Kini, Jungkook dan Jiseo tengah berada di dalam sebuah tenda yang cukup besar untuk mereka tempati berdua. Tubuh dingin yang saling menyentuh, paha yang saling bertumpu dan bibir yang saling menempel. Tangan Jungkook tak lepas mengusap lembut pipi Jiseo. Mereka pun tak segan menggigit satu sama lain. Sementara Jiseo membuka satu per satu kancing pakaian Jungkook. Membukanya paksa hingga mengekspos lekuk indah tubuh pemuda tersebut. Tak berbeda jauh dengan apa yang Jiseo lakukan. Jungkook juga membuka kemeja yang Jiseo pakai namun hanya setengah. Ia menurunkan kain yang menutupi tubuh kakaknya mulai dari bagian pundak perlahan turun sembari mengusap lembut lengan yang kini terus menggodanya.
"Kau tau, kau nampak sangat kurus sekarang," lirih Jungkook di sela kegiatannya.
"Ah, aku sedang diet. Kau tau tubuhku sangat mudah gemuk jika makan terlalu banyak." jawab Jiseo.
Jungkook hanya menatap mata kakaknya dengan jarak yang begitu dekat. Ia tau, kakaknya adalah orang yang selalu ingin terlihat sempurna dimata siapapun. Bahkan dimatanya juga, Jiseo tidak ingin menjadi kakak yang payah. Jungkook adalah seorang idol, walaupun dunia tidak pernah mengetahui bahwa Jungkook memiliki seorang kakak perempuan, Jiseo hanya ingin adiknya tidak pernah malu memiliki kakak seperti dirinya.
"Jangan terlalu keras, kau akan sakit." kata Jungkook.
Jungkook menyangga tubuh Jiseo agar tidak jatuh. Mereka lantas berciuman dan kembali bersentuhan satu sama lain.
"Kook—mmmhh,"
"Kau suka?"
"A!"
Jiseo memukul kepala Jungkook saat anak itu mulai menjahilinya. Jungkook terkekeh. Ia senang menggoda kakaknya. Sampai akhirnya Jiseo mendorong tubuh Jungkook hingga terlentang. Gadis itu lantas naik ke perut Jungkook lalu membuka seluruh kemejanya. Jiseo kini hanya mengenakan bikini merah yang Jungkook berikan untuknya.
Jiseo mencondongkan tubuhnya. Menciumi tubuh Jungkook yang memang sudah tidak menggunakan pakaian. Hanya celana panjangnya saja yang masih melekat dan Jiseo memang enggan membukanya.
"Ashh ...,"
Jungkook melenguh, sepertinya ia mulai naik sekarang. Sentuhan Jiseo memang selalu membuat Jungkook kehilangan kewarasan. Jiseo sendiri menyeringai, ia senang jika wajah Jungkook sudah memerah sampai ke telinga sembari menahan libidonya. Belum sampai disitu, Jiseo menarik kedua tangan Jungkook lalu menguncinya. Jungkook bisa merasakan nafas hangat yang kini menerpa kulit wajahnya. Ia membuka mata, merasakan ciuman beruntun nan lembut di lehernya.
"Berikan aku—ah tandamu, noona," pinta Jungkook.
"Tidak, kau gila huh?" kata Jiseo.
Jungkook menelan ludahnya. Ia tidak tahan ingin menyetubuhi orang yang tengah menyiksanya sekarang. Tenaganya yang lebih besar daripada Jiseo membuat Jungkook lebih mudah membalikkan keadaan. Ia-lah yang kini akan menguasai Jiseo bukan Jiseo yang menguasai Jungkook. Jiseo terengah-engah dengan nafas yang memburu ketika Jungkook menatapnya.
"Akan kupastikan kau akan mengandung anakku malam ini," kata Jungkook.
"Coba saja jika kau berani." balas Jiseo.
Jiseo terkekeh, ia tau Jungkook tidak akan melakukan hal lebih dari menyentuh atau bercumbu dengannya. Ia lantas melepaskan tali bikini yang melekat di leher Jiseo.
"Kookie?!"
"Kenapa?" rengek Jungkook.
"Di—dingin,"
"Oh."
Jungkook tidak peduli. Ia mengabaikan keluhan Jiseo yang akan kedinginan bila Jungkook melucuti seluruh pakaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √
FanfictionTEMPORARY CLOSE! 30 Juni 2020 20180627 Tidak banyak yang tau kehidupan Jungkook setelah ia turun dari panggung. Jungkook yang berkharisma akan berubah menjadi iblis kecil saat bertemu dengan kakak perempuannya. ⚠️Incest!20+ disclaimer Ji ©2018