형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √

Episode 20: Truth or Dare [SMUT 20+]

Jiseo dan Jungkook hanya saling tatap selama beberapa menit dengan tubuh Jiseo yang berada dipangkuan Jungkook sementara tangan Jungkook berada di pinggang Jiseo dan tangan Jiseo berada di kedua pipi Jungkook. Mereka hanya saling tatap tidak lebih, walaupun kini Jungkook sudah melepas jaket dan kemeja yang ia kenakan.

"Truth or Dare?" tanya Jiseo.

"Truth?" balas Jungkook.

"Oke baiklah,"

"Mm?"

Jungkook mendongak, menatap Jiseo yang nampak berfikir.

"Apa yang kau lakukan setelah konser?" tanya Jiseo.

"Ah, makan, membaca buku, belajar bahasa inggris, meng-edit video, membuat lirik dan—tentu saja mengubungimu," jawab Jungkook.

"Kau sekarang membuat lirik? tidak bermain game?" tanya Jiseo.

"Aku sudah bosan, aku tidak main game lagi sekarang. Aku lebih suka membuat lirik seperti Namjoon hyung," jawab Jungkook lagi.

Jiseo mengangguk paham, "Sekarang giliranku," kata Jiseo.

"Mm …,"

"Dare," kata Jiseo.

"Kau memilih Dare?" tanya Jungkook.

"Ya, aku berani melakukan apapun," sombongnya.

"Oke kalau begitu—cium aku," Jungkook meringis.

"Apa?"

"Hmm, cium aku dengan semua emosimu," katanya.

"Cih!"

"Kau tidak berani?" tanya Jungkook.

"A—"

"Curang …,"

Jiseo mendengus, meniup rambutnya sendiri lalu sebelum akhirnya mencium Jungkook sekilas.

"Ciuman macam apa itu?" tanya Jungkook remeh.

"Yang penting aku sudah menciummu," jawab Jiseo.

"Tidak ada, itu hanya ciuman seperti saat kita masih anak-anak," katanya.

"Lantas?"

Dengan cepat Jungkook menyentuh rahang Jiseo, menuntunnya sedikit menunduk kemudian menciumnya. Ganas, bahkan Jungkook tak segan untuk melukai bibir Jiseo hingga mengeluarkan darah. Perlahan tangannya 'pun ikut turun kemudian masuk ke dalam drees yang Jiseo pakai. Ia meraba tubuh dihadapannya sambil terus mempertahankan ciumannya.

"Ngh …."

Kata itu terlontar dari mulut Jiseo saat Jungkook meremas lembut dadanya. Tidak ada penolakan, pun Jiseo tidak melarang Jungkook melakukan lebih. Belum puas dengan itu, Jungkook mengeluarkan tangannya, menurunkan zipper yang ada dibelakang pakaian Jiseo perlahan. Merasakan perlakuan Jungkook yang semakin liar, Jiseo bergegas mendorong tubuh Jungkook hingga kembali terlentang. Ia mengunci tangan Jungkook lalu menyeringai didepan wajah adiknya.

"Kau mau apa?" tanya Jiseo.

"Ti—tidak," Jungkook malu-malu, ia tidak mau menatap Jiseo.

"Sekarang giliranmu, truth or dare?" tanya Jiseo.

Jungkook nampak berfikir,"Dare," katanya setelah itu.

"Kau yakin?" tanya Jiseo lagi.

"Iya, aku yakin," jawab Jungkook.

"Hm, kalau begitu—" Jiseo mendekatkan kepalanya pada telinga Jungkook lalu berbisik, "Masuki aku, perlakukan aku dengan baik dan jangan menyakiti bayiku," bisiknya.