Episode 33: Baby Boy

2.9K 370 171
                                    

Jadwal BTS tidak berhenti sampai di Tokyo saja. Setelah penayangan Burn The Stage, mereka melakukan event Handsake di Kanto dan Kansai kemudian dilanjutkan dengan Love Yourself Tour di Osaka. Jiseo masih disana, meninggalkan pekerjaannya sejenak dan memilih menemani Jungkook selama di Jepang. Penampilan Bangtan seperti biasa sangat memukau ARMY yang hadir. Mereka terlihat puas dan bersorak gembira di bawah panggung. Jiseo senang akan pemandangan itu, tapi kali ini ia lebih memilih menyimpan kameranya setelah beberapa orang mengenalinya. Lagipula, ia juga tidak ada keanggotaan di Fancafe BTS. Sama saja ia adalah seorang fansite ilegal. Tapi tetap tidak masalah jika Jiseo harus menghapus akun Fansitenya dan memilih untuk Closed saja.

Jiseo nampak berdiri di belakang panggung setelah Bangtan melakukan penutupan. Satu per satu member Bangtan nampak berlarian dan menerima air mineral yang sudah disediakan oleh staf. Termasuk Jungkook. Anak itu terlihat sangat kelelahan, nafasnya tersengal-sengal, tubuhnya juga terlihat gemetar. Matanya menangkap siluet Jiseo yang berlari panik mendekatinya. Ia lantas jatuh di tubuh kecil kakaknya dengan jantungnya yang berdetak sangat cepat.

"Kookie?!"

Jungkook tak memberi jawaban, keringatnya keluar sangat banyak. Tubuhnya dingin padahal udara di belakang panggung cukup pengap.

"Kookie, kau baik-baik saja?" Jiseo panik.

"Ngggg …,"

Jawaban lemas anak itu benar-benar membuat Jiseo khawatir. Jungkook bahkan menjatuhkan air mineral di tangannya. Tubuhnya semakin terasa berat seperti setengah pingsan.

"Kook—astaga! Kookie!"

Jungkook terdengar terbatuk-batuk sampai Jiseo meminta bantuan staf untuk mengambilkan kursi dan juga air mineral. Namun Jungkook, ia tetap bergelayut di tubuh Jiseo dengan tubuhnya yang lemah itu.

"Nggggg …,"

"Kookie, sshh …," Jiseo nampak menyeka keringat dingin yang membasahi tubuh adiknya walaupun Jungkook tak mau berpindah.

"Noona …," Jungkook terdengar merengek. Nafasnya terus tersengal tak beraturan.

Jiseo lantas meminta bantuan staf lain mengambilkan peralatan medis untuk Jungkook setelah ia mendudukkan adiknya di atas kursi. Jiseo terlihat menggenggam tangan Jungkook ketika salah seorang staf tengah menangani adiknya. Ia juga memberikan sedikit massage untuk meringankan rasa sakit di tubuh Jungkook sebelum ia mengambilkan air minum.

"Kau baik?" tanya Jiseo.

Jungkook menggeleng. Sepertinya ia memang benar-benar sakit sekarang.

"Kookie, jangan memaksakan keadaanmu," kata Jiseo.

Jungkook diam, tersenyum tipis dengan mata yang masih menatap gurat khawatir kakaknya.

"Ah, bagaimana?"

"Dia terlalu lelah, Jiseo-ssi. Jungkook butuh istirahat," ujar staf.

"Kau dengar?! dasar keras kepala!"

"Noona?"

"Mmm?"

"Apakah penampilanku baik hari ini?" tanya Jungkook.

Oh astaga, rasanya Jiseo ingin memukul Jungkook sekarang. Apakah dia tidak mengerti jika Jiseo kini sedang sangat khawatir padanya?

"Noona …," Jungkook nampak merentangkan tangannya dan Jiseo tau apa yang anak nakal itu inginkan. Ia memeluk Jungkook erat. Sangat erat hingga anak itu mampu mencium leher Jiseo seperti biasa. "aku pulang dengan noona, ya?" pintanya.

"Kook—"

"Aku ingin noona merawatku, malam ini saja," potong Jungkook.

Jiseo mendengus. Mungkin lebih baik seperti itu, ia sendiri juga harus memastikan bahwa adiknya baik-baik saja sebelum besok harus kembali ke Korea. Jiseo lantas meminta izin kepada manager untuk membawa Jungkook ke condotel bersamanya. Sebenarnya, cukup berat mengingat insiden yang terjadi pada mereka beberapa minggu yang lalu hingga akhirnya, manager menyarankan untuk melakukan rekayasa agar Jungkook bisa pulang bersama Jiseo. Gadis itu mengangguk paham, ia mengikuti prosedur yang telah disepakati dengan menunggu mobil Bangtan di persimpangan jalan yang cukup jauh dari arena konser guna memindahkan Jungkook.

형제 [SIBLING] × Jungkook [BAD SERIES] [PERMANENT CLOSE!] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang