Episode 27: We Don't Talk Anymore

2.9K 420 172
                                    

Jiseo nampak memandangi dirinya sendiri pada cermin yang berada di kamar mandinya. Diam, tanpa ekspresi senang ataupun sedih. Kepalanya sedikit miring dengan mata lebarnya yang terus menerus menatap pantulan dihadapannya. Gemetar, lengan berbalut perban miliknya menyentuh dan mengusap biasnya dengan jari telunjuk dan jari tengah miliknya.

"Sejak kapan—sejak kapan kau selemah ini, Jiseo-ya?"

Ia bertanya pada dirinya sendiri sebelum menarik kembali tangannya. Pandangannya beralih pada wild carrot yang sengaja ia letakkan dalam sebuah gelas dan selalu ia bawa kemanapun ia pergi. Bunga itu sudah layu, bahkan terlihat kering dan mulai berguguran. Ia mulai terisak sebelum kembali memandang ke arah cermin. Tangan kanannya terlihat bergerak, melepaskan semua perban yang ada di lengannya. Luka jahitan dan beberapa sayatan kecil masih terlihat memerah dan terasa kaku. Ia menyentuhnya, menekannya hingga terasa sangat sakit.

"Argh!"

Teriakan Jiseo benar-benar terdengar memilukan. Ia lantas melepasnya perlahan. Ada beberapa luka yang kembali terbuka dan mengeluarkan darah disana. Jiseo tidak peduli. Selanjutnya, ia beralih pada bathtub disebelahnya. Menyalakan air, mengisinya hingga penuh lalu mengambil wild carrot layu didalam gelas. Ia memandang genangan air di sampingnya sejenak sebelum merendam tubuhnya didalam bathtub.

"Odiga?" lirihnya.

Ia membiarkan seluruh tubuhnya basah dan terendam termasuk lengannya yang baru saja mengeluarkan daran dan luka sayat baru yang bertambah di tangan kanannya. Walaupun Hwayoung dan Chaeyeon sudah menyembunyikan benda tajam di apartemen Jiseo, tapi tetap saja gadis itu menemukan sesuatu untuk melukai dirinya. Seperti pagi ini, ia melihat busur yang biasa ia gunakan untuk menggambar sebuah bulatan. Ujungnya yang begitu runcing Jiseo gunakan untuk menandai hari ke tujuhnya. Sejak kepulangannya dari rumah sakit, Jiseo sama sekali belum berbicara pada Jungkook. Terakhir, ia hanya berpesan bahwa Jiseo harus datang untuk menyaksikan kolaborasinya dengan Charlie Puth malam ini. Tapi sepertinya Jiseo tidak bisa menuruti permintaan Jungkook. Wanita muda tersebut bahkan termenung sembari mendongak, menatap kosong langit-langit kamar mandinya sembari memegang erat wild carrot yang separuh tenggelam karena ia meletakkannya diatas dada.

"Kau bisa mendengarnya, 'kan?"

Perlahan, tubuh Jiseo berangsur turun. Air dalam bathtub mulai merendamnya hingga batas leher. Pelan-pelan sampai Jiseo pun menenggelamkan dirinya sendiri.

"Noona, jangan lakukan itu …,"

Suara Jungkook terus berdengung di telinga Jiseo seolah menghantuinya. Jiseo terus mencoba tak mengiraukannya, tapi—

"Noona, appo!"

"Jungkook?"

"Noona … noona … noona!"

Ingatan Jiseo berputar seperti mengulang kembali apa-apa saja yang pernah ia lewati dengan adik kecilnya. Jungkook yang kala itu menghubunginya dan berkata bahwa ingin tinggal dengannya saat umur 12 tahun guna mengejar impiannya.

"Noona, ayolah! aku tidak akan mereporkanmu, aku berjanji akan membantumu membereskan rumah. Mencuci, dan—"

"Jungkook?"

Wild carrot di tangan Jiseo terlepas dari genggamannya, ia mulai merasakan perih di sekitar tangannya. Tubuhnya bergerak gelisah, air sudah mulai masuk ke dalam paru-parunya.

"Noona, lihat! aku diterima! aku akan debut!"

Gambaran Jungkook yang melonjak senang karena berhasil melakukan audisi mulai melayang di otaknya. Ia masih ingat senyuman mengembang yang ia bawa saat berlari kemudian memeluknya. Potongan-potongan ingatannya seolah berputar layaknya sebuah film usang yang ia simpan dan ia nyalakan. Semakin lama, air pun masuk ke dalam dan merendam paru-parunya. Air tempat Jiseo berendam perlahan mulai sedikit memerah karena darah yang tidak berhenti dan tercampur. Jiseo masih tetap pada pendiriannya, ia tidak mau keluar dari air yang bisa membuatnya berhenti bernafas kapan saja. Gadis muda Jeon tersebut masih asik mengenang segala hal, ia bahkan sempat tersenyum tipis mengingat saat Bangtan memenangkan penghargaan pertama mereka.

형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang