"Jiseo-ssi?"
"Um? masuklah!" ujar Jiseo tanpa mengalihkan pandangannya dari kertas sketsa di hadapannya.
"Ah maaf, baru saja ada seseorang datang dan menyampaikan ini untukmu,"
"Siapa?" tanya Jiseo.
"Entahlah, dia bilang dari BigHit,"
"Oh, letakkan saja disitu. Terima kasih, Hwayoung. Kau boleh keluar," pinta Jiseo.
"Aku permisi, Jiseo-ssi."
Hwayoung keluar setelah meletakkan sebuah amplop diatas meja kerja Jiseo. Perempuan muda dengan tank top hitam tersebut nampak sibuk menggoreskan pensilnya diatas kertas. Ia sesekali bahkan menggigit kukunya sembari berfikir.
"Argh! mengganggu saja!"
Jiseo berteriak saat ponselnya berdering. Ia lupa mengaktifkan mode getar atau mode pesawatnya. Alhasil, konsentrasinya menjadi buyar. Ia mengambil ponselnya dan berniat memaki seseorang dibalik telepon sana sebelum-
"Aku sudah di KTX, noona,"
"A-apa?"
"Keretanya akan berangkat satu jam lagi, cepatlah aku menunggumu,"
Suara dibalik telepon itu tentu saja Jungkook. Siapa lagi iblis tengil yang berani mengganggu Jiseo bahkan saat sedang sibuk sekalipun.
"Film pendek kemarin aku kurang menikmatinya, kita buat film lagi di Gwangali," kata Jungkook.
"Astaga! kau-"
"Kau sudah menerima amplop yang aku berikan bukan?"
"Amplop? amplop-apa?!" panik Jiseo.
"Amplop coklat yang tadi staf kirimkan padamu. Aku yakin kau sudah menerimanya," kata Jungkook.
Jiseo ingat, Hwayoung tadi datang membawa sesuatu yang ia bilang dari staf BigHit yang ia letakkan di meja. Tangannya lantas menyambar amplop tersebut kemudian membukanya.
"Kookie! kau tidak bisa memaksaku seperti-"
"Noona, aku sudah terlanjur membelinya. Aku juga sudah mesankan banyak hal di Busan untuk kita berlibur berdua," kata Jungkook.
"Kau tau deadlineku masih sangat banyak, kita bisa mengaturnya lain waktu bukan?" kata Jiseo setengah kesal.
"Noona, summer package di Saipan, Comeback repacked Answer, dan Love Yourself Tour. Aku tidak memiliki waktu banyak untuk ku luangkan bersamamu selain ini," kata Jungkook.
Jiseo mendengus pasrah, ia memijat pelipisnya sembari menggerutu.
"Aku sudah menyiapkan semuanya, kau hanya perlu membawa dirimu saja."
Jungkook mematikan teleponnya sepihak. Kelinci kurang ajar itu memang benar-benar membuat Jiseo tidak memiliki pilihan lain. Ia lantas membereskan barang-barangnya, membawa serta buku sketsa dan beberapa pensil warna. Jiseo memakai oversize kemejanya lalu berlari keluar ruangan tanpa lupa membawa amplop yang berisikan tiket KTX ke Busan.
"Hwayoung-ah, bilang pada Chaeyeon untuk menggantikanku meeting dengan client malam ini dan cancel semua janjiku sampai lusa," kata Jiseo.
"Tapi-Jiseo-ssi-"
"Kelinci sialan itu benar-benar harus ku hukum!" gerutu Jiseo sembari mengambil beberapa file di rak.
"Akan aku lakukan," kata Hwayoung setelahnya. Ia tau jika Jiseo memang tidak pernah bisa menolak Jungkook sedikitpun. Gadis itu memang sangat memanjakan adik kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √
أدب الهواةTEMPORARY CLOSE! 30 Juni 2020 20180627 Tidak banyak yang tau kehidupan Jungkook setelah ia turun dari panggung. Jungkook yang berkharisma akan berubah menjadi iblis kecil saat bertemu dengan kakak perempuannya. ⚠️Incest!20+ disclaimer Ji ©2018