Episode 3

8.7K 877 189
                                    

"Ya, aku mengerti-aku akan mencarikan bahan yang kau mau besok," kata Jiseo. Ia sedang menemui designer yang jauh-jauh datang dari Filipina khusus untuk bekerjasama dengannya.

"Hm ... aku ingin warnanya seperti daun maple di Quebec saat musim gugur. Sepertinya itu sangat bagus," ujarnya.

"Ya, terkesan lebih hangat dan dingin dalam waktu yang bersamaan. Aku menyukainya, nona Stephani," balas Jiseo.

Mereka terus saja berbincang terkadang menggambar beberapa sketsa dan membandingkan design mereka masing-masing. Setelah 3 jam, akhirnya mereka menemui kesepakatan. Wanita bernama Stephanie Wong itu sangat menyukai ide yang Jiseo utarakan.

"Aku rasa New York Fashion Week harus mengundangmu sebagai designer muda berbakat, nona Jiseo," ujar Stephanie.

"Kau terlalu memujiku, aku bahkan tidak sehebat dirimu. Aku masih harus banyak belajar," balas Jiseo diselingi tawa.

"Ah, kadang apa yang selama ini aku dengar memang ada benarnya," kata Stephanie.

"Maksudmu?"

"Kau memang gila dengan karyamu sendiri," ia lantas tersenyum ke arah Jiseo.

"Ah, tidak seperti itu—" balas Jiseo.

"Eum! aku permisi ke toilet sebentar. Kita lanjutkan setelah ini,"

Stephanie lantas berdiri lalu mengambil tasnya kemudian pergi ke toilet. Sementara Jiseo, ia menyasap americanonya sembari terus menggambar, sebelum—

"Woa! BTS!"

Teriakan itu membuat Jiseo mendongak, ia menoleh ke arah beberapa gadis yang nampak memperhatikan sesuatu. Jiseo meletakkan pensilnya lantas berpura-pura memesan black forest pada pramusaji sembari melihat apa yang sekumpulan gadis itu perbincangkan.

"Aa … rupanya kau,"

Jiseo melipat kedua tangannya, ia tersenyum miring ketika melihat penampilan adiknya diatas panggung.

"Cih! dia benar-benar memasang belt di perutnya," ujar Jiseo.

Jiseo terus memperhatikan televisi sembari bergumam. Tak lama kemudian, ia mengambil ponsel yang ada didalam sakunya. Ia terkejut saat banyak sekali panggilan tidak terjawab dari Jungkook. Jiseo lantas mendongak kembali, ia sangat senang melihat Jungkook bersemangat diatas panggung sana.

"Mungkin aku harus membelikannya ayam untuk rambut merahnya itu," ujar Jiseo.

Tak lama kemudian, ia menepuk bahu salah satu gadis yang menonton dan tampak antusias sampai melupakan makanannya.

"Ah—ahgasshi, dimana konser itu dilangsungkan?" tanya Jiseo.

"A! itu di Jamsil, nona." jawabnya.

"Mm! gamsahamnida," kata Jiseo.

"Ah! Nona Jiseo—"

Jiseo berbalik kala Stephanie datang menghampirinya.

"Aku pikir kau pulang, maaf karena terlalu lama di toilet aku harus—"

"Nona Stephani, bagaimana kalau perbincangan ini kita sudahkan saja," kata Jiseo.

"Mm? ada apa? apakah kau ada urusan lain?" tanya Stephanie.

"Ah, sejujurnya iya dan aku sudah terlambat," jawab Jiseo.

"O—oh, kau bilang kau tidak ada jan—"

"Maafkan aku, ini janji mendadak," potong Jiseo.

"Baiklah," ujar Stephanie. Terlihat gurat-gurat kecewa di wajah perempuan 30 tahun tersebut.

형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang