakaknya.

"Mari buat film?" ajak Jungkook.

"Astaga, kau—"

Jungkook meringis.

"Aku lelah, besok saja hm. Lagipula dimana—"

"Disini saja, kita buat film yang seksi dan dewasa."

Setelah kalimat itu terlontar, Jiseo segera memukul badan adiknya dan tidak lupa menendang pelan perutnya. Jungkook yang tersungkur pura-pura menangis menunjukkan ekspresi lucu yang membuat Jiseo tertawa.

"Kau jahat sekali, hiks!" ujar Jungkook.

Jiseo tidak peduli, ia melepas kaosnya begitu saja lalu melemparnya ke dalam keranjang. Kakinya melangkah ke lemari penyimpanan, ia mencari pakaian yang cukup nyaman ia gunakan di rumah.

"Noona,"

Tidak tau, Jungkook sudah kembali memeluk Jiseo dari belakang. Ia sangat menyukai hal-hal seperti itu bahkan sampai menghentikan kakaknya mencari pakaian.

"Kau tau badanku sekarang sedang sangat bau?" tanya Jiseo.

"Tidak peduli," jawab Jungkook.

Jiseo mendengus lalu berbalik, ia menangkupkan kedua tangannya di wajah Jungkook. Tubuhnya sendiri pun bertumpu pada kedua tangan Jungkook yang mengurungnya.

Cup!

Jungkook pun akhirnya mencuri satu ciuman di leher Jiseo.

"Itu hadiah untuk noona karena telah datang ke Taipei kemarin. Aku tidak menyangka kau bahkan rela membeli Lighstick kami. Atau jangan-jangan kau sudah memilikinya sejak lama?" Jungkook curiga.

"Sepertinya Army Bomb akan sangat berguna untuk memukul kepalamu. Jadi aku membelinya," jawab Jiseo.

"Kau jahat sekali padaku, noona," kata Jungkook.

형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang