Bulan desember adalah bulan yang tak terlalu sibuk untuk BTS. Mereka hanya menghadiri beberapa acara dan menyelesaikan konser mereka. Namun, bukan berarti jadwal mereka tak padat. BTS harus ke Taiwan, Jepang kemudian ke Hongkong dengan range waktu yang relatif singkat. Tak pelak, semua itu juga berimbas pada kondisi tubuh mereka. Di beberapa acara, mereka terlihat beberapa kali terjatuh. Hingga puncaknya ketika acara penghargaan bulan Januari, si bungsu tertangkap kamera menjatuhkan dirinya dan terpaksa harus dibantu oleh staf. Banyak spekulasi yang muncul setelah rekaman itu beredar. Ada yang bilang bahwa Jungkook harus didampingi oleh dokter dan ada juga yang mengatakan bahwa Jungkook sedang sakit cukup serius. Itulah yang menjadi alasan Jiseo berada di Singapore hari ini. Gadis itu terlihat sedang berbicara dengan staf, cukup serius bahkan ia juga kedapatan menggigit kuku jarinya sambil menopang tangannya. Tak jauh dari tempat Jiseo berdiri, Jungkook benar-benar memperhatikan sang kakak. Walaupun stylist sedang menata rambutnya dan beberapa make up artist membubuhkan beberapa riasan ringan di wajahnya, ia tetap menatap Jiseo melalui ekor matanya. Bibirnya nampak melengkung semu. Sungguh, ia senang Jiseo bersamanya di tengah waktu sibuknya.
"A … arrasseo, aku hanya ingin memastikan saja," kata Jiseo.
"Kami akan bekerja sebaik mungkin, Nona."
"Hmm … aku harap berita beberapa hari yang lalu hanyalah angin belaka,"
"Selama belum ada konfirmasi jelas dari management, saya harap anda tidak mudah percaya dengan spekulasi yang berkembang,"
"Aku tau itu, hanya sedikit khawatir,"
"Saya mengerti, Nona."
Ia melanjutkan perbincangan singkat itu sebelum berlari mengambil botol vitamin dan air mineral kemudian mendekati Jungkook.
"Nona?"
"Aku hanya sebentar." ujar Jiseo.
Para stylist dan make up artist tersebut nampak pergi setelah Jiseo mengatakan bahwa ia meminta 5 menit untuk berbicara dengan Jungkook.
"Buka mulutmu!"
Dengan senang hati, Jungkook membuka mulutnya lebar-lebar. Tangannya mencengkeram kemeja motif musim semi yang Jiseo pakai.
"Kau tidak boleh sakit." ujar Jiseo lirih. Ia mengambilkan vitamin lalu menyuapkannya pada Jungkook.
"Aku baik, Noona. Sungguh," balas Jungkook setelah menelan vitaminnya.
"Kau tidak berbakat untuk membohongiku," kata Jiseo. Ia mengusap pipi Jungkook lembut lalu memberikan air mineral yang ia bawa.
Jungkook hanya tertawa senang. Ia menenggak minumannya hingga habis sebelum mendongak mencium hidung Jiseo.
"Aku suka Noona," katanya.
Jiseo lantas memeluk leher Jungkook, ia meletakkan dagunya di atas kepala anak itu. Menghirup lembut aroma segar shampoo yang adiknya pakai saat mandi. "Jangan menanggungnya sendirian, ada aku." kata Jiseo.
Jungkook tidak menjawab apapun, yang ia lakukan sekarang hanyalah menggigit-gigit lengan Jiseo yang ada di lehernya.
"Kookie!"
"Apa?"
"Cih!"
Jungkook tetap saja melakukannya. Ia memilih tak mengatakan apapun agar Jiseo tidak mengkhawatirkannya. Ia juga tidak ingin mengatakan bahwa ia memang benar-benar lelah dan ingin istirahat.
"Noona?"
"Mm?"
"Bertemu denganARMY sangat menyenangkan. Rasanya semuanya hilang begitu saja saat aku mendengar teriakan mereka, ketika mereka bernyanyi bersama kami dan juga mereka yang menyukai musik kami. Mengambil pesan yang baik dan meninggalkan yang buruk, aku suka itu. Itu sangat menyenangkan. Aku ingin memberikan penampilanku yang terbaik, aku tidak ingin terlihat payah dan mengecewakan. Aku tidak salah, 'kan?" jawab Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √
FanfictionTEMPORARY CLOSE! 30 Juni 2020 20180627 Tidak banyak yang tau kehidupan Jungkook setelah ia turun dari panggung. Jungkook yang berkharisma akan berubah menjadi iblis kecil saat bertemu dengan kakak perempuannya. ⚠️Incest!20+ disclaimer Ji ©2018